Kalut

5.7K 666 90
                                    

20 kata menuju 3000 kata:)

Hint:
Sekali-kali yang mengejar itu Jungkook, tidak menerus Taehyung:)




















^^

























Dua belas menit.

Total dua belas menit berlalu semenjak Taehyung berkata bahwa ia kembali ke mobil untuk mengambil beberapa barang, mungkin termasuk tongkat milik Jungkook. Namun, dua belas menit itu waktu yang terlalu lama untuk seorang Taehyung dengan kedua kakinya yang sehat. Setahunya, enam menit adalah waktu terlama terhitung dari apartemen Jungkook ke bawah lalu kembali lagi kemari. Bahkan bisa saja ditempuh dalam waktu empat menit dengan melewati masing-masing dua anak tangga. Jungkook tahu Taehyung mampuㅡ biasa melakukan itu jika datang kemari.

"Kenapa lama sekali?"

Taehyung tidak mungkin pergi begitu saja. Tas sekolah serta ponselnya jelas tergeletak manis di atas meja.

"Apa terjadi sesuatu?" Pikiran buruk soal wajah Taehyung yang pucat pasi kembali menggerayangi kepala Jungkook. Perasaan takut apabila terjadi sesuatu yang buruk pada Taehyung akhirnya mendorong Jungkook untuk segera beranjak dari sofa. Persetan dengan kakinya. Ia harus memastikannya terlebih dahulu.

Mengapa ia sebegini takut?

Jungkook juga tidak paham dengan dirinya sendiri.

Jungkook tengah bersusah payah mencari topangan untuk tubuhnya saat sebuah suara menginterupsi diikuti cahaya terang yang cukup kontras di dalam apartemennya yang minim penerangan. Ponsel Taehyung berbunyi. Seseorang melakukan panggilan telepon ke nomor Taehyung.

Awalnya Jungkook hendak mengabaikan panggilan tersebut. Toh, itu bukan ponselnya dan ia masih tahu diri untuk tidak melewati batas privasi seseorang. Namun, siapapun yang berada di ujung sana nampaknya tidak ingin membiarkan Jungkook pergi. Ponsel itu terus menyala. Sesekali bergetar saat panggilan terputus hanya untuk diikuti panggilan lainnya.

"Oh, astaga." Geramnya.

Mau tidak mau Jungkook meraih ponsel tersebut. Pada saat itu, panggilannya sudah lebih dulu terputus. Menyisakan layar benda datar itu yang menyala sia-sia.

Dilihatnya ada banyak sekali notifikasi pesan serta panggilan. Dua panggilan bertuliskan "Taehee-nim," dan sisanya berasal dari nama seorang pria yang mungkin dikenalnya beberapa minggu lalu. Pesan yang datang pun semuanya berasal dari orang yang sama.

"Namjoon?"

Seperti sebuah sihir, ketika Jungkook mengucap nama tersebut, panggilan lainnya datang dari pria itu. Jungkook sedikit terperanjat. Mungkin sekitar lima detik lamanya ia menimang apakah harus ia menjawab panggilan tersebut. Sebab, dilihat dari intensitas Namjoon melakukan panggilan dan mengirimi pesan dapat ia ketahui kalau ada hal penting yang ingin disampaikan pria itu pada Taehyung.

Jungkook melirik ke arah pintu. Belum ada tanda-tanda Taehyung akan kembali.

Jungkook menghela napas.

"Halo."

"Taeㅡ Tunggu, siapa disana?" Jungkook jelas menangkap nada curiga yang dilayangkan Namjoon terhadapnya.

"Aku Jungkook. Taehyung sedang keluar. Dia meninggalkan ponselnya." Jujur Jungkook tidak ingin berbasa-basi.

"Ah, begitu." Namjoon tidak menanyakan lebih jauh alasan Taehyung ada bersama Jungkook. Mungkin tidak tertarik atau ia sudah lebih dulu mengetahui alasannya.

Save Me (Vkook FF) #Wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang