Chapter 28

789 131 8
                                    

" Foto Jung apa ? " Tanya Suzy heran, tumben Myungsoo bertanya-tanya tentang foto dan disana ada Soojung. Apa jangan-jangan ?

•••

Myungsoo merutuki mulutnya yang sedari kemarin tidak henti-hentinya mengorek-ngorek informasi dari orang yang ia temui.

" Foto yang diambil Soojung untuk mading maksudnya, Suzy " jawaban spontan Myungsoo yang dihadiahi pandangan penuh tanya dari Suzy dan Soojung.

Suzy ingat jika memang mereka sedang ada proyek mading bulan ini, tapi ia tidak tahu jika Soojung ikut berpartisipasi.

" Hooh, baguslah Soojung kau ikut berpartisipasi dalam proyek kali ini "

Soojung tidak bisa mengelak karena kini Myungsoo menatapnya dengan tatapan tidak seperti biasanya, yaitu memohon untuk jangan berbicara apapun.

Mereka bertiga fokus dengan pekerjaannya masing-masing.

' Setelah Soojung pergi dari sini, aku harus mengatakannya pada Myungsoo ' batin Suzy.

***Flashback***

Setelah kepergian Myungsoo tadi, ia melihat Taehyung berjalan di tangga yang menuju ke atap. Sepertinya pria itu sangat menyukai atap sekolah. Suzy pun mengikutinya.

Suzy melihat Taehyung sedang melihat pemandangan dari atap. Seperti biasa, semilir angin membuatnya memejamkan mata begitu pun dengan Suzy.

Suzy berjalan begitu pelan mendekati Taehyung hingga ketika Taehyung membukakan matanya, dirinya dikejutkan dengan kehadiran Suzy yang tiba-tiba berada di depannya.

Sama halnya dengan Myungsoo, Taehyung juga merasa ada sesuatu yang berbeda dalam diri Suzy. Ada semacam suatu perubahan positif dari diri Suzy disamping penampilan fisiknya yang semakin cantik setiap harinya.

" Taehyung sunbae, sepertinya kau sangat menyukai suasana di atap ya "

" Hmmm... Terutama jika itu bersamamu "

Suzy tersenyum kecil. Semua yang dilakukan dan dikatakan Taehyung mengandung ketulusan murni yang menyejukkan hatinya. Benar-benar begitu nyaman dan menenangkan.

" Sunbae akan melanjutkan studi kemana ? "

Taehyung berpikir.

" Aku belum menentukannya " dalam hati Taehyung berkata ' Tergantung dari jawabanmu, aku ingin melanjutkan studiku di Amerika Serikat tapi jika kau menerimaku, aku akan tinggal disini '

" Kejarlah mimpimu sunbae " Suzy berkata seakan-akan dirinya mengetahui apa yang ada dalam hati Taehyung.

Taehyung mengangguk. Tanpa disangka Suzy membungkukan badannya 90° secara tiba-tiba.

" Bisakah kita berteman dengan baik dan tetap mendukung satu sama lain ? Aku mohon, aku tidak ingin menyakiti siapapun disini " ucap Suzy yang membuat dada Taehyung terasa sesak sekaligus bahagia dengan pengakuan Suzy yang begitu indah disertai permohonan manis.

Taehyung mengelus pucuk rambut Suzy dengan lembut. Ia tersenyum.

" Aku tahu, kau memang seperti ini. Bisakah kau memanggilku oppa, Suzy ? "

Suzy menegakkan kembali badannya, ia memandang Taehyung sendu. Matanya berkaca-kaca, selalu seperti ini.

" Taehyung oppa, aku benar-benar meminta maaf " Suzy menundukan kepalanya tidak biasa.

" Seoarang ratu sepertimu jangan menundukan kepala seperti itu Suzy, itu akan menghalangi kecantikanmu. Aku mengerti, dan aku juga berterimakasih padamu. Ini cinta yang indah. Bolehkah aku memelukmu ? "

Suzy mengangguk, Taehyung pun memeluk Suzy begitu erat. Dia menghirup dalam-dalam aroma tubuh Suzy sehingga akan selalu ia ingat. Suzy mengelus pungguh Taehyung lembut.

' Akhirnya aku menjadi pria yang kau peluk, Suzy. Aku senang meski aku tidak bisa menjadi priamu '

Setelah itu, Suzy pergi meninggalkan Taehyung di atap karena Suzy harus memenuhi pekerjaannya di ruang OSIS.

' Aku tahu itu, jika pada akhirnya Suzy akan memilih Myungsoo. Haha, aku terlalu keras kepala memang ' tanpa sadar, setitik air bening jatuh dari pelupuk mata Taehyung, ia memejamkan matanya sambil menikmati hembusan angin atap sekolah yang menenangkan ini.

***

Sesuai dugaan Suzy, Soojung hari ini kembali pergi lebih dulu untuk menemui temannya, Sulli. Mereka memang sering menghabiskan waktu bersama karena selain teman sekelas, mereka juga merupakan partner bisnis. Soojung dan Sulli memiliki kesamaan yaitu sama-sama tertarik dengan dunia modeling dan mereka mengikuti kelas modeling bersama.

" Suzy-ah, Myungsoo, aku duluan ya. Bye bye "

" Hati-hati Soojung "

Myungsoo hanya mengangguk.

Ketika Soojung sudah berada di luar dan pintu ruang OSIS sudah tertutup rapat. Dia menyandarkan tubuhnya pada pintu itu.

' Aku tidak tahu apa yang akan terjadi hari ini pada mereka berdua, apapun itu, aku harus menerima dan mendukungnya bukan ? Jung Soojung adalah wanita yang kuat, fighting ' Soojung menyemangati dirinya sendiri meski kini hatinya sedang terisak.

Tinggalah Suzy dan Myungsoo berdua di ruang OSIS.

Hening. Myungsoo tidak mampu memandang wajah Suzy meskipun dia sangat ingin. Bibirnya terasa kelu tidak sanggup untuk berkata apapun.

" Myungsoo " panggil Suzy membuat yang dipanggil mau tidak mau langsung menoleh ke arah sang pemanggil.

" Hmm ? Ada apa ? " Susah payah Myungsoo sebenarnya untuk menjawab panggilan Suzy.

" Apa kau tahu catur ? "

Setiap kata-kata yang keluar dari mulut Suzy adalah kata-kata yang tidak terduga dan sangat sulit untuk ditebak. Myungsoo akui itu. Begitu pun dengan sekarang, dia sama sekali tidak tahu kemana arah pembicaraan yang akan Suzy bawa ini.

" Tentu, sebuah permainan asah otak yang dimainkan oleh dua orang pemain dengan bidak hitam dan putih "

" Apa kau tahu buah catur yang tertinggi ? "

" Raja ? "

" Mmm, kau benar. Dia bisa bergerak kemanapun dan memiliki kekuasan tertinggi. Kau tahu ? Aku berpikir seperti itu, kau adalah raja "

Deg... Myungsoo mulai paham arah pembicaraan Suzy. Apa ini jawaban Suzy ? Apa Suzy menerimanya ?

" Ya. Kau adalah raja, Myungsoo "

To be continued...

The Queen And The Dark Horse (Completed)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz