Bab 2 Dipenjarakan

6.5K 876 122
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh...
Wajib jawab salam ya🤭

Iya, iya tahu. Kamu pasti kesel kan cerita ini hilang, muncul, hilang. Wkwk

Mon maap ya🙏

Puisinya sengaja ditulis pake aksara pegon biar belibet bacanya. Juga biar jadi ciri khas. 🤣 yang bisa terjemah ke bahasa Indonesia ya.. 👇

Happy Reading 🤍

كامو أكان ترليحات لبيه چنتيك
سائت مانوتوف أورات

👑
Pangeran Pesantren

Jam pelajaran terakhir selesai semenit yang lalu, bunyi bel sudah berbunyi, Hasna menggerakkan lehernya yang pegal gara-gara angkat muka memberi hormat pada tiang bendera sampai istirahat selesai. Setelah itu masih harus ikut pelajaran terakhir.

Guru BK tak berperi keguruan menghukumnya begitu sadis. Apa salahnya coba? Dia dan dua bebegiknya hanya duduk santai di kantin, tidak membuat masalah.

Untung hari ini agak mendung, coba kalau terik, sudah gosong mukanya dibakar sinar matahari. Habislah aset satu-satunya yang ia banggakan, untuk menggaet anak sultan.

"Apes bener jadi temen lo, Na," lontar Keisya.

Hasna menatap sinis "Gue tempeleng hilang tuh hidung." Hasna menggerakkan tangan pura-pura ingin memukul. "Gue gak ngajak lo berdua buat bolos, ya. Kalian sendiri yang ngintilin gue mulu."

Kedua gadis itu nyengir kuda. Dasar.

"Hey, my honey bunny sweety, my everything." Tiba-tiba cowok jangkung duduk di sebelah Hasna dan memeluknya.

Tanpa aba-aba Hasna menabok pipi ketua geng motor bernama Zhio itu. Salah sendiri memeluk pundak Hasna tanpa izin. Kata Ibu, 'gak boleh, itu haram.'

"Buset, Na. Hobi banget kdrt, gak ada ibu juga." lelaki itu mengelus pipinya yang kena tabok. "Gak bakal tahu camer gua tuh, kalo mantunya nyicip dikit."

"Nyicip jidat lo? Lo kira gue makanan apa di icip-icip. Dahlah gue mau pulang kalo gak jadi nyerang sekarang."

"Eh, jadi kok jadi. Kuylah jalan, semua sudah nunggu di luar." Zhio, atau lebih tepatnya Zhiora itu berniat merangkul tubuh Hasna. Tapi, urung melihat tatapan setajam silet itu.

***

Di jalan raya, depan kompleks yang menjadi tempat target tauran sudah di penuhi pemuda berandal yang siap bertarung. Ekspresi geng kedua sekolah itu terlihat garang karena menahan amarah. Sudah sejak lama kedua sekolah ini bermusuhan.

Tanpa banyak basa basi kedua kubu akhirnya bertarung. Pertarungan yang sangat sengit karena melibatkan tiga gadis yang memang jago bela diri.

Tim musuh sampai kualahan melawan geng Zhavier. Hasna dan Zhio tersenyum menyeringai karena berhasil melumpuhkan ketua geng musuh bebuyutan mereka.

"Good, little girls." Zhio mengacak sayang rambut Hasna. Coba saja gadis ini tidak patuh sama ibunya. Sudah jadian dari dulu mereka.

"Aw," pekik Hasna. Sesuatu yang tajam menancap di lengan kanannya. Jarum. Hasna meringis ketika menariknya ke sembarang alalu membuang ke sembarang arah.

"Na, kenapa?" tanya Raisa.

Hasna ingin menjawab. Tapi, tenggorokannya seperti tercekat, ia merasa kepalanya langsung pusing, bumi seperti berputar, pandangannya mengabur.

Pangeran Pesantren [New Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang