chapter 17: kamu yang sebenarnya

38 5 0
                                    

Bahagiaku sederhana...
Karna bahagiaku adalah kamu..
-Elang Rangkasa Saputra-

....

Pagi hari telah tiba, hari ini sehari sebelum hari besar Tiba, dimana semua nya akan sangat merepotkan bagi si 'tuan muda'

"Lang," panggil seseorang dengan lembutnya, Elang memang jarang merasakan kasih sayang itu namun, sekalinya ia merasakan kehangatan seorang Elang takkan pernah menyia-nyiakannya.

Perlahan-lahan Elang membuka matanya, pancaran mentari tadi yang begitu silau sontak saja membuat matanya ikut bersinar.

....

Disekolah, setelah mendengar perkataan mamahnya tadi, mood Elang terlihat memburuk aura yang ia keluarkan pun sepertinya sudah mampu membuat siswa-siswa yang berpapasan dengannya bergidik ngeri.

Ia berjalan dengan langkah lunglai kearah kelas, tentu saja masih dengan mengucap sumpah serapah yang sedari tadi ia lontarkan.

Elang membuka pintu kelas yang tertutup, tanpa ada kecurigaan tersendiri.

*Ceklekk

Tanpa diduga saat pintu dibuka, siraman air dan terigu menyambutnya dengan cara yang tidak menyenangkan.

Elang memejamkan mata menahan amarah, jika bukan karena ia menjaga image Elang pasti akan langsung membuat pelakunya babak belur.

Tanpa di duga dari Belakang ada seseorang yang menarik Elang, entah siapa Elang sendiri pun juga tidak tau.

Seorang gadis berambut panjang sebahu, menarik Elang hingga ujung koridor, Elang menghentikan jalannya.

"Lo siapa?" Tanya Elang pada gadis didepannya, gadis itu menoleh kebelakang.

"Yang pasti bukan Aliva," jawabnya, Alis Elang terangkat mendengar jawaban gadis itu.

"Kenalin, gue Theresa," katanya seraya mengulurkan tangan, siapa sebenarnya gadis ini? Apa yang dia mau?

"So? What do you want Miss?" Tanya Elang dengan senyum meremehkannya.

"How about, i want you be my boyfriend?"

"Lo nembak gue?" Elang tertawa sekencang-kencangnya, sungguh ini diluar dugaannya, bahkan Aliva pun tidak pernah sampai membuatnya tertawa seperti ini.

"Kenapa ketawa?" Theresa balik bertanya, apa yang lucu?! Ia hanya berusaha mengungkapkan isi hatinya, ternyata Elang tidak lebih dari cowok-cowok brengs*k yang ada diluar sana.

Elang berhenti tertawa dan mulai tersenyum sinis,

"Gimana ya? Lucu sih! Tiba-tiba Sok pahlawan padahal ada maunya, rencana Lo berubah 180° kan? Udah akuin aja!" Jawaban Elang membuat Theresa tidak bergeming, Elang memang benar dan entah bagaimana jawabannya bisa sangat tepat.

Tanpa pamit terlebih dahulu, Elang meninggalkan Theresa di koridor sekolah, tujuan nya kali ini adalah loker pribadinya.

*Ceklek

Saat Elang membuka loker miliknya, ada banyak barang yang jatuh dari lokernya, entah itu surat, coklat, makanan atau apapun itu.

"Hah... Nyusahin aja sih!" Kesal Elang bergumam sendiri.

"Makanya jangan terlalu ganteng," ucap seseorang yang berada dibelakang Elang, Elang mengenali suara ini suara yang benar-benar sangat ia rindukan.

Orang yang tak lain adalah Aliva itu, berjalan mendekati Elang dan mulai membereskan surat-surat dan beberapa barang yang berserakan dilantai.

Elang sedari tadi fokus memperhatikan Aliva, entah kenapa ada yang berbeda dari gadisnya ini.

Aliva | Dilan's Girl Version जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें