Page 8

18K 1.3K 45
                                    


HAPPY READING


"Uchiha-san mau apa kita disini?"

Hinata mengerutkan keningnya heran. Untuk apa Si Uchiha satu ini membawanya ke tengah hutan. Oke sekarang Hinata mulai takut.

"Urusai!!"

Hinata kembali menatap ujung kakinya. Kenapa Uchiha satu ini begitu menyebalkan, tidak heran jika Naruto memanggilnya Teme. Mungkin Hinata akan memanggilnya Sialan.

Sasuke menarik Hinata menuju ke pinggir sungai kecil yang berada di sisi kirinya. Ia menyuruh Hinata untuk duduk di sana. Hinata kembali mengerutkan keningnya, apa sebenarnya yang akan Uchiha sialan ini lakukan padanya.

"Apa yang ingin kau katakan?"

Huh? Apa yang ingin Hinata katakan? Hinata kembali termenung mencerna baik-baik maksud si Uchiha satu ini. Dan ya Hinata sadar sekarang bukankah ia akan meminta maaf.

"A-no Uchiha-san, aku ingin meminta maaf lagi padamu. Aku tau aku sangat merepotkan dan tidak berguna. Sekali lagi aku minta maaf."

Hinata meremas jemarinya erat. Jantungnya berdegup kencang, aliran darahnya mulai tak terkontrol. Kenapa perasaannya menggila seperti ini.

Sasuke melipat tangannya di depan dada. Menatap aliran sungai itu dengan pandangan menimbang. Hinata memang merepotkan baginya tapi entah kenapa ia justru menikmati momen bersama wanita Hyuga ini.

 Hinata memang merepotkan baginya tapi entah kenapa ia justru menikmati momen bersama wanita Hyuga ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dialihkan kembali pandangannya pada gadis itu. Ia akui Hinata adalah Kunoichi tercantik yang pernah ia lihat. Jika banyak yang mengagumi gadis mantan rekan setimnya Haruno Sakura, mungkin ada yang salah dari indra penglihatannya. Ya, termasuk Si teman Baka-nya Naruto yang justru terpedaya oleh gadis bar-bar itu.

Lihat dari segi manapun Sakura sangat menyedihkan bahkan ia ragu jika gadis itu dapat memuaskannya di ranjang. Mungkin gadis di depannya ini bisa menjadi partner-nya di ranjang. Ah, Sasuke menggeram kembali ketika pikiran kotor itu menyampah di otaknya.

"Apa jaminannya kau tidak akan merepotkan ku lagi, huh?"

Sasuke masih menatap wajah manis itu dengan seringaiannya. Ia dapat melihat pipi gembil itu semakin berwarna merah.

"Aku tidak bisa memberimu jaminan apapun."

Napas Hinata memburuh, bahkan seluruh tubuhnya meremang. Ada sesuatu yang aneh pada tubuhnya.

Come Back Home [[END]]✔ Where stories live. Discover now