The Queen And The Dark Horse (Completed)

Chapter 14

Dalam perjalanannya, Soojung berpikir. Suzy kemana ya ? Dia tadi tidak datang ke ruangan, di kelasnya juga tak ada. Apa Suzy menemui orang itu ?

•••

Le café de la reine

Sejak pulang sekolah, Suzy langsung pergi menuju ke salah satu kafe mewah yang terletak di kawasan Cheongdamdong. Kafe dengan nuansa eropa Perancis yang begitu kental. Suzy hanya memesan dessert dan minuman untuk menemaninya saat sedang menunggu seseorang.

Kafe ini adalah milik seseorang yang Suzy kenal, satu sekolah dengannya. Dan dia adalah salah satu petinggi OSIS yang memang dari awal pengangkatannya, ia tidak pernah menampakan dirinya. Suzy selalu menjadi penghubung orang ini dengan organisasi-organisasi dan eskul lainnya. Lelah memang, tapi Suzy yang totalitas dalam pekerjaannya tentu sama sekali tidak keberatan.

Dan disinilah dia, menunggu orang itu namun sudah hampir setengah jam, batang hidungnya belum muncul juga. Suzy hanya menghela nafas menikmati minuman dan dessert yang kini sudah tersaji di hadapannya. Jika tahu akan seperti ini, tadi dia mampir dulu ke ruang OSIS.

Pria dengan seragam Jaeil Academy itu sedikit berlari menuju ke kafenya sendiri. Ia lupa dengan janjinya bersama gadis cantik itu. Waah gadis itu pasti tengah bersiap untuk menerkamnya. Ia mengintip sedikit ke ruangan yang memang dipesan khusus oleh Suzy untuk pertemuannya kali ini. Suzy sedang menikmati minumannya.

" Hai, Suzy, haha mian mian aku terlambat, kau tahu ? Tadi macet sekali. Hahaha " ucap pria itu hambar.
' Haruskah aku bersujud memohon ampun ? '

Suzy masih memejamkan matanya ketika pria itu berbicara.

" Berhenti berbohong. Kau membuang setengah jam waktuku hanya untuk menunggumu " ketus Suzy dengan matanya yang sudah terbuka dan melirik tajam pria yang kini sudah duduk di depannya.

Pria itu menyatukan kedua telapak tangannya dan menunduk memohon ampun-meminta maaf pada Suzy.

Tidak mau memperpanjang masalah, Suzy pun memulai kepentingannya bertemu dengan pria ini.

" Jadi, apa kau sudah menyelesaikan rekapan anggaran dananya Jimin oppa ? "

Ya. Dia adalah Park Jimin. Berasal dari keluarga Park yang merupakan salah satu dari ketiga konglomerat Korea Selatan. Dengan hadirnya Jimin, ketiga komglomerat Korea Selatan sudah lengkap. Keluarga Bae, keluarga Kim dan keluarga Park.

Park Jimin adalah satu-satunya petinggi OSIS yang berasal dari kelas 3. Jimin bekerja di bawah Suzy, jabatan dia adalah sebagai bendahara OSIS Jaeil Academy. Keluarganya merupakan pemilik salah satu bank terbesar se-Asia dan jangan ditanya, Jimin ini merupakan economic and financial master. Dia tertarik dan mendalami bidang itu sudah sejak zaman dulu kala, ketika dia SD. Karena ketertarikannya itu, meskipun sangat tampan, Jimin cenderung pendiam dan jarang tampil di depan banyak orang. Dia bekerja di balik layar.

Jimin merupakan kakak kelas Suzy, jadi Suzy memanggilnya oppa. Dia adalah satu-satunya pria di dunia ini yang dipanggil oppa oleh Suzy, untuk sekarang. Mereka bertemu saat masih SD, ketika acara tahunan lingkaran keluarga yang menjadi jantung Korea Selatan. Suzy memang mengerti tentang masalah ekonomi dan finansial hanya saja dia tidak seexpert Jimin.

" Haha sudah-sudah, kau galak sekali seperti biasanya, queen "
Jimin menyerahkan berkas-berkas berisi rekapan anggaran dana yang Suzy minta.

Jimin itu orangnya terlihat dingin dari luar, tapi ketika sudah menyentuh titik terdalamnya, dia akan meleleh dengan mudahnya layaknya sebuah lilin yang terpanaskan oleh api. Dan Suzy adalah api itu. Jimin itu tampan, sangat tampan, dari kecil begitu tampan. Tapi sikapnya yang bisa dibilang sedikit tidak biasa, membuatnya terkadang disebut aneh.

Jimin satu kelas dengan Taehyung. Ketika di sekolah, Jimin sama sekali tidak berurusan dengan OSIS, sudah dibilang kan. Dia bekerja di balik layar di bawah perintah Suzy. Bahkan Myungsoo yang ketua OSIS pun tidak tahu jika selama ini bendahara OSIS itu adalah Park Jimin. Karena jika Suzy sudah berkata ' Aku yang akan mengurus semuanya jadi tenang saja ' ya dia tidak akan mengorek-ngorek Suzy untuk masalah itu.

" Apa menu barunya enak ? " Tanya Jimin, ia mencomot sedikit dessert Suzy membuat sang empunya langsung mendelik ke arahnya.

" Kau lucu sekali, Suzy " Jimin mencubit kedua pipi Suzy gemas dengan tangannya.

" Oppa, lepaskan " rengek Suzy.

" Menu barunya enak, kau bisa menambahkan sedikit vanilla agar rasa gulanya tidak terlalu kuat " komentar Suzy.

Mereka berdua memiliki satu kesamaan lain yang membuatnya terhubung. Makanan dan minuman yang manis. Bahkan Jimin sampai mendirikan kafe ini. Sama seperti Suzy, Jimin bisa menyajikan teh dengan baik dan juga memasak. Bisa dibilang Jimin adalah versi namja nya Suzy.

" Suzy, kau pasti mengenal Taehyung kan ? "

Suzy tidak tahu mengapa Jimin tiba-tiba berbicara tentang Taehyung. Ia hanya mengangguk.

" Bagaimana menurutmu dia ? "

" Bagaimana apanya oppa ? Dia baik "

" Ish, bukan itu Suzy, my queen chagi sayangku cintaku "

Membuat Suzy menatapnya heran.
" Oppa tahu ? Jika Sehun mendengar kau memanggilku seperti itu, dia akan memukulmu dengan keras "

" Dan jika aku mendengar dia memanggilmu seperti itu, aku yang akan memukulnya dengan keras "

Dari pernyataan keduanya. Sudah dipastkan mereka impas karena ketika di kafe dulu Sehun juga memanggil Suzy seperti itu. Sehun dan Jimin tentu saling mengenal. Suzy yang menghubungkannya. Mereka terkadang bertengkar.

" Dari sudut pandangmu sebagai wanita, bagaimana Taehyung ? " Tanya Jimin lagi dengan nada serius sambil memainkan sedotan yang berada di gelas.

Suzy memutar sendok kecilnya di atas piring tempat dessertnya tersaji. Ia sedang berpikir.

To be continued...