Part 24

1.5K 49 1
                                    

Playboy itu bukan hanya sekedar hoby, melainkan untuk mencari jati diri

Aldrino Kevin Sander💕

--------------------

Pagi ini adalah rekor terbaru dimana fania bangun tanpa harus menunggu diteriakin namanya terlebih dahulu. Setelah mandi dan memakai seragamnya tanpa aksesoris, Fania memoleskan bedak bayi dan menguncir kuda rambutnya, tak lupa juga memoleskan lip blam ke bibirnya yang sudah pink alami. Fania melangkahkan kalinya ke bawah. Dengan langkah gontai Fania berjalan menuruni tangga

"YUHUUUU EVERY BODY FANIA DATANG" teriak Fania melengking membuat seisi ruang makan menoleh serempak kearahnya

"Adek" tegur papi fania

"Hehe" fania hanya cengengesan kemuadian duduk disamping Rino

Semua makan dengan khidmad, sampai suara Reren-mami fania membuat fania mengangkat kepalanya yang sedari tadi menunduk mengaduk susu coklat yang masih mengepulkan asap

"Revan nanti berangkat bareng Rino atau mau jemput adiknya nih?" tanya Reren bermaksud menggoda membuat fania kaget

'Ha Revan. Disini?' batin fania melotot menatap Revan yang juga sedang menatap dirinya

"Ya jelas jemput adek lah mi, gitu aja pakek nanya" sahut Jordy ikut menggoda anak gadisnya

"Hehe kalau bisa sih opsi yang kedua tan" jawab Revan yang baru saja datang tersenyum kikuk

"Apaan sih Mi Pi, Asya berangkat sendiri aja" elak fania

"Ah elah gaya lo pakek nolak segala, padahal mah dalam hati seneng banget tuh" ujar Rino mengejek

'Yaiyalah seneng, Eh apaan dah gue ini' ucap fania membatin

"Idih amit amit" elak fania padahal dari tadi jantungnya udah diskoan didalem

"Udah udah sana pada berangkat, Asya berangkat bareng Revan aja. Gausah nolak atau uang bulan ini gak mami kasih" ancam Reren yang sukses membuat fania tidak mempunyai pilihan lain

Dengan langkah malas, Fania berjalan keluar mansion dengan menghentakkan kakinya disusul Revan dan Rino dibelakangnya setelah berpamitan.

"Nih pakek" kata Revan menyerahkan helm kepada Fania

Setelah memakai helm Fania langsung naik ke jok belakang dengan anteng

"Pegangan dong fan mau ngrebut nih" ujar Revan berniat modus

"Udah cepetan deh, gausah modus" balas fania memukul punggung Revan

Fania yang masih belum siap pun nyaris saja terjungkal kebelakang Saat Revan dengan sengaja mengegas motornya dengan kencang, reflek fania langsung memeluk Revan dengan erat membuat Revan tersenyum miring dibalik helm full facenya

***
Selama diperjalanan, fania lebih memilih untuk diam daripada menanggapi Revan yang mengoceh tidak jelas. Saat berhenti di lampu merah, tak sengaja fania melihat Rendy berada tepat disampingnya sedang menatap dirinya dengan tatapan sulit diartikan

"Eh fan, nanti jalan yuk pulang sekolah"

"Fan, nanti makan bareng yah dikantin"

"Oh, atau lo mau gue yang jemput di kelas lo?"

"Fan"

"Ih Fania"

Revan yang sedari tadi bicara merasa tidak ada yang menjawab pun menoleh kesamping belakang dan menemukan fania yang masih diem sambil melihat keatas samping kanan. Penasaran Revan akhirnya mengkikuti arah pandang fania

[1] MBGF [End]Where stories live. Discover now