Part 14

1.7K 41 0
                                    

Karena sesuatu yang telah pergi meskipun kembali ia tidak akan pernah sama lagi!

Dilfania Anastasya Sander💕

------------------

Author Pov

Seorang gadis cantik tengah duduk di kursi taman yang nampak ramai disore hari. Fani gadis cantik itu tengah menatap kosong sepasang anak kecil yang bermain disekitar taman dengan bahagia

'Aku rindu masa kecil bermain sama kamu van. Dimana kamu sekarang setelah kejadian itu? Aku kangen van. Jujur mungkin waktu itu aku masih terlalu kecil untuk mengerti apa itu arti cinta. Tapi aku percaya cinta aku tulus sama kamu sampai saat ini' batin fania menatap sendu ke arah sepasang anak kecil yang tengah tertawa bersama

*Flashback on*

Ditepi danau yang indah duduklah seorang gadis kecil dengan sesekali bermain air didanau yang sepi karena langit yang nampak mendung. Tiba tiba ada yang menepuk pundaknya membuat sang empunya terlonjak kaget

"Hai" sapanya

Fania kecil hanya melirik sekilas kemuadian kembali memandang danau didepannya

"Emb kamu yang kemaren kan?" tanyanya ragu

"Siapa?" tanya balik fania

"Masih ingat aku gak? Aku Vandho"

"Oh iya"

"Nama kamu siapa aku lupa?"

"Dilfa panggil aja Asya"

"Dilfa? Ah ribet aku panggil Ifa aja yah biar beda dari yang lain hehe"

"Terserah"

Keadaan kembali hening baik Fania ataupun Vandho sama sama menikmati pemandangan danau didepannya

"Kamu ngapain fa disini sendiran?" tanya Vandho

"Ya main aja. Bosen didalam rumah terus. Lagian aku juga gak punya teman selain abang" balas Fania kecil

"Kan ada aku. Kita bisa temenan kok" tawar Vandho dengan senyum tulus

"Beneran?" tanya Fania dengan mata berbinar. Vandho mengangguk mantap

"Iya. Mulai saat ini kita temen yah" Ujar Vandho dengan mengaitkan kelingkingnya dengan Fania

2 years later

Tak terasa persahabatan fania dan Vandho berjalan 2 tahun lebih. Saat ini fania duduk dibangku Sekolah Dasar kelas 2 sedangkan Vandho satu kelas dengan abangnya Aldri atau rino di kelas 3 SD

Mereka selalu bersama kema mana. Kedua orangtua mereka juga sudah saling kenal satu sama lain. Tak jarang baik Vandho atupun rino dan fania yang menginap dirumah mereka masing masing

Hingga setelah kenaikan kelas. Vandho pergi ikut kedua orangtua ke Paris dan kemungkinan menetap disana lama. Fania sangat terpuruk akan kepergian Vandho yang dibilang mendadak

"Vanvan hiks hiks jangan tinggalin Ifa"

"Maaf fa, vanvan harus pergi"

"Hiks hiks Ifa sayang vanvan hiks Ifa gak mau jauh dari Vanvan"

"Ssutt ifa gak boleh nangis ya nanti cantiknya ilang lo. Vanvan gak lama kok perginya. Vanvan janji kalau vanvan udah balik lagi vanvan akan ajak ifa jalan jalan keliling jakarta"

[1] MBGF [End]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt