chapter 19: my present

27 4 0
                                    

Kamu itu hal termahal yang pernah aku sukai..
Maka dari itu, mendapatkanmu pun pasti tidak akan mudah...
-Elang Rangkasa Saputra-

..

Elang merebahkan dirinya di atas kasur, sungguh hari ini sangat melelahkan namun rasanya ia benar-benar bahagia.

Elang melirik kotak hadiah yang tadi Aliva berikan, padahal tidak perlu memberi hadiah Karna kehadiran Aliva di hidupnya adalah hadiah tuhan yang paling indah. Elang membuka kotak itu ia menemukan coklat juga sebuah diary kosong, tak lupa secarik kertas yang bermotifkan boneka beruang.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu, yang terhormat manusia-manusia bumi, mars,Pluto dan sejenisnya.

Hai seseorang yang sedang membaca kertas yang kata orang adalah surat ini, bagaimana kabarmu? Sudahkah bahagia? Aku gak minta pendapatmu tapi kamu mau tau maksud coklat dan diary?

Coklat itu semanis kamu waktu tersenyum, ya walaupun kamu memang manis meskipun tidak tersenyum dan untuk diary itu aku mau kamu menulisnya dan menjadikanku bagian dari ceritamu.

Oh ya! kamu dapat salam tuh dari dari yang nulis selamat ulang tahun katanya, semoga panjang umur sehat selalu dan jangan lupa bahagia, yang nulis sayang katanya.

-Someone

Elang tertawa lepas, bagaimana bisa sebuah surat bisa selucu ini dan lagi kenapa surat itu bisa membuatnya sebahagia ini?

...

Elang menarik tangan Aliva, ia tersenyum lebar.

"Kita mau kemana Lang?" Tanya Aliva.

"Cari kado buat gue," Jawab Elang, Aliva bingung apa yang dimaksud oleh Elang.

"Lah? Bukannya kemarin udah gue kasih ya?" Bukankah kemarin Aliva sudah memberikan hadiah untuk Elang?

"Udah ih ikut aja!"

...

Dan disinilah mereka berdua, Elang masih berkutat dengan beberapa barang yang ingin ia beli dan Aliva hanya bisa memperhatikan aktivitas Elang.

"Lang, Lo sebenernya nyari apa sih?? Kepastian?" Tanya Aliva yang mulai bosan.

"Enak aja! Emang menurut Lo gue jones gitu?" Sahut Elang yang tidak terima.

"Lo kan jomblo, Lang." Empat kata yang mampu menusuk hati siapapun, (termasuk Author:')

Setelah 15 menit Aliva menunggu akhirnya Elang selesai juga

"Ampun deh Lang! Perasaan gue yang cewek deh disini!" Kesal Aliva.

"Bawel ih," ucap Elang datar, namun saat ini hatinya sedang tersenyum.

"Lagian lama! Laper tauuu." Aliva menggembungkan pipinya, saat ini Aliva benar-benar terlihat seperti anak kecil di depan Elang, sungguh keimutan yang dapat membuat hatinya terguncang.

"Mau makan?" Tanya Elang seraya mengelus puncak kepala Aliva.

"Iya!" Seru Aliva semangat.

"Makan apa?" Tanya Elang lagi seraya menggenggam erat tangan Aliva.

"Permen strawberry!!"

"Itu sih bukan makan, katanya laper kok makan permen?"

"Udah kenyang kok, ngeliat Elang senyum."

"Emangnya senyum gue makanan, yuk makan abis itu gue traktir permen strawberry sebanyak yang Lo mau,"

"Boleh sebanyak-banyaknya?" Tanya Aliva dengan mata berbinar membuat Elang terkekeh.

Aliva | Dilan's Girl Version Donde viven las historias. Descúbrelo ahora