13화 | Let Me Be Yours

2.7K 230 4
                                    

Mark menyudutkan Renjun ke dinding sesaat setelah dia menutup pintu apartemennya rapat-rapat, tangan kirinya menempel di dinding dan tatapan intensnya tak lepas dari paras manis lelaki yang menunduk karena canggung. "Kamu yakin dengan keputusanmu?" tanya Mark sekedar meyakinkan.

Terlihat sedikit keraguan diwajah lelaki itu, namun tak lama setelahnya Renjun mengangguk lemah sebagai jawaban. "Pikirkan lagi Renjun, jangan terburu-buru. Aku tidak akan pernah melepaskanmu jika kau sudah menjadi milikku," anjur Mark.

Renjun mendongak, menatap kosong wajah pemuda tampan yang masih menahannya di dinding. "Aku yakin dengan keputusanku, hyung. Tolong, jadikan aku milikmu malam ini," seperti angin lewat, Renjun memohon tanpa berpikir terlebih dahulu, dia tidak mengerti kenapa otak dan hatinya tidak berjalan selaras.

Mark menepuk pundak lelaki itu, membuat Renjun tersadar dengan apa yang baru saja ia ucapkan. "Jika itu mau mu, aku hanya bisa menurutinya, Renjun."

Perlahan, perasaan gelisah dan takut mulai menyelimuti hatinya. Keringat dingin mengalir membasahi pelipisnya, tangannya gemetar, dan detak jantungnya memompa dengan sangat cepat saat Mark menggenggam pergelangan tangannya.

Kacau, semuanya kacau akibat satu ucapan yang lolos begitu saja dari mulutnya. Sejujurnya, tujuan lelaki itu datang ke apartemen Mark hanya untuk mengatakan bahwa dirinya menyetujui tawarannya waktu itu, Renjun sama sekali tidak memiliki niatan untuk berhubungan badan dengan Mark malam ini.

Mata Renjun berembun karena kebingungan. Dia benar-benar ketakutan, takut dengan apa yang akan terjadi malam ini. Jika Renjun diberi kesempatan untuk menarik ucapannya kembali, dia akan melakukannya sekarang juga.

Mark menarik tangan ramping Renjun, menuntunnya kedalam kamar setelah mematikan televisinya terlebih dahulu. Renjun semakin gelisah saat tangan kokoh Mark bergerak mengunci pintu kamarnya, ingin sekali Renjun menahan tangan itu lalu berlari keluar dari tempat ini.

'Jika aku menahan tangan itu dan mencoba kabur dari sini, itu artinya aku tidak akan mendapatkan sepeser uang pun untuk membayar biaya kuliahku, lalu bagaimana jika Mark hyung berubah pikiran dan membatalkan tawarannya setelah aku kabur dari tempat ini?' Renjun dilema, pikirannya kacau. Kegelisahan membelenggunya hingga dia menghembuskan nafas kasar. Lelaki itu pasrah dengan apa yang akan Mark lakukan kepadanya.

Ditengah dilema yang menimpanya, Renjun mencoba menenangkan diri dan mengalihkan pandangan. Dia menatap apapun isi dalam kamar tersebut, seperti interior kamar tidur Mark yang terlihat sangat mewah dan tersusun rapi, bahkan terlalu rapi untuk ukuran seorang pemuda lajang.

Seusai mengunci pintu kamarnya, Mark berjalan mendekati Renjun yang masih sibuk menatap seisi ruangan yang terlihat sangat mewah dimatanya. "Aku tidak tidur dikamar ini, aku biasa tidur dikamar atas. Ini hanya kamar sederhana yang disediakan untuk para tamu saja," ucap Mark yang seolah-olah mengerti dengan apa yang ada dipikiran lelaki itu.

Renjun tersentak kaget dengan keberadaan Mark yang secara tiba-tiba berdiri tepat dibelakangnya. Renjun sangat gugup dan canggung hingga membuatnya terlihat salah tingkah di depan Mark. "Eo-eoh begitukah?" Renjun menunduk malu karena pikirannya bisa ditebak oleh Mark.

Tanpa sepengetahuan Renjun, Mark mengulas senyum lebar pada wajah tampannya. Tangan pemuda bersurai gelap itu bergerak meraih dagu Renjun, mengangkatnya agar tatapan mereka bisa saling bertemu. "Kamu terlihat sangat cantik dengan rambut pirang itu Renjun," goda Mark, wajah Renjun merah merona dibuatnya.

Perlahan, Mark mendekatkan wajahnya inci demi inci hingga Renjun bisa merasakan hambusan nafas Mark pada wajahnya. Tangannya terkepal dan matanya terpejam saat bibir lembut Mark berhasil menyentuh bibirnya. Tak ada pemberontakan dari lelaki manis itu, Renjun mencoba menikmati dan mengikuti setiap alur ciuman yang Mark berikan kepadanya. Sebuah ciuman yang awalnya hanyalah ciuman biasa lalu berubah menjadi semakin liar, terbukti dengan suara kecipak bibir yang terdengar jelas pada ruangan minimalis itu.

Forbidden Love [Mark x Renjun]Where stories live. Discover now