03

8.7K 893 62
                                    

Deru suara air hujan yang turun sedari tadi masih setia menemani malam seorang pria muda yang sedang terduduk menatap sebuah layar digital besar dihadapannya. Ditemani dengan segelas kopi hangat dan beberapa potong kue, tangannya tidak berhenti menari diatas keyboard putihnya. Sesekali ia pijat keningnya yang sudah mulai berangsur nyeri. Matanya juga tak jarang ia kedip-kedipkan lantaran rasa kantuk yang mulai menyerang. Ingin rasanya ia segera pulang, namun apa daya ia tidak bisa. Sebelum laporan hari ini selesai itu tandanya ia masih harus berdamai dengan sepinya kantor yang sudah tidak ada kehidupan dari para pegawainya.

Setelah pernikahannya dengan Jung Chaeyeon 6 tahun yang lalu Jaehyun kini bisa menikmati apa yang ia idam-idamkan.

Wajar saja, Jung Chaeyeon sendiri adalah seorang model ternama di negeri ini. Hampir seluruh busana yang ia kenakan ludes dalam sesaat. Maka dari itu tidak heran jika Chaeyeon menjadi model terbaik Korea belakangan ini. Ditambah lagi, ia adalah seorang anak dari pemilik perusahaan pakaian terbesar di Korea. Pria mana yang tidak rela mengorbankan apa saja demi menjadi pendampingnya.

Termasuk Jaehyun, pria dengan visual yang amat diluar batas kewajaran manusia. Berwajah tampan dengan kedua lengung pipit yang selalu tampak ketika ia tersenyum. Bedan tegap dan gagah, sangat sempurna bak seorang tentara. Belum lagi kulitnya yang sangat terawat membuat semua wanita berbondong-bondong untuk membeli produk perawatan kulit terbaik agar bisa memiliki kulit se-sempurna milik Jaehyun.

Seperti kata pepatah, ada 3 hal yang tidak bisa lepas dari ruang lingkup seorang pria. Harta, Tahta dan Wanita. Walaupun memang itu semua tidak sepenuhnya benar, tapi ini berlaku bagi seorang Jung Jaehyun. Terlahir dari keluarga yang serba ada membuat Jaehyun gila akan dunia. Segala hal yang ia inginkan harus ada di genggaman tangannya.

Tapi itu semua hilang setelah perceraian antara kedua orang tuanya dan berujung pada bangkrutnya perusahaan milik sang ayah. Jaehyun sendiri diketahui tinggal bersama dengan sang ayah yang memiliki ambisi besar terhadap kekayaan.

Lantas, mengapa Jaehyun bisa menikah dengan Jae Mee? Itu semua karena saat dalam keadaan terpuruk, hanya Jae Mee lah satu-satunya orang yang senantiasa berada disisi Jaehyun. Memberinya dukungan kapan pun dan dimana pun. Itu yang membuat Jaehyun jatuh cinta pada Jae Mee. Hingga pada akhirnya Jaehyun merasa lelah dengan kehidupannya yang semakin terpuruk bahkan setelah pernikahannya dengan Jae Mee dan memutuskan untuk meniggalkan Jae Mee yang tengah mengandung kala itu.

Terdengar tidak masuk akal memang, tapi cinta itu buta. Membuat setiap insan yang sedang dimabuk asmara melakukan apa saja yang mereka suka. Dan pergi begitu saja saat mereka sudah sampai pada titik jenuh.

°°°°°

"Jae Mee-ya, apakah kamu bersedia menikah denganku?" Tanya Jaehyun yang sedang berlutu dihadapan Jae Mee, tangannya sibuk memegang sebuah kotak kecil berwarna putih yang didalamnya terdapat sebuah cincin.

Jae Mee yang saat itu sedang asik menikmati es krim cokelat kesukaannya hampir saja tersedak karena ulah Jaehyun yang datang tiba-tiba melamar dirinya.

