Chapter 46. The Wedding Invitation

46 3 0
                                    

Jungkook tengah menikmati akhir pekannya sendiri pagi menjelang siang hari ini, ia baru saja pergi berbelanja bahan untuk mengisi kulkasnya yang kosong. Cuacanya sedang berawan dan ia memutuskan untuk mengeluarkan diri dari rumah semenjak hampir lima bulan mengurung diri di dalam rumah.

Ia tahu bahwa dirinya tak sehat, selalu mendengar tangisan anak kecil dan seorang wanita yang menenangkan si anak, mirip seperti Hwa Young. Tak hanya suara, dirinya juga sering mendapati sosok wanita tercintanya itu sedang menggendong anak mereka. Jungkook tahu itu halusinasinya, maka dari itu ia mengurung diri di dalam rumah, berharap semua bayangan yang terlihat nyata itu segera hilang dan menyerahkan segala urusan perusahaan pada Do Hwan.

Kendati mengasingkan diri dari dunia luar, Jungkook tetap tidak mampu melepaskan diri dari rasa penasaran akan hari yang dilewati Hwa Young dan Jihoo. Tak pernah absen mengecek postingan dari laki-laki yang bersama dua orang yang dikasihinya selama ini, menggantikan posisinya dengan baik sebagai pendamping Hwa Young dan sosok ayah untuk Jihoo.

Taehyung pernah memposting foto sang terkasih di Karibia saat mereka tengah berlibur, Hwa Young dengan pakaian terbuka tengah bermain air di bibir pantai, terlihat cantik dengan senyuman yang menghiasi wajah. Hwa Young sudah jauh berubah dari yang Jungkook kenal. Taehyung membawa perubahan besar pada wanita itu, dan Hwa Young terlihat jauh lebih hidup saat bersama lelaki itu ketimbang bersamanya.

Ia juga tak pernah mendapati rupa Jihoo, tapi dari foto-foto yang selalu Taehyung posting, tak sedikit Jungkook menemukan presensi Hwa Young yang tengah menggendong Jihoo. Selalu menampakkan punggung kecil anaknya atau paling tidak sedikit wajah Jihoo yang tampak dari samping yang tertutup bahu Hwa Young saat sedang tertidur.

Jungkook tersenyum sendu saat merekam foto-foto itu dikepalanya. Ia melangkah dalam lamunan memori foto itu dan beruntung jalan yang ia tapak sedang sepi. Namun sebuah klakson mobil yang begitu keras menyapa gendang telinganya membuat Jungkook terkesiap, ditambah lagi sebuah pemandangan yang ditangkap matanya membuat raganya merespon cepat.

Ada seorang anak kecil yang berlari nyaris ke tengah satu ruas jalan hendak mengambil bola tenis yang menggelinding disana. Bersamaan dengan itu, ada mobil yang tak cukup siap untuk menarik rem ditengah kecepatan tingginya. Jaraknya cukup dekat dengan Jungkook sehingga lelaki itu mampu meraih anak itu tepat waktu. Menyelamatkan dari ancaman maut yang bisa saja melayangkan nyawa karena hal sepele. Anak kecil memang harus dipantau orangtuanya, dan Jungkook ingin memarahi orang tua dari anak dalam dekapannya sekarang.

Ringisan keluar dari mulutnya saat mencoba bangkit untuk duduk di tepi jalan. Ada luka disiku tangannya dan mungkin ia rasa akan ada beberapa memar akibat jatuh saat menyelamatkan anak ini. Tadi kakinya sempat terselip dan salah langkah, membuatnya tak sempat meraih jarak mundur dan berakhir menjatuhkan diri ditepi jalan itu.

"Appa...," panggil anak itu membuat Jungkook memutar pandangan mencari siapa yang dipanggil anak itu.

"Kookie Appa...," suaranya bergetar hendak menangis, dan panggilan itu mampu membuat Jungkook membeku diam dalam seribu bahasa.

Tak jauh dari sana seorang wanita tengah berlari tunggang langgang menghampiri mereka, bukan teriakan namun matanya mengabur tertutup air mata yang deras mengalir. Hwa Young lalai memantau anaknya sebab tadi terlalu sibuk membenahi tas gendong sang anak yang rusak.

Larinya berubah menjadi langkah yang melambat kala mendapati presensi Jungkook, hingga kakinya berhenti tepat di dekat mereka. Menguarkan suara berupa panggilan nama sang anak yang membuat atensi dua orang disana beralih padanya.

Alih-alih berlari dalam pelukan sang ibu, Jihoo justru betah menangis dalam dekapan Jungkook. Lucunya, bukan karena luka atau sakit yang nihil dalam tubuhnya, atau syok sebab kejadian tadi, Jihoo justru menangis karena mendapati tubuh Jungkook yang terluka.

Who Are You?Where stories live. Discover now