Keberangkatan

3.5K 451 164
                                    

Yak gue muncul lagi setelah menghilang sebulan 🙏🙏🙏







Oh iya, makasih yang syudah bantu gue memutuskan alur chap berikutnya, sesungguhnya pilihan kalian sangat berarti kawan ")












.
.
.
.
.
.
.




















"Jungkook-ah." Yang dipanggil menoleh kemudian menyahut dengan kedua mata berkedip lucu. Kegiatannya yang tengah membersihkan meja pun terhenti sementara.

"Kenapa kau masih disini? Bukankah shift mu sudah selesai?" Pria ituㅡ Seokjin bertanya pada Jungkook. Ia datang dari arah dapur dan terkejut begitu melihat siluet Jungkook bergerak dari satu meja ke meja lainnya.

Ia pikir Jungkook telah pulang sejak tadi.

Jungkook merespon dengan menggaruk tengkuknya. Ia terlihat seperti tengah menimang-nimang jawaban apa yang cocok diberikan pada situasi seperti ini.

"Bukankah aku sudah mengizinkanmu untuk pulang lebih cepat?"

Dengan senyuman canggung, Jungkook lalu menjawab, "Maaf, Hyung. Aku hanya tidak terbiasa."

Seokjin pun tersenyum maklum. "Kemari."

Seokjin melambaikan tangannya agar Jungkook berjalan mendekat dan duduk salah satu meja yang kosong bersama dengannya. Beruntung, sekarang bukan jam sibuk di kafe, sehingga ada banyak meja kosong yang tersisa.

"Ada apa, Hyung? Apa ada sesuatu yang ingin kau bicarakan denganku?" Tanya Jungkook begitu ia mengambil tempat di kursi yang bersebrangan dengan posisi Seokjin.

"Tidak. Hanya ingin mengobrol denganmu. Keberatan kalau aku mengambil waktumu sebentar?"

"O-oh, tidak. Tidak apa-apa, Hyung." Jungkook gelagapan seraya melambaikan kedua tangannya. Hal itu lantas memancing dua sisi bibir Seokjin untuk kembali melengkung.

"Bagaimana soal besok? Apa semuanya sudah selesai?"

Jungkook mengangguk, "Hanya tersisa beberapa hal yang mesti aku bereskan. Malam ini harusnya bisa selesai."

"Kau bisa bilang padaku kalau kau butuh bantuan, Jungkook."

Meskipun Seokjin menawarkan bantuannya secara tulus dan percuma, tetapi Jungkook tetap menolaknya dengan halus. "Tidak usah, Hyung. Hanya tinggal beberapa hal kecil, kok. Aku bisa mengurusnya sendiri. Dan lagi, aku tidak ingin terus merepotkanmu."

"Aku tidak pernah merasa direpotkan, Jungkook. Justru aku akan senang kalau kau mengandalkanku. Rasanya seperti aku sedang mengurus adikku sendiri." Seokjin berujar dengan nada bicaranya yang lembut.

Mendengarnya, Jungkook lantas menunduk dalam. "Seokjin-hyung..." Panggilnya dengan lirih.

"Ada apa, Jungkook? Apa sesuatu terjadi?" Melihat gelagat Jungkook yang terasa berbeda dari sebelumnya, Seokjin pun ㅡtanpa bisa dicegahㅡ sedikit merasa cemas.

Gelengan kepala menjadi jawaban. "A-aku... Aku hanya tidak tahu bagaimana cara membalas semua kebaikanmu. Rasanya... Ucapan terima kasih saja tidak akan pernah cukup kalau mengingat semua bantuan yang telah kau berikan padaku."

Seokjin tidak pernah menyangka bahwa kalimat seperti itulah yang akan ia dengar dari mulut Jungkook. Alhasil, Jungkook pun sukses membuat Seokjin tidak mampu berkutik ㅡberkata-kata.

"Aku berpikir, kalau sajaㅡ kalau saja waktu itu hyung tidak menghampiriku terlebih dahulu dan menawari aku yang masih berseragam pekerjaan tetap, akuㅡ aku tidak tahu lagi bagaimana aku bisa bertahanㅡ"

Save Me (Vkook FF) #Wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang