Di Apartemen

6.5K 714 42
                                    

Tidak seperti siswa lainnya yang akan langsung bergegas menuju kantin, Charlie justru mengarahkan kaki ke arah yang sebaliknya. Ia mengabaikan tatapan memuja dan bisikan dari beberapa siswi yang dilewatinya.

"Kalau tidak salah disini..."

Charlie memastikan sesuatu seraya mendongak. Melihat ke arah papan yang tertempel di bagian atas setiap pintu kelas.

"Tidak ada." ucapnya heran.

"Heyㅡ kau menghalangi jalan."

Charlie memutar tubuh begitu mendengar seruan peringatan. Beberapa siswa berdiri dihadapannya dengan tatapan tidak suka.

"Maaf. Aku hanya sedang mencari seseorang. Apa kalian mengenal Jeon Jungkook? Kalau aku tidak salah, dia berada di kelas ini kan?" tanya Charlie sopan.

Ketiga siswa itu saling berpandangan kemudian tertawa remeh.

"Si bocah egois itu?" nada bicaranya jelas menghina dan Charlie tidak suka.

"Dia punya nama." Charlie mendesis tanpa sadar.

"Tskㅡ apa peduliku. Kalau kau mencarinya, itu percuma saja. Dia tidak masuk hari ini. Katanya sih sakit, tapi siapa yang tahu."

"Iya. Mungkin saja dia sekarang sedang menjadi jalang dan bersenang-senang bersama salah satu guru disini untuk menjilat mereka."

"Bocah sepertinya tidak pantas bersekolah disini."

"Jaga mulut kalian. Jungkook tidak seperti itu." Emosi Charlie mulai terpancing.

"Lho, memangnya kami salah? Semua orang juga tahu seberapa munafiknya dia."

"Brengsekㅡ"

"Hey, ada apa ini?"

Charlie baru saja mencengkram kerah satu dari tiga siswa. Kepalan tinjunya pun sudah siap mengudara sebelum seseorang menginterupsi. Rupanya itu Jimin.

"Tskㅡ kau selamat hari ini." Lalu Charlie melengos pergi begitu saja.

"Cih, peduli apa dia pada Jungkook sialan itu."

Jimin yang hendak bersikap masa bodoh pada apa yang baru saja dilihatnya seketika menghentikan langkah mendengar teman sekelasnya itu menyebut nama Jungkook.

"Apa tadi kau bilang? Ada apa dengan Jungkook dan orang tadi?"

"Mana aku tahu. Dia tiba-tiba datang lalu menanyakan keberadaan Jungkook pada kami. Menyebalkan. Ayo, pergi."

Lalu mereka memasuki kelas terlebih dahulu. Meninggalkan Jimin yang masih terpaku di pintu kelas.



























.
.
.
.
.
.
.
.





































Waktu rasanya berjalan begitu lama bagi Charlie yang pikirannya tengah dipenuhi oleh satu nama, yaitu Jeon Jungkook. Sebenarnya sejak hari dimulai hanya Jungkook yang berputar di kepalanya. Bahkan ia sama sekali tidak memerhatikan pelajaran di kelas hari ini. Sampai bel pulang berbunyi, maka tidak perlu waktu lama untuk Charlie berlari keluar kelas hanya untuk menuju satu-satunya tempat yang diyakini dapat mengusir rasa cemasnya.

Charlie berdiri seorang diri di belokan tepat di balik tiang penyangga lampu jalan. Ia menyembunyikan punggungnya disana hendak menyelidiki sesuatu.

"Waktu itu aku jelas melihatnya masuk ke salah satu pintu di lantai tiga."

Yaㅡ Charlie kini berada di jalan setapak yang mengarah ke apartemen Jungkook. Terakhir kali ia membuntuti Jungkook sampai kesini dan melihat dengan mata kepalanya sendiri kalau pemuda itu memasuki salah satu pintu atau lebih tepatnya pintu paling ujung di lantai ketiga salah satu apartemen kecil disana.

Save Me (Vkook FF) #Wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang