Page 10

15.7K 1.2K 61
                                    


HAPPY READING

Sakura memeluk tubuh kekar itu erat ia tidak peduli berbagai macam pandangan mengarah ke padanya. Ia hanya ingin menggenggam apa yang ia ingin miliki.

"Akhirnya kau kembali."

Sasuke masih diam membisu, ia tidak menghiraukan pelukan dan ucapan wanita mantan setimnya itu. Iris gelapnya justru asik memandang gadis bersurai indigo yang berada di belakang pria penyuka anjing itu.

Suasana haru biru mendadak tegang. Pria bertato segitigalah yang membuat suasana menjadi tidak kondusif.

"Tidak bisa mendapat yang hitam, beralih yang kuning." Semua orang yang berada di situ tau itu adalah sindiran. Dan hanya pria berotak kecil yang tidak tau maksud dari perkataan Kiba.

"Aku heran terbuat apa ya hatinya itu?" Kiba kembali berkoar.

"Ya, dia sudah di butakan oleh obsesinya." Giliran Tenten yang menyindir wanita bersurai pink itu.

"Jadi jangan heran jika nanti akan banyak hati yang terluka." Lanjut wanita bercepol itu.

Kiba merangkul pundak Hinata erat. Ia menatap kedua pasang sialan itu dengan angkuh.

"Ya, orang jahat pasti akan bertemu dan bersatu dengan orang jahatkan?"

Sasuke melepas pelukan itu menatap wanita buble gum itu dengan tajam. Ia beralih menatap wanita itu. Sasuke menghembuskan napasnya lelah. Ia langkahkan kakinya keluar dari penginapan itu.

"Hey!! Sasuke mau kemana? Aku belum memelukmu." Teriak pria bersurai pirang itu. Ya, memang tidak peka atau pura-pura tidak peka, huh?

Shikamaru menguap lelah. Ia bersandar pada meja dan kembali terlelap.

..

"Sakura-chan."

Sakura tersenyum melambaikan tangannya pada Ino. Wanita bersurai pirang itu tersenyum bergabung bersama Sakura. Menatap danau yang indah.

"Lama ya kita tidak bersantai seperti ini." Ucap Ino basa-basi.

"Ya. Mencuri waktu bersantai saat dalam misi memang sulit bukan?" Jawab Sakura bergurau

Ino mengarahkan iris birunya menatap wanita yang sedari dulu menjadi rival dan sahabatnya ini.

"Aku khawatir padamu."

Sakura menatap Ino dengan pandangan heran. "Aku baik-baik saja, Pig. Tidak perlu berlebihan." Ino kembali menghela napasnya pelan ia tau Sakura sedang berpura-pura tidak tau maksud perkataannya.

"Kau pasti tau apa maksudku. Aku tak ingin kau terbelenggu dengan cinta pertamamu. Kau sudah memilih Naruto sebagai kekasihmu aku harap kau tidak kembali berusaha mendapatkan Sasuke-kun." Sakura mengepalkan jemarinya erat. Ia kembali menatap air dalam danau itu.

"Rasa cintamu pada Sasuke-kun tidak sedalam rasa cintaku, Ino. Mudah bagimu melupakan dan beralih pada orang lain." Ucap Sakura sendu.

Ino menggenggam jemari itu dengan lembut. "Mencintai bukan hanya berusaha untuk mendapatkan tapi juga belajar untuk mengikhlaskan. Rasa cinta akan menjadi buta jika tidak sejalan dengan logika. Kau hanya perlu manahan dan berusaha untuk mengikhlaskan. Naruto sudah banyak berkorban selama ini. Jangan sakiti lagi dia. Aku berharap kau mengerti." Ino berdiri menepuk roknya yang kotor dan melangkah pergi.

"Lalu bagaimana denganku?"

Ino menghentikan langkah kakinya.

"Kenapa aku harus peduli pada perasaan orang lain, jika selama ini aku pun terluka. Kau tidak tau rasanya menunggu ketidak pastian, kau tidak tau rasanya tenggelam dalam kekecewan. Kau tidak pernah tau itu! Aku tersakiti selama ini."

Come Back Home [[END]]✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang