Hari yang Panjang Pt. 2

3.6K 409 187
                                    

Gue usahain kalo ngilang lama, pas up bisa dabel

Usaha dulu tapi ya ")0


Btw, ehehehehe

Ayo, bilang terima kasih ke gue:)

Ehehehehehehe //emot bulan item//















.
.
.
.
.





























"Kau yakin tidak ingin aku buatkan makanan dulu. Aku juga bisa sekaligus menyiapkan makanan untuk malam nanti, jadi kau hanya tinggal memanaskannya saja." Dari balik jendela mobil yang dibuka penuh, Seokjin sekali lagi menawarkan diri untuk menetap. 

Jungkook ㅡlawan bicaranyaㅡ yang berdiri di sebelah mobil dengan tubuh agak membungkuk lalu mengangkat kedua tangan dan melambaikannya sebagai bentuk penolakan halus."Tidak usah, Hyung. Biar aku saja. Lagipula, Hyung sudah repot membelikan bahan makanannya. Aku sangat berterima kasih untuk itu."

"Kau yakin? Kau belum istirahat sejak pagi. Sekarang juga sudah cukup sore dan kalian melewatkan makan siang. Jungkook-ah, kau tidak mungkin lupa kalau kau memiliki lambung yang rewel, bukan?" Ujar Seokjin seraya melirik jam tangannya. Nada bicaranya persis sekali seperti seorang ibu mengomeli anaknya yang melewatkan jam makan. 

"Hyung, semakin lama kau mengajaknya bicara disini, semakin lama juga Jungkook dapat mengisi perutnya." Kali ini Namjoon yang duduk di kursi kemudi angkat bicara. Kepalanya sedikit terjulur ke arah Seokjin, sehingga Jungkook dapat melihat keberadaannya. 

"Kau bisa hubungi aku atau Seokjin kalau-kalau sesuatu yang buruk terjadi, ok." Ujar Namjoon. Mengabaikan Seokjin yang berdecak kesal karena Namjoon telah menyela pembicaraan mereka. 

"Ya, tapi jangan hubungi kami apabila Taehyung tiba-tiba menyerangmu malam hari nanti." Celetuk Seokjin yang berhasil membuat wajah Jungkook memerah sampai ke telinga. Sementara Namjoon langsung tergelak mendengar perkataan asal kekasihnya tersebut. 

"Pada intinya, kalian akan baik-baik saja kalau kami tinggal, kan?" Namjoon mencairkan suasana yang agak canggung.

"I-iya. Kurasa Taehyung juga sudah sedikit lebih tenang sekarang."

"Siapa yang tahu kalau malam nanti dia berubah ganas." Sekali lagi Seokjin berucap asal. Ia terlihat seperti seseorang yang tengah jengkel akibat diabaikan. 

"Hyung, sudah. Kasihan Jungkook. Kau tidak lihat wajahnya sudah merah begitu?" Seokjin mendecak. "Kalau begitu, kami pergi." Lanjut Namjoon. 

"U-uhm. Hati-hati, Hyung." Balas Jungkook masih dengan pipinya yang merona. Ia berjalan mundur beberapa langkah untuk memberikan ruang bagi mobil Namjoon. 

"Aku sudah membayar beberapa orang untuk menata barang-barangmu di apartemen. Aku hanya ingin agar kau tidak mengkhawatirkan soal itu." Kata Seokjin tiba-tiba, tapi masih dengan wajah jengkel. 

Jungkook pun tersenyum. Entah sudah berapa kali ia merepotkan pria yang satu itu, meskipun Jungkook tidak memintanya sama sekali. "Terima kasih banyak, Hyung."

Seokjin mengangguk lalu menutup jendela mobil sepenuhnya. Deru mesin mobil terdengar nyaring. Suara klakson terdengar sebanyak dua kali. Sebuah isyarat yang diberikan Namjoon sebelum mobil tersebut akhirnya melaju keluar dari pekarangan rumah. 

Jungkook tetap berdiri disana. Melambaikan tangan bersamaan dengan matanya mengikuti laju mobil Namjoon sampai mobil itu pun keluar dari kawasan rumah. 






















Save Me (Vkook FF) #Wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang