Chapter 36. Suspicion

37 4 0
                                    

Keduanya tengah menikmati makan malam bersama setelah usai dari kegiatan membakar kalori serta memberikan kepuasan. Sesekali saling melempar tawa dan kekehan menikmati momen manis bak sepasang suami-istri yang baru saja menikah. Begitu hangat, begitu intim, begitu bahagia tanpa ada yang mengganggu mereka.

"Thank you, I've fulfilled my energy." Yoongi segera berdiri dari meja makan setelah cukup lama bercengkrama dengan sang adik ipar. Ia berhenti melangkah tepat dibelakang wanita itu, membungkukkan badan lalu berbisik, "hope some of me grow up in here," sembari tangannya mengelus lembut perut Hwa Young.

Wanita itu tersenyum lalu menegok ke arah kiri, balas berbisik, "then we need to do it extra to get Lil Min in here." Tangannya juga ikut bergabung, menangkup tangan milik Yoongi. Ada sebuah buncahan hangat yang mengaliri hatinya.

"As you wish, Dear." Timpal Yoongi masih berbisik lalu menegakkan tubuhnya. "I'll take Jiwoo then go home."

Hwa Young ikut berdiri, "I'll accompany you there, also want to take their dinnerware."

Entah bagaimana, keduanya berjalan dalam iringan langkah yang sama tanpa mereka sadari. Berjalan senada dengan tangan saling melingkar pada pinggang satu sama lain. Hwa Young melepaskan lebih dulu saat ia membuka pintu. Didapatinya sang suami yang sedang tertidur pulas disebelah Jiwoo.

Seketika itu juga, Yoongi menarik Hwa Young agar kembali padanya, melingkarkan tangan lagi pada lekuk pinggang sang adik ipar dan berucap dengan santainya, "can we do it one more time?" Tanya lelaki itu tanpa peduli bahwa diam-diam sosok sang adik mencuri dengar dalam tidur.

"Now? In this room? Hey, Jungkook is here." Ucap Hwa Young lirih.

Yoongi mengendikan kedua bahunya lantas menjawab, "don't care. He is sleeping now." Ia kembali menyapa sang wanita dalam dekapan teramat erat, menempatkan satu tangannya yang lain pada tengkuk dan mulai memagut bibir Hwa Young. Membawanya suasananya begitu lembut hingga sang wanita kembali terhanyut, ikut membalas serta melingkarkan tangan pada lehernya, menarik seduktif agar dirinya semakin mendekat tanpa jarak.

"Yoongi!" Hwa Young memekik kala tangan sang kakak ipar menelusup kedalam dressnya, menyapa dirinya dengan nakal. Ia menahan tangan itu agar tak mengeksplorasi lebih jauh lagi.

"Just lil bit having fun before leave. Honestly, I really don't want to leave you. I want to have you once again tonight. It's hard for me to say goodbye this time, don't know, maybe cause you'll be with Jungkook for a long time"

"Apa kau terjatuh padaku, Tuan Min?"

Yoongi mendengus senyum lantas menjawab, "katakan aku gila tapi dengan senang hati aku mengakuinya."

Hwa Young membalasnya dengan rangkuman rengkuh, memeluk lelaki itu bersama senyum serta hati yang menghangat. "Terima kasih," ucapnya lembut lantas menyatukan kening dengan sang lelaki. Saling berpandang lekat dengan senyum yang masih setia menghiasi keduanya.

Yoongi lebih dulu mendekat, meraup jarak, menyapa sang wanita. Kembali membawanya dalam lingkupan tanpa jarak bersama bibir saling berpagut lembut. Tidak peduli decap yang mengotori rungu polos yang tertidur lelap, tidak menyadari Jungkook yang sudah membuka mata melihat keduanya tanpa niat bangkit dari baringan.

Mau tahu hal yang lebih gila? Mereka melakukannya, lagi, dalam resiko yang lebih mengancam. Tak peduli kepemilikan dari masing-masing. Tak peduli suami pun tak peduli anak. Katakan mereka gila dan mereka akan mengakuinya dengan senang hati sekarang juga.

Lelaki lain disana bahkan enggan melerai, seakan ikut mendukung dengan kembali menikmati tontonan seru yang disuguhkan oleh keduanya pada sofa kamar. Tempat yang cukup sempit dalam gerak namun berkesan untuk keduanya. Saling membekap suara lewat pagutan kelewat panas, yang nyatanya tak cukup membendung, malahan membuatnya semakin parah. Beruntung Jiwoo dalam mode susah bangun sekarang.

Who Are You?Where stories live. Discover now