17화 | Did I really love you?

2K 186 4
                                    

Jemari seorang lelaki dengan telaten menggoreskan grafit pensil pada selembar kertas A4 dengan didampingi seorang karyawan disebelahnya. Karyawan tersebut mengamati hasil guratan sketsa sang direktur dengan teliti, sebuah sketsa meja makan dengan motif berkelok-kelok seperti sungai ditengahnya.

 Karyawan tersebut mengamati hasil guratan sketsa sang direktur dengan teliti, sebuah sketsa meja makan dengan motif berkelok-kelok seperti sungai ditengahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Saat ini meja makan dengan motif sungai sangat populer dikalangan masyarakat. Selain unik, teknik pembuatannya bisa dibilang cukup rumit karena harus menggabungkan kayu jati atau mahoni dengan kaca biru." Jaemin menghentikan pergerakan menggambarnya, mengalihkan pandangan menatap pria disampingnya.

"Kamu harus bisa menciptakan motif baru yang sekiranya banyak diminati oleh pembeli, tak peduli sesulit apapun proses pembuatannya," lanjutnya.

"Baik direktur, saya akan berusaha keras menciptakan motif terbaru." Karyawan tersebut menunduk tanda mengerti dan berlalu setelah mengambil hasil sketsa yang telah direvisi oleh Jaemin.

Jaemin kembali menggerakkan tumit sepatunya dengan santai, mengawasi pekerja-pekerjanya yang sibuk mengubah kayu-kayu didepan mereka menjadi perabotan rumah tangga. Tiba-tiba langkahnya terhenti setelah ia mendapat firasat yang membawanya menoleh ke arah pintu dan mendapati sosok lelaki mungil yang belum pernah ia temui selama 6 bulan terakhir.

"Renjun?" panggilnya heran karena kedatangan Renjun yang tiba-tiba.

***

Sudah 30 menit mereka berada di dalam cafe, suasana sangat hening, keduanya tenggelam dalam pikiran masing-masing tanpa ada yang berniat membuka pembicaraan terlebih dahulu. Suara gemuruh kipas angin dan detikan jarum jam seakan menambah kesan hening diantara mereka.

"Mianhae..." Tangannya meremas segelas coffee latte yang ia pegang dengan kepala tertunduk. Hatinya bergemuruh, takut jika Jaemin masih memiliki sedikit rasa dendam dalam dirinya.

"Untuk apa?" tanya Jaemin. Keningnya berkerut seolah tak mengerti dengan ucapan lelaki dihadapannya itu.

"Maaf karena telah memukulmu."

Jaemin terkekeh kecil. Tangannya meraih segelas coffee cream dan menyeruputnya pelan. "Beberapa orang memiliki sifat pendendam dalam hatinya. Tapi aku berbeda. Aku lebih memilih melupakannya dan memulai hidup baru tanpa menyisakan sedikit dendam atau luka dalam hati ku," jelas Jaemin seraya menaruh cangkir kopinya diatas meja. "Aku sudah memaafkan mu Renjun ... Bahkan sehari setelah kita bertengkar," imbuhnya.

Yang diajak bicara masih tertunduk dengan semua perasaan bersalahnya.

"Bagaimana hubunganmu dengan Mark hyung?" tanya Jaemin, mencoba mencari topik lain.

"Kau sudah mendengarnya?" lirih Renjun.

"Begitulah," jawab Jaemin seadanya, pemuda tersebut kembali meneguk kopinya secara berkala. "Apa kamu mencintainya?" tanyanya lagi.

Forbidden Love [Mark x Renjun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang