19화 | Naughty Kiss

3.1K 181 15
                                    

Suara kecipak lidah dalam mobil menyulut gairah di hati. Hawa sejuk dari pendingin mobil seolah tak berfungsi lagi, eksistensinya direnggut dan disingkirkan oleh kehangatan yang mereka ciptakan. Mereka terbuai. Melayang bagai sepasang merpati yang terbang tinggi menembus awan kumulus menuju nirwana.

Ciuman mendorong naluri untuk menyentuh, membelai, dan menyusup. "Aahhh~ hyunghh..." Renjun mendesah panjang saat dua jari Mark menggali uterusnya.

"Bagaimana? Nikmat?" bisik Mark di telinga Renjun. Hembusan nafasnya hangat, membuat bulu kuduk Renjun berdiri.

"Tidak senikmat kejantanan mu." desahnya. Mark menyeringai. Tak sabar ingin melucuti baju yang masih menutupi tubuh mungil Renjun.

Ditengah-tengah kegiatan panas mereka, cahaya senter menyorot mobil mereka dari kejauhan. Mark dan Renjun terperanjat kaget ketika mengetahui seorang satpam patroli yang bekerja di kompleks perumahan ini datang mendekat. Buru-buru Renjun mengenakan celananya kembali.

Mark menurunkan kacanya saat satpam tersebut berdiri di samping mobil mereka. "Maaf tuan, apa yang anda lakukan tengah malam di tempat seperti ini?"

"Begini, ahjussi...," jelas Mark tercekat. "Kami datang dari Daegu untuk memberikan kejutan kepada teman saya yang sedang berulang tahun malam ini," kilahnya sembari mengambil secarik kertas bertuliskan alamat rumah.

"Kami telah mengelilingi kompleks ini sebanyak empat kali, tapi kami belum menemukan alamat yang kami cari. Sepertinya kami tersesat. Apakah ahjussi tau alamat ini?" Mark mengulurkan kertas yang berisikan alamat sepupunya, Taeyong. Tangan sang satpam meraih untuk memeriksanya.

"Oh alamat ini... Anda tinggal lurus saja mengikuti jalan ini, lalu di perempatan pertama anda belok ke kiri." jelas satpam ramah.

"Ahh seperti itu... Kalau begitu terima kasih ahjussi. Maaf jadi merepotkan." cengir Mark. Padahal dia tidak benar-benar sedang mencari rumah Taeyong. Dia hanya menggunakan alamatnya untuk alasan yang dibuat-buat.

"Tidak apa-apa tuan. Itu sudah menjadi tugas saya. Kalau begitu saya pamit dulu. Selamat malam." Satpam tersebut memberi hormat sebelum pergi menjauh.

Mark dan Renjun menarik nafas lega. Terbebas dari kecurigaan yang mendera. "Kita pindah ke kursi belakang saja." ajak Mark seolah belum puas menjalankan aksinya.

***

"Ashhh~ lebih dalam sayangg..." Mark menggelinjang nikmat saat kejantanannya dikulum dan dihisap oleh bibir Renjun. Sensasi basah dan licin seakan membuatnya lupa diri. Bahkan dia lupa kapan terakhir Renjun menanggalkan seluruh pakaian mereka berdua.

Tangan Mark menekan tengkuk Renjun hingga seluruh batang kemaluannya memenuhi rongga mulutnya. "Emphh~ uhuk." Renjun tersedak saat penis Mark menyodok kerongkongannya. Segera, Mark melepaskan tangannya disusul dengan Renjun yang melepaskan kulumannya. Menyisakan benang saliva yang masih terhubung dengan kepala penis.

Renjun mengocok dan mengurut batang penis Mark hingga cairan pre-cum menyembul keluar dari celah kecil pada ujung kepala penis. Renjun menjilati cairan pre-cum tersebut dengan gerakan yang menggoda, membuat sang dominan makin tak sabar untuk menggagahinya.

Renjun mulai bergerak berpindah tempat. Duduk diatas pangkuan Mark dengan posisi membelakangi. Perlahan, tapi pasti. Mark memasukkan batang penisnya dalam lubang Renjun. Kedua insan tersebut berbaur menjadi satu raga. Raga yang sukar untuk dipisahkan. Bahkan semesta pun tak sanggup merampas cinta mereka.

Mark mulai menggerakkan pinggul Renjun. Ke atas dan ke bawah. Memporak-porandakan semua isi di dalamnya. Mark menggelinjang liar di iringi dengan peluh yang mengalir membasahi tubuhnya. Sedangkan suara desahan terdengar seperti diredam dalam bibir Renjun. Tangannya mencengkeram erat dua kursi mobil di depannya untuk melampiaskan rasa nyeri pada lubangnya. Rasanya seperti di koyak oleh kenikmatan.

Forbidden Love [Mark x Renjun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang