Chapter 20. Hospital pt. 1

56 10 0
                                    

Pagi yang masih menyisakan mendung ini, semua presensi disana berangkat menuju rumah sakit dimana Dokter Kang bekerja. Taehyung bersama Dokter Kang, sedang Do Hwan bersama Hwa Young dan Jungkook. Sebelumnya, Jungkook bersikeras hendak menyetir sendiri, dengan mobilnya sendiri tentunya. Namun orang yang paling dihormati diantara mereka, Dokter Kang, menengahi perbedatan kecil antara Jungkook dan Do Hwan, hingga berakhir dengan Jungkook yang mengalah.

Dokter Kang pergi lebih dulu diikuti Do Hwan di belakangnya. Sunyi menemani perjalanan di mobil Do Hwan, tidak ada satupun dari tiga presensi disana yang ingin bersuara atau sekadar bersenandung lagu yang tak sengaja terpintas dalam kepala. Tentu, ini efek dari perdebatan kecil mereka tadi. Berbeda dengan mobil yang ditumpangi Dokter Kang dan Taehyung, dua presensi itu mengadakan sedikit perbincangan alot.

"Sudah kukatakan jangan mencari masalah, kenapa kau masih bebal?!" Terlihat sekali bahwa Dokter Kang tak bisa menutupi kejengkelannya pada Taehyung.

Taehyung mengendikan bahu, dan merespon kelewat santai, "aku tidak mencari masalah. Aku hanya mengatakan yang benar."

Kedua mata Dokter Kang membola, heran dengan ucapan Taehyung. "Dengan memancing emosi Jungkook?" Kedua alisnya tertarik tinggi, "oh, ayolah, aku tidak tuli untuk mendengarnya, Tae."

Diam. Hening. Ucapan Dokter Kang sama sekali tidak ditanggapi Taehyung. Enggan lebih tepatnya.

Ketika suasana lebih tenang, Dokter Kang kembali melayangkan teguran untuk Taehyung, "kau harus tau posisimu. Tidak seharusnya mengatakan seperti itu tadi."

"Apa mengatakan yang benar tetap saja salah, Hyung?!" Tersirat emosi yang mulai membuncah disana lantaran posisinya masih saja dipandang tak tepat.

"Kau memancing emosi Jungkook." Dokter Kang mengulang kalimatnya lagi, ya, emosi ikut memuncak, "terlepas dari benar atau salah, tadi itu sama saja dengan mencari masalah. Ditambah lagi apa?! Masalah kalian belum selesai, dan yang Hwa Young tahu, kalian sudah selesai. Jangan memperkeruh suasana mereka."

"Kenapa aku tidak boleh memperkeruh?!" Taehyung mengalihkan tatapannya pada Dokter Kang selama beberapa detik lalu kembali menatap jalan di depannya, "lebih cepat mereka berakhir, lebih cepat pula aku memiliki Hwa Young. Hyung bilang aku tidak boleh mengambilnya selama mereka masih terikat status, kan?!"

"Kau–" Dokter Kang kehabisan kata, ia tak habis pikir dengan jalan pikir Taehyung.

Helaan napas Dokter Kang terdengar, "harus berapa kali kukatakan untuk tidak menganggap Hwa Young seperti barang, Tae? Tidak ada orang yang mau dianggap barang, termasuk Hwa Young. Walaupun kau sudah menolongnya waktu itu." Ia diam barang sejenak, lantas kembali melanjutkan, "tidak bisakah kau membiarkan semua berjalan sesuai waktunya masing-masing?"

Genggaman Taehyung pada stir kemudi mengerat, jelas tengah menahan emosinya. Hal itu tentu tak lepas dari amatan Dokter Kang, membuatnya berpikir lebih panjang untuk menimpali apa yang akan Taehyung lontarkan selanjutnya.

"Bagaimana jika waktu yang kutunggu tak pernah datang? Hyung tahu persis maksudku. Aku menginginkannya kembali, Hyung! Aku menginginkan mereka berpisah! Dan aku takut itu tidak akan pernah terjadi. Apa yang harus kulakukan jika waktu itu tidak pernah terjadi? Aku tidak ingin kehilangannya." Ucap Taehyung menggebu sarat emosi dan sebuah ketakutan yang tersimpan jauh didalam.

"Kau harus melepasnya." Balas Dokter Kang selembut mungkin, api dengan api tak bisa saling memadamkan, jadi lebih baik Dokter Kang menjadi air saat ini.

"Jika waktu yang kau tunggu tidak pernah datang, jika yang kau inginkan tidak akan terjadi, dan jika harapanmu tak pernah terwujud, maka yang harus kau lakukan adalah melepasnya." Jelasnya setenang mungkin.

Who Are You?Where stories live. Discover now