Page 14

15.6K 1.2K 99
                                    


HAPPY READING

Hinata menghembuskan napasnya panjang. Ia tatap iris gelap itu dengan pandangan tajam.

"Aku akan pulang, Uchiha-san." Ia sudah cukup kesal dengan semua perlakuan menyebalkan dari mantan murid Kakashi itu.

"Ini sudah malam."

Hinata memutar bola matanya malas. Apa benar Uchiha satu ini buta, ia bahkan membawa Hinata tengah malam.

"Ini bahkan sudah mau pagi, Uchiha-san."

Sasuke menaru gelas itu pelan, ia lipat kedua tangannya di atas meja. "Benarkah? Aku tidak melihat matahari beranjak."

Hinata kembali menghembuskan napasnya lelah. "Kau ada di dalam rumah mana bisa melihatnya." Ujar Hinata sedikit membentak.

"Aku memiliki Sharingan."

"Kalau begitu matamu sudah rusak!"

Sasuke beranjak dari tempatnya berjalan menghampiri Hinata yang duduk berlawanan dengannya. "Aku belum puas." Sekujur tubuh Wanita penyuka kue kayu manis itu meremang.

"Apa maksudmu?" Sasuke menarik sedikit sudut bibirnya.

"Ya, kau bisa pergi setelah aku merasa puas." Ia tatap wanita itu nakal.

"Aku tidak ada waktu hanya untuk menuruti keinginan gilamu, Uchiha-san. Lakukan pada Kunoichi yang lain mereka mungkin dengan senang hati mau melakukan itu." Catat ini adalah perkataan Hinata terpanjang dan terlancar selama ia hidup. Oke abaikan.

"Benarkah? Sayang sekali tidak ada oppai yang se-ideal milikmu!"

Bajingan! Keparat! Badebah! Rasanya mulut Hinata gatal sekali ingin menyumpah serapahi pria itu.

Hinata memejamkan matanya pelan. Ia hirup udara sebanyak-banyaknya. Ia benar-benar di ambang batas kekesalannya. "Tidak bisakah kau berhenti mempermainkanku, Uchiha-san?"

"Aku bahkan belum mulai bermain, Hyuga! Kau benar-benar tidak sabar, huh?" Ingin rasanya Hinata menjambak rambunya sendiri kuat-kuat. Kenapa sulit sekali hanya untuk menghindar dari pria ini.

"Mungkin kita perlu bicara, Uchiha-san."

"Kau pikir kau sedang apa dari tadi? Menanam padi, huh?" Hinata mengepalkan tangannya kuat.

"Aku sedang tidak ingin bercanda!"

Ia tatap wajah rupawan itu dalam diam. Pikirannya bercampur aduk. "Bisakah kita bersikap seperti dulu, tidak saling kenal, tidak menganggap keberadaan kita satu sama lain." Hinata menghembuskan napasnya lagi sudah tidak terhitung ia menghela napas sejak dekat dengan pria Uchiha ini.

"Aku rasa kau berlebihan dengan datang menyelinap ke mansion Hyuga dan membawaku kemari. Kau tau Uchiha-san, ini bukan hal yang wajar bagi klan ku. Kita tidak bisa melakukan hubungan tabu itu. Kau bisa mencari wanita lain jika ingin menuntaskan kebutuhanmu. Jadi aku mohon dengan sangat! Berhentilah menggangguku." Hatinya seperti tertusuk ribuan jarum tak kasap mata, jantungnya seperti di remas kuat. Menyesakkan, perasaan ini begitu menyesakkan.

Come Back Home [[END]]✔ Where stories live. Discover now