Chapter 4

53.3K 4.9K 488
                                    

Vote and comment please.
BGM : Sunmi - Siren
***

Kondisi cafetaria khusus staff dan dokter rumah sakit terasa tenang, pagi itu. Hanya ada beberapa percakapan ringan yang terdengar sejak tadi, kebanyakan tentang kabar, keluarga ataupun rencana akhir pekan mereka untuk dua hari lagi.

Yang lainnya, terlihat lebih memilih untuk fokus pada ponsel atau buku, serta  menikmati sarapan pagi mereka dengan hening sebelum memulai aktivitas panjang hari ini.

Ketenangan itu nyaris saja sempurna, jika saja wanita dengan kacamata hitam yang mengenakan baju kasual itu tidak memasuki pintu dan membuat semua orang langsung melihat kearahnya.

Sebagian orang berdecak kagum—tidak menduga bahwa wanita itu bisa terlihat lebih memukau lagi dari tampilan biasanya... dan sebagian orang lagi mencibir—tidak menyukai dampak berlebihan yang wanita itu ciptakan setiap kali dia menunjukan dirinya.

Beberapa resident umun di sudut cafeteria menjadi salah satu bagian yang tidak menyukainya.

Dokter dengan rambut hitam sebahu mendesis ketika wanita itu berjalan dengan tergesah.

"Bukankah itu anak dokter Alde? Kenapa dia ada disini lagi?" Ujarnya bertanya.

Beberapa orang dihadapannya mengangguk dengan sama penasarannya.

"Aku dengar dia sedang didisiplinkan, apa yang dilakukannya disini?" Dokter dengan rambut coklat terang disebelah pemilik rambut sebahu ikut menimpali.

Teman-temannya mengerutkan dahi, ikut menduga-duga alasan apa yang membuat wanita itu mendatangi tempat ini, pagi hari pula, persis seperti yang dikatakan pemilik rambut coklat terang.

Pemilik berambut sebahu tadi kembali melihat wanita itu, dia berdecih, "Ungh, aku tidak suka dengannya."

Yang langsung disetujui oleh teman-temannya.

Brak!

"Heh!!"

Seorang Hera, kembali dengan kelakuan seenaknya— dia tiba-tiba menggebrak meja, tempat seorang pria tengah membaca jurnal.

Meski wanita itu sedang mengenakan kacamata hitam, dia tidak menutupi kekesalannya pada pria dihadapannya itu—pria yang bahkan tidak tampak terkejut menemukan Hera-lah yang melakukan hal barusan padanya.

Pria itu justru kembali membaca jurnalnya, tanpa terlihat terganggu, mengabaikan Hera seolah dia tidak pernah menerima gertakan apapapun dari wanita itu.

Seisi cafeteria berbisik, mereka membicarakan kelakuan Hera yang semakin menjadi-jadi pada Sean—yang padahal jabatannya lebih tinggi daripada dia.

Mereka mencela, pembicaraan tentang wanita itu yang terlambat dan sesumbar saat pertemuan tiga hari yang lalu belum juga reda, tapi sekarang dia justru semakin semena-mena pada Sean, memperlakukannya seperti Hera tidak tau sama sekali pengaruh pria itu dirumah sakit ini.

Mereka benar-benar ingin wanita seperti Hera mendapat balasan yang setimpal dengan kelakuannya yang bar-bar itu.

"Apa maksudmu membatalkan masa disiplinku? Apa kau pikir aku sedang bermain-main denganmu?!"

at: 12amWo Geschichten leben. Entdecke jetzt