chapter 5 : study tour (1)

97 15 97
                                    

Jika aku Elang, maka kamu adalah sayapku..
Karena kamulah yang selalu membuatku terbang..
Dan kuharap sayap itu takkan pernah patah...
-Elang R.S-

Happy reading~

...

Beberapa bulan sudah berlalu, tak terasa kini tahun ajaran sudah mendekati penghujungnya.

Dan sesuai tradisi, SMA Angkasa akan mengadakan study tour yang cukup panjang sekitar 3-5 hari ke suatu wisata.

Dan sialnya gue sebis sama Aliva! Mana hari ini gue lagi pusing banget lagi, flu deh kayaknya.

Gue melangkahkan kaki menuju bis, setelah menaiki tangga bis gue melihat ketiga sahabat gue yang tengah asik membereskan barang masing-masing.

Rempong banget sumpah, gue menghampiri 2 kursi dibelakang Rian dan David, yang satu kursinya sudah diisi oleh Alfa.

Gue menaruh tas ransel gue ditempat yang sudah disediakan di bis, setelah nya gue duduk didekat jendela.

"Alhamdulillah seenggaknya tempat duduknya gak deketan," Gumam gue, sambil memejamkan mata gue.

"Ehmm, eh Lang," Panggil Alfa.

"Hmm.. kenapa??" Tanya gue masih memejamkan mata gue.

"Itu Lang, itu..tuh..ituu.." ett siindoma*et kambuh lagi!.

"Ita-itu, ita-itu apa sih Al!" Kesal gue.

Setelah mengatakannya, sedetik kemudian gue dapat merasakan ada tangan seseorang yang memegang bahu gue.

"Morning, Lang." Ucap seseorang itu, sontak gue langsung membuka mata gue, dan menoleh kebelakang.

"Aliva?" Gumam gue, mah Elang punya salah apalagi mah, kok hidup Elang miris banget -_-

Gue melihat kearah Alfa,

"Al, please bilang dia cuma halusinasi gue." Ucap gue memohon pada Alfa.

"Gue nyata Lang, bukan halusinasi Lo." Sahutnya.

"Shutttt...Lo diem, gue nanyanya Alfa bukan Lo." Titah gue dengan nada yang memang agak tinggi sih.

Yang dititah malah duduk dan memalingkan wajahnya kearah jendela.

"Hayoloh, ngambek tuh Lang." Ucap Kirana yang berada disamping Aliva.

"Lang-Lang, mana ada Alien Pluto macem siketos cuma halu Lo doang, liat aja tuh pecicilannya nyata banget, bikin orang susah lagi." Kata Alfa panjang lebar. Kalo dipikir-pikir iya juga ya?

"Apaaaa!!!...gak dengerrr!!!, lagi pake headset volumenya 1000!!..." Teriak Aliva, masih menatap pemandangan diluar jendela.

"Aliva!! Jangan berisik!!" Nah loh kan diomelin Bu Nata.

"Iya Bu, maaf Aliva khilaf." Jawab Aliva meminta maaf.

....

"Uhukk..uhukk.." huh! Kumat lagi deh gue batuknya.

"Eh Lang, kenapa Lo? Batuk-batuk mulu dari tadi cem aki-aki." Ini siindoma*et nyerocos mulu sih!!

"Gak tau, udah ah gue mau tidur!" Ucap gue, setelahnya gue memejamkan mata.

Perlahan gue dapat merasakan ada seseorang yang menyenderkan kepalanya dikursi gue.

"Lo, belum tidurkan." Ucapnya pelan, mungkin hanya gue yang dapat mendengarnya.

"Belum." Jawab gue singkat dan sangat pelan.

Seseorang yang tak lain adalah Aliva itupun, menyodorkan tangannya. Gue membuka mata gue perlahan, busetttt si Aliva mau ngapain sih?

"Tangan." Katanya.

"Hah?" Gue yang gak ngerti cuma bisa kebingungan sendiri.

"Tangan Lo siniin, Elang." Jelasnya, gue sih cuma iya-iya aja. Sumpah otak gue lagi gak konek, pusing banget kepala gue.