"Jae.." Panggil Jae Mee lirih, dirinya kini sudah berlinang air mata. Ia kehabisan kata-kata, masih tak percaya pada Jaehyun yang begitu saja melamar dirinya. Tepat di taman yang sedang ramai pengunjung.

"Will you marry me?" Tanya Jaehyun lagi, memastikan Jae Mee mendengar ucapan sebelumnya.

Jae Mee mengangguk, lalu Jaehyun bangkit dan segera memeluk Jae Mee. Diusapnya rambut hitam Jae Mee dan ia kecup puncak kepalanya. Sedangkan Jae Mee sibuk menahan tangisnya yang semakin menjadi. Tangis haru dan bahagia.





























Drrtt drrtt

Ponsel Jaehyun yang sengaja ia letakkan disamping kanan tangannya bergetar. Sebuah panggilan masuk dari sang istri, Jung Chaeyeon.

"Ada apa?" Jaehyun memasang airpod ditelinga kirinya, bermaksud agar pekerjaannya tidak terhenti hanya karena dirinya harus memegang ponsel saat menerima panggilan.

"Jeffrey sakit, bisa pulang sekarang?"

"Tunggu sebentar, pekerjaanku belum selesai."

"Tapi badannya panas Jae, dia harus segera dibawa ke rumah sakit."

"Kalau begitu, kamu bawa dia duluan ke rumah sakit. Nanti aku menyusul."

"Tidak ada mobil dan sopir, bagaimana bisa aku membawa Jeffrey ke rumah sakit."

Jaehyun menghela napas kasar. "Tunggu 30 menit, aku akan tiba dirumah."

"Terima kasih."

Dilain sisi, Jae Mee dan Jaemin sudah berada didepan pintu rumah Seulgi. Tak lama kemudian Seulgi keluar dengan Naeun yang sudah tertidur lelap di dalam gendongannya.

"Biar aku." Jaemin segera mengambil alih gendongan Naeun dari Seulgi. Ia tahu jika kakaknya ini sengat lelah. Tidak tega jika masih harus menggendong Naeun yang sudah tidak enteng lagi, ditambahn mereka masih harus berjalan kurang lebih 700 meter agar sampai rumah.

"Apa Naeun rewel hari ini?" Menjadi suatu kebiasaan Jae Mee setiap ia menjemput Naeun dari rumah Seulgiㅡmenanyakan kelakuan sang anak.

Seulgi tersenyum lebar dan menggeleng. Memberi jawaban jika Naeun tidak lah rewel setiap kali berada di rumahnya.

"Dia anak yang baik." Lanjutnya sambil mengusap pelan rambut Naeun.

"Kalau begitu aku pamit. Selamat malam!" Pamit Jae Mee memeluk Seulgi sesaat. Jaemin yang masih menggendong Naeun hanya bisa menundukkan sedikit kepalanya sebagai tanda salam perpisahan.

"Hati-hati!"

Sesampainya di rumah, Jae Mee langsung  membawa Naeun ke dalam kamar dan memindahkannya ke kasur. Naeun sedikit menggeliat saat ibunya memindahkan ia dari gendongan. Tidak lupa Jae Mee memberikan kecupan selamat malam di kening Naeun dan mematikan lampu kamar Naeun.

"Ka, kaka duluan mandi. Biar aku yang masak."

"Oke."

Setelah membersihkan diri dan menyantap makan malam yang sudah terlampau larut. Jae Mee memeriksa ponselnya sebelum pergi ke alam mimpi. Dan tepat sekali ada sebuah pesan masuk.

Noona besok tidak perlu masuk. Biar aku yang jaga toko seharian. Anggap ini sebagai permintaan maafku karena hari ini tidak datang.

Tertanda, Mark Lee.

Jae Mee tersenyum lega. Akhirnya besok ia bisa leluasa bermain dengan Naeun seharian di rumah.

"Selamat malam!" Jae Mee mematikan lampu kamarnya.

.
.
.
.
.


Jung Chaeyeon, Istri Jaehyun

Jung Chaeyeon, Istri Jaehyun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Lost | Jung Jaehyun ✔Where stories live. Discover now