7화 | Sex Partner?

3.7K 251 11
                                    

"Aku pulang dulu ya Mark" pamit temannya sambil menepuk pundak Mark saat mereka berpisah dipintu utama fakultas Social Sciences.

"Oh ya ya, hati-hati bro" Mark melambaikan tangan lalu berjalan menuju tempat parkir. Ketika Mark membuka pintu dan hendak memasuki mobilnya, pandangannya tertuju pada lelaki mungil yang melintas didepan fakultasnya. "Bukankah itu Renjun? Mau pergi kemana dia?" lirih Mark.

Mark menutup kembali pintu mobilnya, mengurungkan niatan untuk pulang ke apartmentnya lebih awal. 'Sepertinya mengikuti kemana Renjun pergi, akan menjadi perjalanan yang seru' pikir Mark dalam hati. Diam-diam, tanpa sepengetahuan Renjun, Mark mulai mengikutinya dari belakang.

Renjun sama sekali tidak menyadari keberadaan Mark, yang ia tau hanyalah orang-orang yang berlalu lalang ditengah keramaian distrik pertokoan kota Seoul.

Renjun terus melangkah hingga dia berbelok disebuah jalan yang lumayan sepi, disitulah Renjun mulai merasa ada seseorang yang mengikutinya, terdengar dari ketukan tumit sepatu dari arah belakang.

Renjun segera menoleh tapi tidak menemukan seorang pun di belakangnya, suasana jalan sangat sunyi, hanya hembusan angin yang melintasi jalanan itu "Mungkin itu hanya perasaan ku saja" lirih Renjun. Lelaki bersurai kecoklatan itu segera melanjutkan perjalanannya menuju tempat bekerja.

Setelah dirasa cukup aman, Mark keluar dari balik tong sampah. "Huh.. hampir saja" lirihnya sambil menghembuskan nafas lega.

Mark terus mengikuti Renjun hingga matanya melihat lelaki itu memasuki sebuah restoran yang tak lain adalah milik sepupunya, Lee Taeyong. 'Apa yang dia lakukan disini? Apa dia bekerja ditempat Taeyong hyung?' batin Mark penasaran.

***

Renjun baru saja tiba di asrama. Ia melepaskan sepatu yang biasa dia pakai untuk kuliah dan bekerja lalu hendak meletakkan sepatu itu di rak sepatu.

Namun tiba-tiba Jaemin datang menghampirinya lalu menyodorkan sebuah kotak kecil yang terbungkus rapi dengan kertas kado, "Renjun, ada kiriman paket lagi untuk mu" kata Jaemin.

"Dari siapa?" tanya Renjun sambil meraih kotak kecil dari tangan Jaemin lalu memeriksanya, lagi-lagi tidak tertera siapa nama pengirimnya disisi kotak kecil itu.

"Entahlah" Jaemin mengangkat kedua bahunya, tanda bahwa dia tidak mengerti siapa pengirimnya. "Sama seperti kemarin, kotak itu tergeletak begitu saja didepan pintu" sambungnya.

Tanpa membuang banyak waktu,  Renjun membukanya dengan terburu-buru dan rasa penasaran yang meluap. Kali ini isi dalam kado itu adalah jam tangan, sebuah jam tangan mewah berbahan titanium hitam dengan aksen ornamen emas yang diketahui seharga 200juta won (atau sekitar 2 miliyar rupiah).

Lagi-lagi barang mewah yang ia dapat dari pengirim misterius yang tak diketahui siapa namanya. Renjun menghembuskan nafas kasar, dia masih belum bisa menerima barang-barang mewah ini.

***

09.30 KST

Renjun terlihat duduk disofa ruang tamu seorang diri, netranya sibuk membaca buku sastra ditangannya, saat ini suasana asrama sangat sunyi. Chenle dan Jaemin telah berangkat kuliah pagi tadi, sedangkan Haechan pergi ke supermarket membeli bahan makanan untuk persediaan beberapa hari kedepan.

Ting tong

Suara bel pintu terdengar menggema di ruangan tempat Renjun membaca. Lelaki kecil itu menghentikan kegiatannya lalu berjalan membukakan pintu untuk seseorang diluar sana.

Matanya menangkap seorang pria pengantar barang yang tengah berdiri didepan pintu, tangan pria itu membawa sekotak tipis yang diikat dengan pita berwarna merah muda, "Paket kiriman" ujar pengirim tersebut dengan memasang senyum ramah dipipinya.

Forbidden Love [Mark x Renjun]Where stories live. Discover now