Page 17

14.8K 1.2K 145
                                    

Gadis bersurai pink itu mengepalkan tangannya kuat-kuat, rasa perih menjalar dengan cepat di sanubarinya. Ia tidak menyangka jika sang pujaan hati mencintai wanita lain. Wanita yang tidak pernah ia sangka akan meluluhkan hati sekeras batu milik pria itu.

Lalu apa gunanya penantian panjangnya selama ini, Lalu apa gunanya rasa egois yang ia pertahankan selama ini. Sakura telah mempertaruhkan semuanya untuk mendapatkan pria itu, ia bertaruh segalanya hanya untuk mendapatkannya. Ia bahkan menyakiti semua hati agar bisa bersama pria itu. Lalu untuk apa semua itu, jika sang pria masih enggan bersamanya.

Ditolak untuk berulang kali membuat hatinya beku, merasakan sakit untuk beribu kalinya membuat mata hatinya buta. Jika ia tidak bisa bersama pria Uchiha itu maka tidak ada yang boleh bersamanya, siapapun itu.

..

Bias sinar rembulan menerpa wajah cantik itu membuatnya semakin bersinar. Hinata masih membisu sejak kepergian pria Uchiha itu, entah kenapa rasa sakit itu menyerang ulu hatinya secara tiba-tiba. Bagaimana jika perasaan itu tumbuh semakin dalam? Bagaimana jika benar ia menyukai pria itu, Hinata menggelengkan kepalanya pelan. Tidak! Ia tidak boleh menumbuhkan rasa suka itu sekecil apapun itu di hatinya. Ia tidak ingin semua semakin menjadi runyam. Sudah cukup hari ini semua kacau karena pria itu, ia tidak akan membiarkan pria itu melakukan kekacauan lagi.

"Hinata."

Wanita seputih porselen itu mengarahkan pandangannya ke sumber suara. Ia bisa melihat tubuh proporsional itu berjalan mendekat. Ia bisa mencium harum buah ceri segar yang menguar dari tubuhnya.

Iris emerald itu menatap nyalang pada tubuh ringkih itu, decihan kasar terdengar di indra pendengarnya.

"Bisa kita berbicara?"

Hinata menelan ludahnya kasar, ia bisa merasakan aura kurang bersahabat yang terpancar pada wanita penyuka salad itu.

"Ada hubungan apa kau dengan, Sasuke-kun?" Cepat atau lambat gadis musim semi itu pasti akan tau. Hinata menghirup udara sebanyak-banyaknya guna menenangkan debaran jantungnya yang mulai menggila.

"Aku tidak mempunyai hubungan apapun dengannya." Hinata menundukan kepalanya dalam ia tidak ingin menatap iris mata seindah batu zamrud itu.

"Pembual! Jangan berbohong Hinata, jelas kau memiliki hubungan khusus dengannya! Iya kan?" Hinata dapat mendengar suara tercekat itu memaksa keluar dari tenggorokannya. Hinata tau pasti gadis itu sedang di rendung sakit yang luar biasa di hatinya.

"Demi apapun, Sakura-san aku tidak memiliki hubungan apapun dengannya!" Hinata melangkahkan kakinya ke depan mencoba mendekati gadis multitalenta itu.

"Kau tau, Sasuke hanya untukku, akanku bunuh siapa saja yang berani merebutnya dariku!" Tangan yang semula akan menyentuh bahunya ia tarik kembali, Hinata menatap wajah cantik itu kaget. Ia tidak menyangka rasa cinta bisa semengerikan ini.

Sakura melangkah mendekat, menarik tangan lembut itu secara kasar. "Semua sudah aku korbankan hanya untuk dirinya, kau tidak tau berapa lama aku menanti agar ia menyadari perasaanku. Kau tidak tau bagiamana terlukanya aku disetiap penolakan yang ia berikan, kau tidak tau rasanya mencintainya hingga rasanya ingin mati!"

Hinata menatap wajah itu sendu, tidak! Tentu saja ia tidak merasakan semua perasaan itu, karena yang ia rasakan jauh lebih sakit.

"Tidak akan ku biarkan kau mencuri apa yang harus menjadi milikku, Hyuga!"

Hinata menghempaskan tangannya kuat, rasa kecewa menjalar dengan cepat. Ia sudah menahan rasa sakit itu lama, ia kubur rasa kecewa itu jauh tapi kenapa gadis musim semi ini memancing rasa kecewanya.

Come Back Home [[END]]✔ Where stories live. Discover now