Siapa Sangka?

5.5K 613 103
                                    

Disini aku merindu.

Siapa juga yang balik rindu?

Hehehehehehehe















.
.
.
.
.























Dua hari berlalu.

Jungkook masih berada di ruangan yang sama; kamar inap yang sama. Hanya saja, kondisinya sudah jauh lebih baik. Jungkook tidak lagi hanya sekadar berbaring. Dia sudah mampu menopang tubuhnya sendiri saat duduk dan berjalan turun dari ranjangnya meskipun masih memerlukan sedikit bantuan; dipegangi atau dengan tongkat. Bekas memar di wajahnya pun tidak lagi nampak membiru. Oleh karena itu, Jungkook sudah diperbolehkan untuk pulang besok.

"...kook."

"Jungkook..."

"Jungkook!!"

"A-ah, i-iya."

Jungkook sedikit tersentak begitu mendengar namanya dipanggil oleh Seokjin. Pria itu memang rutin mengunjungi sekaligus menjaganya; bergantian dengan Hoseok dan Taehyung.

"Aku bertanya, apa kau mau kubelikan sesuatu untuk makan siang?"

Kedua bola matanya berpendar tak tentu arah. Jungkook persis seperti orang yang linglung, bingung sendiri mau memandang ke arah mana.

"Ma-makan siang... Uhm... A-akuㅡ"

"Kau menunggu Taehyung?"

Pertanyaan Seokjin tersebut lantas membuat Jungkook nampak seperti maling yang tertangkap basah tengah mencuri. Seokjin memicingkan matanya. Memandang Jungkook dengan tatapan penuh kecurigaan.

"TI-TIDAK!!" Bantah yang lebih muda seraya menggeleng cepat kemudian memalingkan wajah.

Alis milik Seokjin makin mengerut hingga nyaris membentuk satu garis lurus di keningnya. "Ahㅡ Kau benar-benar menunggunya, ya."

Kali ini Jungkook tidak menanggapi. Hanya duduk menunduk memainkan selimut yang membalut tubuhnya hingga sebatas pinggang.

Seokjin bukannya tidak menyadari tingkah aneh Jungkook yang tiada hentinya memandang ke arah pintu. Ia jelas tahu. Bahkan sejak kedatangannya kemari pagi tadi, pandangan yang lebih muda tidak pernah lepas dari arah sana.

"Kau merindukan Taehyung?"

Jungkook masih diam.

Bukan tanpa alasan Seokjin berani berkata demikian. Sebab setahunya, sudah dua hari si pemuda pemilik senyum kotak itu tidak pernah memunculkan batang hidungnya disini. Pikirnya, mungkin Taehyung tengah sibuk dengan urusan sekolah. Mengingat ia sempat mendengar kabar bahwa pemuda itu sebentar lagi akan menghadapi kompetisi basket antarsekolah. Akan tetapi, sesibuk apapun Taehyung, ia selalu menyempatkan diri untuk datang. Sekadar berganti jaga dengannya dan Hoseok atau hanya berdasar pada alasan sepele, seperti "Tidak tahu, kakiku berjalan sendiri kemari."

Dan begitulah sampai Taehyung selalu menghabiskan setengah jam malamnya menemani Jungkook hingga yang lebih muda tertidur pulas.

Seokjin sendiri belum mencoba untuk menghubungi Taehyung. Ia takut mengganggu Taehyung apabila pemuda itu sedang benar-benar sibuk. Toh, masih ada dirinya dan Hoseok yang siap untuk menemani Jungkook di rumah sakit. Namun, sepertinya si pesakitan tidak berpendapat demikian.

Jungkook jelas menanti kedatangan Taehyung. Jelas sekali dari pancaran matanya yang akan berubah sendu setiap kali menoleh ke arah pintu. Sesekali Seokjin juga mendapati Jungkook melamun ke arah jendela. Seolah-olah ia tengah melihat jauh ke belakang. Mengingat hal-hal apa saja yang telah terjadi selama ia di rawat.

Save Me (Vkook FF) #Wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang