33

4.6K 550 13
                                    

Ini dadakan kaya tahu bulat.
Aku yakin typo pasti bertebaran.

































































































































Di sebuah ruangan yang bersuhu rendah, Jaehyun diam tak melakukan apapun. Di atas meja kerjanya terdapat surat pemutusan hubungan kerja yang baru saja 5 menit lalu diantar langsung oleh sekretaris pribadi Tuan Besar Jung. Matanya menatap amplop berwarna putih itu nanar. Inikah nasibnya setelah mendapatkan apa yang ia impikan? Hanya waktu dan takdir yang bisa menjawab.

Sepertinya tidak ada niatan dari diri Jaehyun untuk membicarakan perihal statusnya di Jung's Company. Ia sudah cukup tahu bagaimana kelanjutan ceritanya jika ia tetap memaksakan diri membahas dan membujuk Tuan Besar Jung agar memikirkan kembali surat pemecatan dirinya.

Saat Jaehyun tengah sibuk meratapi dirinya di dalam ruang kerja, sebuah panggilan masuk memecah lamunannya. Jaehyun sama sekali tidak tertarik untuk menjawab panggilan tersebut. Terlebih jarak antara tempat duduknya dan ponsel yang ia letakan cukup jauh. Sehingga membuat Jaehyun enggan menggerakan otot kakinya. 

Namun seperti dirinya yang enggan dan masih bersikeras untuk bertahan dengan pendiriannya, sang penelfon pun tak mah kalah menunjukan kegigihannya. Ia terus melakukan panggilan berulang kali ke nomor ponsel Jaehyun. Seperti dalam sebuah pertempuran sengit mempertahankan kegigihan, kita tunggu siapa yang akan menyerah pada pendiriannya.

Drrt drrt.

Lagi, panggilan itu sudah masuk yang ke 15x nya. Tandanya sudah hampir sekitar 15 menit ini ponsel Jaehyun terus berdering. Sedangkan sang pemilik masih enggan untuk beranjak dari peraduannya.

Nomor asing yang tidak terdaftar pada kontak yang Jaehyun lihat saat ia mencoba melirik siapa orang yang dengan sangat gigih untuk berbicara dengannya. Ia memang tidak menyimpan nomor tersebut. Tapi Jaehyun tahu betul siapa dibalik suara yang akan berbicara dengannya ketika ia menerima panggilan tersebut. 

Bukannya Jaehyun tidak peduli dengan kabar atau mungkin hanya sebuah pertanyaan basa-basi yang akan ia terima. Hanya saja ia tahu betul apa yang akan terjadi setelahnya jika ia benar-benar menerima panggilan itu.

Tok tok.

Bukan sebuah panggilan masuk lagi yang ia terima. Sebuah ketukan diikuti masuknya Sooyoung dan seorang wanita paruh baya lengkap dengan pakaian semi formalnya.

Jaehyun sedikit terkejut melihat sosok yang berjalan tepat dibelakang tubuh jenjang Sooyoung. Sedangkan sang wanita sudah menatap Jaehyun dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Saya permisi." Ucap Sooyoung meninggalkan Jaehyun berdua dengan wanita itu.

Sang wanita duduk disebuah sofa yang berada disebrang meja kerja Jaehyun tanpa dipersilakan. Jaehyun hanya diam menatap arah jendala luar dan mengosongkan pikirannya.

"Mengapa kau tidak menjawab panggilanku? Sudah tidak peduli lagi?" Tanya Sang wanita sarkastik.

Jaehyun memutar kursinya menghadap tempat dimana wanita dengan setelan jas coklat mudanya.

"Lalu untuk apa kau menghubungi ku disaat aku sedang dalam masalah?" Balas Jaehyun.

Wanita itu tertegun mendengar pertanyaan yang dilontarkan Jaehyun.

Lost | Jung Jaehyun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang