Kehangatan

4.5K 540 116
                                    

"Akhh!! Sakit, Kookie!!"

PLAK

"Aku bukan Kookie-mu."

Jam dinding baru menunjukkan pukul sepuluh ketika apartemen kecil yang biasanya sunyi itu dipenuhi suara ringisan serta seruan kalimat protes.

Taehyung yang menjadi korban pukulan keras Jungkook di kepala kemudian berbalik setelah pemuda itu membantunya mengenakan kemeja yang dibawakan Namjoon pagi ini. Sementara Jungkook, pemuda itu sibuk menyumpah serapahi Taehyung seraya mengaitkan satu persatu kancing pada kemeja. Agaknya, kejadian itu mengingatkan Taehyung pada saat Jungkook menginap di apartemennya dua hari lalu. Jungkook juga melakukan hal yang sama. Membantunya berpakaian karena tahu bahunya belum membaik. Jangan lupakan pemuda itu yang terus mengomel, tetapi tetap melanjutkan pekerjaannya. Lantas, tawa Taehyung terdengar.

"Apa yang lucu?! Kau pikir mendapatkan jahitan baru di bahumu itu lucu?! Sinting!! Pergi sana jauh-jauh!! Menyebalkan!!" Jungkook berjalan keluar dari kamarnya dengan kaki menghentak kesal. Tidak lupa bibirnya terus melayangkan protes dengan nama Taehyung yang diselipi umpatan sebagai bentuk kekesalan.

"Kookie!!" Taehyung memanggil. Bermaksud menggoda pemudanya yang terlihat menggemaskan ketika kesal.

"BERISIK!!! AKU BUKAN KOOKIE, KIM!!!"

"Jungkook, Taehyung... Kalian bertengkar lagi?"

Teriakan lantang itu menjadi sahutan bersamaan dengan suara lembut seorang pria yang dikenali Taehyung sebagai suara Seokjin. Taehyung tidak ambil pusing. Melihat Jungkook yang terus merutukinya sejak hari dimulai entah mengapa terasa menyenangkan. Lagipula, kalau diperhatikan, respon Jungkook ketika marah atau sedang merajuk agaknya masih sama persis seperti kelinci kecilnya yang dulu. Rasanya ia bodoh sekali karena baru menyadari hal itu sekarang.

"Hey, berhenti tertawa seperti orang gila. Kau ingat kata dokter tadi, jahitan di bahumu itu masih rawan. Jangan banyak bertingkah kalau tidak mau menginap di rumah sakit sekali lagi." Kali ini Namjoon muncul di pintu kamar dengan tangan melipat di depan dada. Jengah juga ia melihat tingkah Taehyung. Sudah paginya direpotkan dengan rengekan sang pemuda yang menolak dibawa ke rumah sakit dan meminta dipanggilkan saja dokter kemari untuk mengecek kondisi bahunya, sekarang ia disuguhi pemandangan kegilaan Taehyung.

Namjoon tidak habis pikir. Padahal pemuda itu baru saja mendapatkan beberapa jahitan baru di jahitan lamanya yang kembali terbuka, sudah begitu, tanpa obat bius pula, tetapi pemuda itu masih sempat tertawa lepas dengan kondisinya yang bisa dibilang menyedihkan. Sekarang ia penasaran, apa yang telah dilalui kedua pemuda itu sepanjang malam hingga pagi ini keduanya tampak baik-baik saja.

Walaupun esungguhnya, Namjoon bersyukur karena kekacauan kemarin tidak berlarut-larut. Ia ikut senang melihat senyum itu kembali menghiasi wajah Taehyung serta Jungkook yang kondisinya terlihat lebih baik dari kemarin.

Rasanya, seperti ada sesuatu yang berubah diantara keduanya.

Tiba-tiba suara bel terdengar.

"Namjoon, boleh tolong bukakan pintu?" suara Seokjin terdengar dari arah dapur.

"Biar aku saja." Jungkook menyela lalu bergegas menuju pintu apartemennya. Sebelum itu, ia sempat melewati Taehyung dan Namjoon yang berjalan keluar dari kamarnya. Ia lantas melengos saat tahu Taehyung berusaha kembali menggodanya.

"Jungkook!!!!"

Jungkook terperanjat begitu memberikan akses masuk kepada tamu yang rupanya adalah Hoseok. Pria itu tanpa babibu langsung menghambur ke arah Jungkook dan memegangi kedua bahunya.

"Aku mendengarnya dari Seokjin-hyung. Apa kau baik-baik saja sekarang?! Katakan padaku, siapa... Siapa orang yang mengganggumu?! Apa itu si pemuda Kim?! Pasti dia kan!! Mana orangnya!!!"

Save Me (Vkook FF) #Wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang