Page 2

22.9K 1.4K 47
                                    

HAPPY READING

Gadis bersurai indigo itu menatap pantulan bulan di jendela kamarnya. Termenung meratapi kisah cintanya yang pelik.

Air mata seakan tidak pernah berhenti dari mata indahnya. Perasaan yang selama ini ia pendam hancur berantakan. Meski ia terus mencoba merelakan namun perasaannya tetap sama sakit dan sakit.

Tok
Tok
Tok

Suara ketukan pintu menyadarkan Hinata dari lamunanya. Mengusap kasar air mata itu dan berbalik melihat siapa yang datang.

"Hinata-sama, anda dipanggil para tetua." Ujar Kou, salah satu bunke klan Hyuga juga merupakan pengawal pribadinya.

Hinata menganggukan kepalanya dan berjalan menuju washitsu.
Disana dia sudah di sambut oleh Natsu yang berdiri di depan shoji.

"Hinata-sama." Sapa Natsu.

Hinata tersenyum tipis kemudian Natsu menggeser pintu shoji itu mempersilakan gadis bersurai indigo itu untuk memasuki ruangan tersebut.

Hinata berjalan pelan dengan diikuti Kou dibelakangnya. Dia menatap para tetua dan anggota klan Hyuga lainnya dengan tatapan bingung. Tidak ingin di cap tidak sopan Hinata membungkukan badannya pertanda hormat lalu duduk di atas tatami.

Hinata menundukan kepalanya dalam, sesekali iris lavendernya mengerling menjelajahi ruangan ini.

Hiashi berdehem mencoba menarik perhatian orang yang berada di washitsu. Dia menatap para tetua dengan pandangan datar seperti biasanya. Lalu beralih menatap kedua putrinya dengan pandangan, entelah tidak bisa di mengerti.

"Hanabi Hyuga akan menjadi pewaris klan Hyuga berikutnya." Ucap Tetua menarik napasnya dalam-dalam.

Seketika semua orang yang berada disana berbisik-bisik ria mempertanyakan kenapa justru Hanabi yang menjadi penerus klan bukanlah Hinata sang sulung.

"Hanabi anak kedua mana bisa dia yang menjadi penerus klan. Lalu Hinata bagaimana?" Ujar salah satu anggota klan souke.

Hiashi kembali menarik napasnya ia tau ini akan terjadi. Dia tidak ingin mengambil langkah yang salah.

"Jika Hanabi yang memimpin klan berarti Hinata akan di segel." Ucap lagi anggota Souke lainnya.

Hinata meremas kuat Yukata yang ia kenakan. Ia menahan air mata yang siap keluar kapan saja.

"Pelantikan pewaris klan akan diadakan bulan purnama. Jika pada bulan purnama tidak ada tanda bahwa Hinata Hyuga pantas menjadi penerus klan maka dia akan mendapat segel bunke. Tapi jika Hinata menolak, maka dia harus keluar dari klan Hyuga." Ucap Tetua yang duduk disamping Hiashi.

Hiashi hanya menatap datar semua orang yang ada disana. Sebagai seorang ayah tentu saja perasaannya sakit melihat putri yang ia cintai harus menerima derita seperti ini. Namun peraturan tetaplah peraturan, sebagai ketua klan tidak mungkin ia melanggar peraturan yang sudah turun temurun di terapkan.

"Berarti lima bulan lagi?" Tanya Kou pelan, dia melirik keadaan Hinata yang berada di depannya. Dia merasa khawatir dengan Nona mudanya itu.

Hinata mengerjapkan mata indahnya pelan, air mata itu seakan lolos begitu saja dari pelupuk matanya. Dia tau dia lemah tapi sebegitu tidak berartinya dia di klan. Dia tau Hanabi jauh lebih kuat tapi kenapa mereka begitu kejam padanya.

Come Back Home [[END]]✔ حيث تعيش القصص. اكتشف الآن