Part 44.2

457 14 11
                                    

Nah kan aing back lagi sekarang... bagaimana senang tidak kalian?

Voment jan lupa! lupa santet online /gg canda/

--------------------

Gadis itu terdiam dengan bosan mendengar penjelasan Pantat didepan. Menelungkupkan kepalanya diatas meja, gadis itu mulai memejamkan matanya perlahan. Kenzo mengernyit melihat gadis disampingnya yang hari ini nampak tidak bersemangat, padahalkan ini hari pertama masuk sekolah.

"Sstt.. Fan, ngapa lesu gitu" bisiknya pelan. Ngomong-ngomong Fania dan Kenzo sekelas dan tetap duduk berdua dipojok paling belakang dekat jendela yang ada pohon mangganya.

Fania menggeleng pelan, kini seluruh tubuhnya rasanya lemas tak berdaya. Dengan paksa fania memejamkan matanya guna menahan rasa sakit pada perutnya. "Sshh.." ringisnya

Kenzo yang sedari tadi memperhatikan gerak-gerik fania tersentak kaget. "fan lo kenapa? Lo sakit?" kenzo bertanya dengan suara bass-nya yang membuat seluruh atensi dikelas terpusat padanya termasuk pantat.

"Loh Fania kenapa ken?" pantat bertanya, karena heran saja biasanya fania selalu membuat onar tapi hari ini dia diem anteng dari pagi.

"Sakit kayanya pak" kenzo dengan panik menempelkan punggung tangannya pada dahi fania yang bercucuran keringat. "ASTAGA PANAS BANGET" Kenzo langsung histeris mengetahui suhu badan fania

Fania memejamkan matanya rapat, kini ia tak perduli akan orang yang mulai bergerumbul disekitarnya. Rasa sakit pada perutnya mengalahkan segalanya. "Ssshh.. k-ken s-sakitt" fania merintih membuat Kenzo dengan sigap membopong tubuh fania berlari ke UKS dilantai satu. Bayangkan Ken menggendong fania terus berlarian menuruni tangga dari lantai tiga ke lantai satu.

Pantat melongo, barusan Kenzo tanpa sengaja mendorong badannya sampai tersungkur kelantai. Pantat tidak jadi marah, karena kondisi fania lebih penting, pikirnya. "Ayo anak-anak kembali ke leptop" ucapnya.

Dengan panik Kenzo berlari melewati lapangan basket yang sedang ramai anak kelas XII IPA6 yang berolahraga. Kenzo tidak perduli, yang terpenting sekarang kondisi fania. Wajah fania sudah pucat ditambah keringat dingin bercucuran diseluruh tubuhnya.

"S-sakit...Ken.." fania meremas perutnya kasar.

Kenzo yang melihat Fania kesakitan merasa kasihan, "iya tahan bentar ya Fan, ini kita kerumah sakit aja gimana?" kenzo bertanya dengan panik

Fania menggeleng, "ke u..uks aja"

Disebrang lapangan basket, Maudhi mengernyit bingung melihat Ken yang berlari menggendong cewek. Okey, Fania tidak satu kelas dengan Maudhi dan Ata. Fania dan Kenzo di XII IPA4 sedangkan Ata dan Maudhi di XII IPA6.

"itu ken bawa siapa lari-larian?" maudhi bertanya pada Ata yang duduk disebelahnya.

Ata mengedihkan bahunya acuh, "gak tahu" jawabnya agak cuek. Perasaan maudhi tidak tenang melihat seberapa paniknya Kenzo tadi.

"Ikutin Kenzo yuk, perasaan gue gak enak ini" ajak Maudhi menarik lengan Ata. Ata mendegus mengikuti langkah maudhi

"PAK EDII KITA IJIN KE TOILET YA" Maudhi berteriak setelah ia dan Ata menjauh dari lapangan basket.

Pak Edi yang sedang melatih basket menggelengkan kepalanya, sudah maklum melihat tingkah keduanya.

Maudhi langsung menggebrak pintu UKS secara kasar membuat orang yang ada didalam tersentak. Kenzo nyaris saja terjatuh dari kursi saat Maudhi mendorongnya. "Pelan pelan nyet" umpatnya kesal

Maudhi tak merespon ucapan Kenzo dan lebih fokus pada fania yang sedang memejamkan matanya. "Ini sahabat gue lo apain kenzo" dengan brutal maudhi menggoncangkan tubuh kenzo.

[1] MBGF [End]Where stories live. Discover now