27

4.7K 553 7
                                    

Seulgi berjalan sedikit terburu-buru. Atau mungkin sangat terburu-buru. Langkahnya sangat cepat, bahkan ia dengan sadar mendapat perhatian dari orang-orang sekitar.

"Jae Mee?" Panggilnya saat membuka pintu. Namun nihil. Jae Mee tidak disana. Hanya ada Jae Min yang menoleh dan melihatnya kaget.

"Loh, noona kesini?" Tanyanya mempersilakan Seulgi masuk.

"Iya, maaf aku baru sempat kesini. Dimana Jae Mee?"

"Noona baru saja pulang."

"Aku harus bertemu dengannya."

"Noona belum lama keluar, mungkin masih ada disekitar sini."

Seulgi bergegeas mengambil sling bag nya. "Aku permisi."

"Hati-hati."

Akhirnya Seulgi keluar dari ruang ICU meskipun ia sama sekali belum melihat bagaimana keadaan Naeun.

Ia menyusuri jalan keluar yang seharusnya ia bisa bertemu dengan Jae Mee. Namun ia tidak kunjung menemukan sahabatnya itu.

"Jae Mee! Bangun!"

Saat hendak memasuki lift, ia melihat tubuh seorang wanita yang sudah terjatuh dilantai. Karena keadaan sekitar yang sangat sepi, Seulgi mendekati wanita tersebut dan ia terkejut mendapati Jae Mee yang jatuh pingsan.

"Seseorang, tolong!"

Tidak lama kemudian beberapa perawat datang membawa ranjang rumah sakit. Tubub Jae Mee diangkat dan dibawa ke ruang IGD.

***

"Seulgi?" Panggil Jae Mee lirih. Ia baru saja tersadar dari pingsannya dan sedikit terkejut mendapati sebuah jarum infus tertancap di tangan kanannya.

"Hey." Jawab Seulgi. Matanya sembab akibat menangisi keadaan sahabatnya itu.

"Kau menangis?" Seulgi menggelengkan kepala.

"Maafkan aku."

"Untuk?"

"Aku belum bisa menjadi teman yang baik untukmu. Maaf, aku terlalu sibuk dengan pekerjaanku. Sehingga tidak memperhatikan kondisi Naeun."

"Ini bukan salahmu Seulgi. Ini semua sudah takdir. Tidak ada yang perlu disalahkan disini."

"Ada yang ingin aku bicarakan padamu."

***

Dilain tempat, Wendy tengah kebingungan di tempat ia berdiri sekarang. Ia tidak bisa berhenti menghentakan kakinya sejak 10 menit yang lalu. Bahkan ia bolak-balik di depan pintu ruang rapat Taeil.

"Hey!"

"Yak!" Teriak Wendy saat ada sebuah tepukan mendarat dibahu kirinya.

"Kau kenapa?" Tanya si pelaku bingung.

Wendy tidak langsung menjawab. Bingung harus memberitahu pria yang ada di depannya itu dengan cara apa.

"Aku bertanya, kau menjawab."

"T-taeyong.. aku baru saja dapat telfon jika Naeun masuk rumah sakit." Kata Wendy sambil menundukan kepala. Walaupun ia tidak begitu akrab dengan Jae Mee dan Naeun, hatinya seolah remuk saat ia mendapat berita yang tidak baik mengenai Naeun.

Tepat 15 menit setelah Taeil memasuki ruang rapat, ponselnya yang sengaja ia titipkan pada Wendy bergetar jika ada sebuah panggilan masuk dari seseorang.

Kang Seulgi.

Wendy tidak mengenal siapa penelfon tersebut, lantas ia tidak menggubris panggilan itu. Awalnya ia mengira jika panggilan akan berhenti begitu saja. Namun ia salah besar, Seulgi terus meneror panggilan masuk ke ponsel Taeil. Dengan perasaan yang tidak enak Wendy memutuskan untuk mengangkat panggilan tersebut dan mendengar apa yang disampaikan Seulgi.

Lost | Jung Jaehyun ✔Where stories live. Discover now