Gue menaruh tangan gue dijendela, dan membiarkan Aliva menyambutnya.

Aliva perlahan menggenggam tangan gue.

"Panas banget." Ucapnya pelan, namun masih bisa terdengar oleh gue.

Aliva melepaskan tangan gue, sontak gue pun langsung menarik tangan gue kembali.

Aliva berdiri dari duduknya, mau ngapain sih? Ah tau ah mending gue tidur aja.

Sepuluh menit kemudian, gue sudah berada di alam mimpi gue. Tapi samar-samar gue dapat mendengar suara dua orang yang tengah berbicara.

"Al, Lo pindah!"

"Lah kok?"

"Udah jangan pindah aja! Kalo gak gue laporin ke Bu Nata Lo pernah kabur dari hukumannya Bu Nata."

"Kalem dong boss, oke-oke gue pindah."

*Brukk* lah kok kayak ada yang duduk? Itu Alfa kan?

....

Author POV

Elang yang sedari tadi tertidur perlahan membuka matanya akibat merasakan tangan seseorang yang ada didahinya.

"Aliva?" Gumam Elang.

"Iya ini gue, Lo gak halusinasi kok." Sh Aliva yang sekarang sedang sibuk mencari sesuatu di tas kecil miliknya.

"Lo mau ngapain?? Alfa mana??" Tanya Elang bertubi-tubi.

"Alfa dibelakang sama, Kirana." Jawab Aliva tanpa mengalihkan pandangannya dari tas kecil tersebut.

"Ah, ketemu!" Ucap Aliva senang, karena telah menemukan yang ia cari.

*Srettt* Aliva membuka plastik kemasan dari barang yang sedari tadi ia cari itu.

"Lo mau ngapain sih?! Balik ketempat Lo sana! Gue mau tidur!! Males debat." Ucap Elang tak ingin dibantah, yang sebenarnya dalam hati Elang adalah ia malu menunjukkan sisi lemahnya pada Aliva.

Ya, mungkin ia takut Aliva mengganggapnya lemah.

Aliva yang tak mau kalah pun, dengan kesalnya menempelkan Kompress instant yang tadi ia buka.

"Bukannya terimakasih malah diusir." Ucap Aliva dalam hati.

"Ishh, Lo apaan sih!" Elang mulai geram, apa-apaan Aliva ini! Seenaknya saja menempelkan coolfev*r didahinya.

Toh ia juga tidak apa-apa! Begitulah kira-kira isi hati Elang.

Bukannya menjawab Aliva malah menyodorkan sesuatu pada Elang,

"Nih minum, lain kali kalo sakit diem aja dirumah!" Kesal Aliva.

Elang, yang masih bingung pun menerima obat yang tadi disodorkan Aliva.

"Sekarang Lo tidur! Kalo ada apa-apa langsung bilang gue!" Titah Aliva, setelahnya Aliva langsung bangkit dari duduknya.

Elang yang mulai tersadar pun menarik lengan Aliva, hingga Aliva jatuh terduduk dikursi bis.

"Apaan sih Lang! Kan tadi Lo yang ngusir gue." Ucap Aliva kesal.

"Maaf...gue pikir Lo mau ngapain." Jawab Elang merasa bersalah.

"Yaudah iya gue maafin, gue balik kebelakang dulu ya, get well soon." Ucap Aliva yang kembali ingin beranjak pergi, tapi lagi-lagi Elang menahan tangannya.

"Aliva...Lo disini dulu, temenin gue sampe gue tidur." Ucap Elang ragu-ragu.

Aliva duduk kembali setelah mendengar permintaan Elang.

Elang menyenderkan kepalanya dijendela.

"Liva... makasih..." Gumam Elang pelan, lalu tersenyum.

....

Reader's: Udah telat update, pendek lagi chapternya!!

Author: huaaaa maafkan lifaaaaa😭

Btw, minal aidzin walfaizin yaaaa~
Mohon maaf lahir dan batin 🙏

Jangan lupa klik bintang di samping kiri dan share ke teman-teman kalian, see you next chapter ~

Salam artis papan tulis~
NEKOFA05~




Aliva | Dilan's Girl Version Where stories live. Discover now