21

5.7K 676 50
                                    

Hari-hari di toko berjalan seperti biasa. Mark dan Yeri yang dengan telaten mengurus semua keperluan toko, mulai dari mengurus produk hingga membuat dan menyajikan makanan siap saja untuk pengunjung. Melihat posisi Mark yang sudah cukup berpengalaman di toko, terkadang Yeri masih banyak bertanya soal peletakan produk dan sebagainya. Beruntung Mark termasuk orang yang sabar, jadi dengan tenangnya ia menjawab semua pertnyaan Yeri. Atau bisa dibilang dia meniru segala kesabaran Jae Mee padanya saat ia masih magang di toko. Panutan kurang lebih.

Doyoung, selaku pemilik toko lebih sering menghabiskan waktunya di ruangan pribadi yang tidak jauh dari meja kasir. Terkadang ia turut ambil bagian membantu Mark dan Yeri merapikan barang atau sekedar membantu membawakan makanan jika sedang banyak pelanggan.

Seperti sekarang contohnya, Mark sedang sibuk merapikan rak khusus susu dan makanan bayi. Yeri sedang di dapur membuatkan makanan untuk gerombolan pelajar SMA yang baru pulang sekolah. Dan Doyoung yang sedang mengecek pendapatan setengah hari ini.

Krincing krincing.

Pintu toko berbunyi, menandakan ada seseorang yang masuk toko. Hanya saja, tiga orang yang bekerja di dalamnya masih terfokus dengan urusan mereka masing-masing. Hingga akhirnya saat Doyoung sedikit mengadahkan kepalanya ke arah depan meja kasir dan mendapati sesosok yang pernah ia temui beberapa waktu lalu.

Jaehyun?

Gumam Doyoung dalam hati. Seketika saat mendapati Jaehyun yang berdiri tepat di depannya dengan tangan yang ia masukkan ke dalam saku celananya, Doyoung mencoba untuk membuang semua omongan buruk tentang Jaehyun yang diceritakan Jae Mee padanya.

Bisa saja kan dia hanya mampir dan belanja sebentar? Pikir Doyoung yang sudah selesai dengan pendapatan hari ini. 

"Aku ingin bertemu dengan Doyoung, apa bisa?" Tanya Jaehyun langsung pada Doyoung. Tanpa basa-basi Doyoung berjalan ke arah salah satu meja yang kosong.

"Hey, dimana Doyoung? Saya ingin bicara dengannya."

"Silakan duduk. Saya Kim Doyoung." Perintah Doyoung, Jaehyun terdiam namun langsung menarik kursi yang kosong di depan Doyoung.

"Ada yang bisa saya bantu?"

"Apa benar jika ada pegawai mu yang bernama Na Jae Mee?"

Deg. Mendengar pertanyaan Jaehyun Doyoung langsung terdiam. Menarik napasnya dalam sambil melingkarkan tangannya di depan dadanya. Matanya ia arahkan ke seluruh ruangan, mencari seseorang.

"Yeri!" Panggil Doyoung. Yeri yang sedang berurusan dengan meja kasir langsung menghampiri atasannya tersebut.

"Iya pak?"

"Tolong buatkan kopi 2."

"Baik pak."

Tak lama berselang, Yeri datang dengan membawa 2 cangkir kopi. Doyoung menyesap kopinya sebelum akhirnya ia menjawab pertanyaan Jaehyun.

"Dia tidak disini lagi."

"Kemana dia?"

"Entah. Setelah pertemuannya dengan mu beberapa waktu lalu disini, tak lama berselang dia mengundurkan diri dari toko ku."

Jaehyun mengedarkan padangannya ke sembarang arah. Kali ini ia kehilangan jejak Jae Mee. Ia memijat pelipisnya pelan, mencoba mencari sebuah titik terang.

"Tapi, bagaimana bisa kau tidak mengetahuinya sedangkan kau adalah suaminya?"

"Aku? Suaminya Jae Mee?" Jaehyun diam.

"Kau salah tuan. Aku hanyalah atasannya."

"Kau jangan bercanda."

"Untuk apa aku membuang waktuku hanya untuk bersenda gurau? Sangat merugikan."

Lost | Jung Jaehyun ✔Where stories live. Discover now