Page 19

15.2K 1.1K 96
                                    

Malam kali ini jauh lebih dingin dibanding malam sebelumnya mungkin karena musim gugur akan segera berakhir. Pria bersurai bata itu menatap hamparan rumput kering itu tanpa minat. Raganya terdiam jiwanya melayang, jujur bukan tanpa alasan ia menerima perjodohan ini. Perjodohan antara dirinya dan gadis musim dingin itu.

Tidak ada yang mengetahuinya tidak ada seorangpun tau jika pria beriris jade itu menyukai gadis lemah lembut dan baik hati sepertinya. Katakan ia tolol dan bodoh karena tidak mampu mengutarakan perasaan konyolnya itu. Ia tentu punya alasan kenapa perasaan itu ia pendam dalam. Ya, tentu karena perasaan gadis Hyuga itu. Perasaan tulus yang gadis Hyuga itu curahkan untuk sahabatnya, semua rasa cintanya sudah diberikan pada pria blonde itu tanpa tersisa sedikitpun. Lalu apa yang harus ia berikan, jika ia tidak mampu mendapatkannya walau hanya sebutir saja?

Hingga kesempatan itu datang menghampirinya, kesempatan yang dengan murah hati Kami-sama berikan padanya.

Gaara menghela napasnya panjang, entah kenapa dadanya bergemuruh hebat. Rasa kecewa menjalar dengan cepat ke uluh hatinya. Gaara sadar selamanya ia tidak akan bisa memilikinya, selamanya ia tidak akan bisa mendapatkannya sekalipun Tuhan sudah memberikan kesempatan padanya. Hasilnya akan tetap sama gadis itu tidak akan pernah mencintainya. Tidak akan!Walau perasaan gadis itu sudah luruh pada pria blonde itu, tapi masih tetap sama. Ia tetap tak bisa memilikinya.

Flasback on

Gaara menatap bagunan besar itu dengan pandangan datar, ia langkahkan kakinya membuka pintu shoji itu pelan. Entah apa yang ada dalam pikiran pria Uchiha itu menyuruhnya datang ke tempatnya.

Apa ini tentang Hinata? Ia dengar dari Kangkuro jika pria Uchiha itu melamar gadis itu.

"Uchiha!" Gaara melangkahkan kakinya semakin dalam ia bisa melihat lukisan kipas simbol klan Uchiha di ruang tamunya.

"Uchiha!" Sekali lagi ia panggil nama pria itu. Dan hasilnya masih sama, sialan!! Apa Uchiha itu mempermainkannya? Jika benar maka ia sudah menabuh genderang perang dengannya.

Ia kembali melangkahkan kakinya, hingga menemukan pintu dengan penerangan yang lebih bercahaya. Pasti pria bangsat itu sedang ada di kamarnya. Gaara menghentikan langkah kakinya apa tidak masalah ia datang ke kamar pria itu? Gaara mengerjapkan matanya pelan ia yakinkan tekatnya untuk menuju kamar itu.

Tap

Tap

"Ahhh Sasukeh.."

Mata dengan lingkar hitam itu membulat dengan cepat, tidak salahkan, pria Sabaku itu kembali mendekat.

"Mmpthh sasuuhh.."

"Panggil namaku sayang."

Gaara kembali melangkahkan kakinya yang sempat terhenti.

"Lebihh cepatt aahh.."

"Ahh Sasuukee lebihh cepatt.."

Gaara mengertakan giginya kuat. Tidak! ini pasti tidak mungkin. Suara itu, jelas itu suara, tidak! Gaara menggelengkan kepalanya cepat pikirannya sudah bercabang tidak mungkinkan jika wanita yang sekarang sedang bercinta dengan pria bajingan itu adalah.

Gaara mengepalkan tangannya kuat ia semakin cepat melangkah ia ingin tau siapa wanita yang sedang bersegama dengan bajingan itu.

Hati kecilnya berdoa jika pikirannya itu salah, ya semoga salah.

"Ahhh ikeehh.."

Iris jadenya melebar dengan cepat, jantungnya seperti ditikam dengan belati. Tidak mungkinkan? Iris jade itu kembali meneliti setiap jengkal kedua tubuh yang menyatuh itu. Hatinya seperti diremas dengan gemas, rasanya sakit ini terlalu sakit melihat wajah cantik itu yang ada di iris matanya.

Come Back Home [[END]]✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang