Chapter 16. Our Beautiful Moment?

49 11 0
                                    

Langit tengah memamerkan senjanya, semburat orange perlahan menjadi ungu mengantar kegelapan malam yang sebentar lagi datang. Sang surya benar-benar ditelan bumi, berganti tugas dengan rembulan yang siap mentingsing. Sementara itu, presensi seorang hawa tengah sibuk berkutat di area dapur menyiapkan makan malam selagi menunggu kepulangan sang suami. Rasa-rasanya, rumah ini menjadi sepi semenjak buntalan gembil bernama Jiwoo itu sibuk menghabiskan waktu bersama sang ayah kandung di tempat yang lain. Tinggal dirinya seorang yang memainkan sederet daftar lagu dalam ponselnya, mengusir sepi yang sedari tadi menyambangi.

Kepalanya yang mengangguk ria mengikuti alunan melodi berhenti kala alunan ponselnya berganti sebuah nada panggilan masuk.

"Ada apa Do Hwan-ah?"

"Noona sudah di rumah, ya? Aku pinjam Hyung boleh?"

Hwa Young terkekeh dalam panggilan itu, "Memangnya ada apa?"

"Ada emm... sedikit masalah di kantor, jadi kami harus membereskan segera."

"Ini sudah malam, apa tidak bisa dilanjut besok saja?"

"Aku takut, Noona tidak tahu saja kalau Hyung itu sangat galak dikantor. Berbeda kalau bersama Noona, Hyung jadi lembut sekali, seperti kapas."

Hwa Young tergelak tawa mendengar penuturan sekretaris suaminya. "Itu bukan galak Do Hwan-ah, Jungkook hanya bersikap profesional sebagai atasan. Buktinya saat tidak membahas pekerjaan, dia bisa menjadi Hyung yang baik untukmu."

"Ya... seperti itulah. Tapi boleh pinjam Hyung, kan, Noona? Hyung tidak mau pulang kalau masalahnya belum selesai."

"Apa dia sudah makan?"

"Makan siang sudah tadi bersama client, kalau makan malam belum."

"Dirimu sendiri sudah makan?"

"Belum."

"Kalau begitu, bisakah mampir kesini sebentar mungkin sekitar tigapuluh menit lagi. Aku akan menyiapkan makan malam untuk kalian."

"Yes, aku senang bisa makan masakan Noona lagi, masakan Noona paling terbaik. Aku kesana sekarang saja."

Hwa Young terkekeh lagi mendengarnya, "Hm, terserah saja. Hati-hati dijalan. Kututup, ya?"

"Ne. Terimakasih Noona."

Hwa Young kembali menyalakan kompor, ia hanya perlu memasak dua menu lagi ditambah sedikit kudapan manis untuk menemani Jungkook dan Do Hwan saat malam nanti. Dua puluh menit berlalu dan suara bel dirumahnya berbunyi, Hwa Young yang sedang menyiapkan dua porsi makanan kembali menghentikan kegiatannya untuk membuka pintu.

Di balik pintu itu, ada Do Hwan yang datang bersama cengiran lebar. Lelaki itu mengikuti Hwa Young yang lebih dulu mempersilakan dirinya masuk dan mengekorinya menuju dapur.

"Noona, Jiwoo dimana?"

"Sedang menghabiskan waktu bersama ayahnya."

"Ah, pantas saja sepi." Do Hwan menggangguk-angguk, "Noona, aku minta ini, ya?" tangannya terangkat menunjukkan bola-bola kenyal pada Hwa Young.

"Hm, ambil saja. Itu memang untuk kalian, sebagian sudah masuk disini, itu sisanya."

"Hmm... ini enak, Noona tidak mau?"

Who Are You?Where stories live. Discover now