chapter 12 : don't be smile

49 9 4
                                    

Saat masa lalu kelam mulai kembali...
Harapanku hanya satu...
Bahwa kamu akan terhindar dari masalahku...
-Elang R.S/ Aliva F.N-

Happy reading~

....

"Elang!!"

Elang menoleh kearah belakang, dan mendapati 'seseorang' yang memanggilnya, seseorang yang menjadi alasan kenekatannya membawa Aliva pulang lebih awal.

Siapa lagi jika bukan Clara,

Clara berjalan kearah Elang dan Kirana, wajahnya sulit diartikan entahlah apa niat tersembunyi dibalik kedatangannya.

"Mau ngapain Lo?" Tanya Elang dengan nada rendah, namun terkesan sangat-sangat dingin.

Clara menelan ludah, saat merasakan aura kelam milik Elang yang memang sangatlah sangat pekat itu.

"Lo..mau kemana?"

"Is not your business," kata Elang kali ini terdengar lebih Dingin dari sebelumnya.

*Ini bukan urusan mu.

"T-tapi Lo, mau kemana sama dia?! Dia maksa Lo ya? Murah banget sih tuh cewek, tenang Lang gue pasti lapor ke kepsek kalo Lo dipaksa."

"Atas dasar apa kepsek dengerin, Lo?" Kali ini Elang mulai menantang, seringainya mulai terlihat jelas di ujung bibir remaja itu.

"Lo mau tau? Bokap gue pengusaha sukses, perusahaan bokap gue kerja sama, sama pemilik yayasan, pasti dong semua omongan gue di dengerin." Kata Clara dengan percaya dirinya.

Elang berusaha menahan tawa jahatnya, bagaimana pun ia tau bahwa Aliva sangat amat sayang dengan Clara.

Elang terkekeh kecil, ia melirik sebentar kearah Aliva lalu tersenyum, bukan! Lebih tepatnya menyeringai.

"Pergi dari hadapan gue sekarang juga, Lo selamat karena Lo adik nya Aliva, but remember! Sekali lagi gue liat Aliva nangis, gue bikin Lo gak bisa nyombogin harta keluarga Lo lagi." Lihat? Demi Aliva, bahkan Elang yang irit bicara pun, berbicara panjang lebar demi melindungi Aliva.

*Tapi ingat.

Elang membuka pintu mobil, dan masuk kedalam mobilnya.

"Na, Lo jangan takut gue udah atur semuanya buat Lo, gue juga udah minta Rian buat jagain Lo, thanks ya bantuannya." Ucap Elang pada kirana, kali ini bicaranya sudah normal tanpa ada lagi nada-nada dingin seperti yang ia tunjukkan untuk Clara.

Sebelum melakukan mobilnya, Elang tersenyum sesaat dan menoleh kearah Clara.

"Dan buat Lo, dari pada nyombogin harta ortu mending liat dulu siapa yang Lo ajak ngomong, Elang? Atau ELANG RANGKASA SAPUTRA."

Elang melajukan mobilnya, meninggalkan Clara yang ternganga dengan perkataan Elang, yang membuatnya terkejut adalah nama marga yang menjadi bagian dari nama lengkap Elang.

Karena setau Clara, putra dari keluarga Angkasa berada di luar negeri.

....

Elang melajukan mobilnya dengan kecepatan normal, untuk kembali ke Bandung.

Bukan sekali dua kali, selama perjalanan ia diam-diam melirik Aliva yang masih tertidur dengan pulasnya.

Wajah cantik yang tenang, rambut panjangnya yang digerai menutupi sedikit bagian pipi chubbynya, dan jangan lupakan bibir merah muda yang biasanya selalu tersenyum manis.

Elang berhenti di rest area, untuk mengisi bensin mobil sport miliknya.

Ia melihat kearah Aliva, dan mengelus pelan mata Aliva yang sembab karena menangis tadi, entahlah tapi saat Aliva menangis hati Elang juga seperti  tercabik-cabik, Sangat sakit.

Aliva | Dilan's Girl Version Where stories live. Discover now