Part 47.2

618 25 28
                                    

Mian semalem gak sempet buat update :(

Yok part ini kudu rame!

seperti biasa Voment jangan lupa!

--------------------

Seketika suasana berubah menjadi ricuh setelah bunyi ledakan terdengar diikuti dengan kepulan asap yang mulai menebal. Semua orang panik, berhamburan keluar dari mansion keluarga Angkasa.

Revan berlari kesumber suara ledakan yang letaknya berasal dari gudang disamping taman tempat acara dilaksanakan. Lauren mencekal lengan Revan, mehannya agar tidak berlari ke gudang yang sudah terbakar.

"Jangan kesana kak" cegah Lauren. Revan langsung mendorong tubuh Lauren sampai menabrak meja, bodo amat!

"WOII CARI AER WOI" Ardho berteriak dengan membawa seember air ditangannya untuk memadamkan api.

Rino yang sedang asik makan langsung tersedak saat papanya memukul bahunya, menyuruhnya untuk ikut membantu memadamkan api. Tanpa pikir panjang, Rino langsung mengambil timba bekas air pel dan langsung menyiramkan ke kobaran api.

"RINO BAZENG! WAJAH GUE LO SIRAM NJING!" ardho langsung mengumpat saat tanpa sengaja Rino menyiram air bekas pel itu kewajahnya.

"maap lur, wajah lo kaya setan sih. Panas"

Api kian berkobar semakin tinggi membuat kepulan asap semakin tebal. Hampir seluruh bagian gudang terbakar. Untung saja posisi gudang letaknya jauh dari bangunan utama. Revan sudah ngos-ngosan sampai jasnya tanggal menyisakan kemeja putih yang ia gulung lenagnnya.

Berkat Kenzo yang datang membawa mesin pompa air, gudang yang sempat terbakar kini sudah padam. Rino langsung duduk gelesoran dipinggiran kolam setelah berjuang untuk mematikan api.

"Gila capek banget gue" keluhnya

Ardho mengangguk. "eh ini gudang kebakar gegara ledakan tadi?" tanyanya

"Ho oh, kayaknya ini ada sabotase deh" ucap Kenzo.

Rino dan Ardhi kompak mengangguk. Mana mungkin gudang yang isinya Cuma tumpukan kardus bisa meledak kan?

"eh btw gue kagak liat Ardhi dari tadi" ucap rino tiba tiba

Ardho melihat sekeliling. "lah iya juga, kemana tuh bocah? Perasaan tadi berangkat duluan deh"

Revan masih terdiam, mencerna apa yang barusan terjadi. Dari arah dapur terlihat Lauren yang berlari mengampirnya kemudian memeluk lengannya.

"kakak gak papa kan? Ada yang luka gak?" tanyanya manja

Revan lansung mendorong tubuh Lauren untuk kedua kalinya sampai tersungkur, untung kagak masuk kolam lo. Revan langsung berlari mengejar seseorang yang nampak mencurigakan. Firasat Revan sih dia orang yang sudah sabotase acaranya.

Merasa Revan mengejarnya. Orang itu langsung berlari dan meloncat untuk menggapai pagar rumah Revan dan kabur.

"sial!" revan mengumpat saat dirinya tidak bisa menangkap laki laki itu. "kenapa sih sabotasenya pas udah tunangan!" Revan jadi kesel aja, kan siapa tahu acaranya bisa batal kalau sabotasenya dimajuin.

Lauren mukanya udah cemberut diketawain sama Rino dan Kenzo. PADAHAL KAN GUE BERHARAP DIA KECEBUR

Ardho dengan sigap langsung membantu Lauren untuk berdiri. "makasih kak" ucap lauren

Semua tamu undangan sudah berada didalam mansion, menyisakan Ardho, Kenzo. Maudhi, Lauren, dan Rino yang masih duduk lesehan disamping kolam.

"Eh ini Ata kemana sampek sekarang gak ada kabar?" Maudhi bertanya

[1] MBGF [End]Where stories live. Discover now