Sakit

7.2K 655 86
                                    

Gue sedang jauh dari laptop, jadi yang bisa di up sementara ini dulu

Between Us menyusul setelah laptop kembali ke genggaman. Soalnya cuma itu yang kuketik misah sendiri di laptop")

Dadah









......
























"Apa kau akan kembali?"

"Tentu."

"Janji?"

"Janji."

"Kalau begitu aku akan menunggumu."





















Jungkook membuka kedua matanya yang terasa begitu berat. Kepalanya seperti habis dihantam benda besar. Sakit dan membuat dunianya seperti berputar hebat.

Jungkook meringis ketika berusaha membangunkan tubuhnya. Hal yang tidak disadarinya adalah tubuhnya yang terbaring diatas ranjang single dengan selimut tebal membalut sampai dadanya.

"Mimpi itu lagi." Batinnya seraya memegangi kepalanya yang berdenyut sakit.

"Jungkook!!! Ohㅡ astaga!!! Kau sudah sadar? Apa ada yang sakit? Kepalamu sakit?"

Jungkook terkesiap begitu mendapati seorang pemuda berlari panik ke arahnya. Dengan nampan berisi makanan di tangan yang langsung diletakkannya di nakas sebelah ranjang kemudian pemuda itu duduk di pinggir ranjang dan menatapnya cemas.

"Siapa?" Jujur saja, Jungkook masih belum sadar sepenuhnya. Pening yang mendera membuat pandangan matanya sedikit buram. Belum lagi sekujur tubuhnya seperti mati rasa. Begitu lemas hingga rasanya sulit sekali digerakkan.

"Kau baik-baik saja? Aku khawatir sekali begitu melihatmu pingsan sore tadi."

Butuh beberapa detik hingga Jungkook dapat mengendalikan fungsi tubuhnya yang sedikit menurun.

"Ka-kau.." Suara Jungkook lirih dan parau. Ia memandang sangsi ke arah pemuda tersebut.

"Ini aku, Charlie. Kau mengingatku kan?"

Ahㅡ benar. Pemuda itu adalah Charlie. Sosok yang memanggil nama Jungkook sebelum pemuda itu tidak sadarkan diri di bawah hujan.

"Kenapa kau ada disini? Dimana aku?"

"Kau ada di rumahkuㅡ rumah pamanku. Kau pingsan tadi. Kau tidak mengingatnya?"

"Argh!" Jungkook meraung kesakitan begitu berusaha mengingat apa yang terjadi pada dirinya. Kepalanya seperti menjerit begitu Jungkook berusaha menggali ingatannya lebih dalam.

Hal terakhir yang berhasil diingatnya hanyalah jalanan aspal yang basah, tubuhnya yang menggigil, dan hujan. Selebihnya sama sekali gelap.

"Jangan memaksakan diri, Jungkook. Tubuhmu masih belum pulih. Wajahmu sangat pucat, kau kelelahan. Lebih baik istirahat lah dulu. Lagipula ini sudah malam." Saran Charlie. Ia tidak tega melihat kondisi Jungkook yang terlihat begitu lemah. Apalagi wajahnya berubah pucat pasi. Sangat berbeda dengan Jungkook yang biasa dilihatnya.

Jungkook tetaplah Jungkook.

Pemuda keras kepala yang berpikir ia bisa melakukan segala sesuatunya sendiri. Tidak memerlukan uluran tangan siapapun, sekalipun itu Charlie.

"Aku harus pergi."

Jungkook menyibak selimutnya kasar. Memaksa untuk turun dari ranjang yang lantas mendapatkan larangan keras dari Charlie.

Save Me (Vkook FF) #Wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang