Part 7

2.2K 45 4
                                    

Dipanggil yang aja bangga. Lo gak tau kan yang keberapa?

Ardho Adipura Wijaya💕

------------------

Keesokan harinya Fania bangun pukul 06.00 jarang sesorang Fania bangun sangat pagi seperti ini tanpa alasan. Hari ini hari Senin jadi Fania harus berangkat pagi ke sekolah.

Fania sudah siap dengan seragam putih abu abunya tanpa aksesoris seperti biasah. Ia menatap pantulan dirinya dicermin besar yang ada didepannya dengan senyum yang mengembang.

"Wahh ternyata gue cantik juga yah" ucapnya pada diri sendiri

"Emang gue udah cantik dari lahir kali" ujarnya lagi

"Lah kok gue jadi ngomong sendiri sih" lanjutnya

"Heh kan gue ngomong sendiri lagi"

"Aduh kok gue jadi kayak orang gila gini sih"

"Kan gue ngomong sendiri lagi"

"Huwaaaaa Mamiiii" teriak Fania heboh dengan  posisi menghadap ke cermin

Sontak Rino, Jordy dan Reren berlari tergesa gesa dari arah meja makan menuju kamar Fania dilantai atas.

Brukkkk

Mereka bertiga jatuh didepan pintu kamar Fania dengan posisi tengkurap Jordy dibawah diatasnya Rino dan yang paling atas adalah Reren

"Aduhh" ringis  Jordy dan Rino karena sudah jatuh ditimpa Reren pula walaupun berat Reren tak seberapa kalau jatuhnya mendadak kan ya tetep sakit

Fania yang melihat kelakuan keluarganya hanya memasang wajah polos seolah tak mengerti apa apa

"Ada apa?" tanya mereka bertiga dalam posisi sama

Bukannya menjawab Fania malah balik bertaya "Kalian kenapa"

"Pakek tanya kenapa, lo gatau gara gara teriakan lo kita semua panik dan lari kesini terus jatuh" omel Reren dengan posisi tetap diatas Rino dan Jordy

"Eh kok gak sakit yah?  Malah empuk gini"  binggung Reren

"Yaiyalah empuk, orang jatuhnya diatas punggung gue" gunam Rino

"Heh kalian ngapain dibawah?" lanjut Reren

"Mami, Rino bisa gak bangun,  papi udah kehabisan naphas" ujar Jordy terengah engah karena mereka berdua tak kunjung bangun, sedangkan Reren hanya menyengir tak bersalah

Mereka semua bangun dan mendekati Fania yang masih berada didepan cermin

"Lo kenapa sih dek, pagi pagi teriak gak jelas" omel Rino yang melihat tidak terjadi apa apa pada adiknya

"Gak ada" ujar Fania dengan cengiran lebar sampai memperlihatkan detetan gigi putihnya yang rapi

"KAMPRETTT" teriak mereka bertiga dan berlalu meninggalkan kamar Fania dengan kesal

"Eh kalian mau kemana? Tadi ada orgil dikamar Asya" teriak Fania ketika semua kekuarganya mulai menuruni tangga

"Bodo" balas mereka kompak

[1] MBGF [End]Onde histórias criam vida. Descubra agora