Chapter 37

37.5K 4.1K 279
                                    

Vote and comment please.
***

Aileen tersenyum, menarik gaun kecil berwarna ungu pastel dari pajangan toko bayi yang dia datangi siang ini dengan senyum yang mengembang.

"Apa menurutmu warna baju ini bagus, Helen?" tanyanya pada asisten yang sejak tadi mengikutinya.

Wanita yang terlihat lebih muda dari Aileen itu mengangguk dengan senyum kecil.

"Bagus, nyonya." Jawab Helen.

Aileen mengalihkan tatapannya pada model gaun yang lainnya, kebetulan ada banyak model baru yang baru masuk kata pegawai toko ini, karena itu Aileen sejak tadi kebingungan memilih gaun-gaun kecil menggemaskan dihadapannya.

"Benarkah? Tapi bukannya warna cream lebih bagus untuk anak perempuan?" kata Aileen sanksi.

Dia mengambil model gaun lain yang berwarna cream untuk dia bandingkan dengan gaun ungu pastel sebelumnya.

"Warna ungu pastel lebih cantik, Nyonya."

Helen, asistennya menggeleng. Dia teguh memilih gaun yang sebelumnya Aileen pilih, karena model gaun itu terlihat sangat menggemaskan dan tidak berlebihan untuk di pakai seorang anak perempuan.

Aileen mengalah, "Baiklah kalau begitu. Aku akan membeli ini dan lima baju yang ku pilih tadi. Apa celana, sepatu dan topinya juga sudah cocok?"

"Sudah, Nyonya."

Helen mengambil gaun ungu pastel dari Aileen kemudian memasukannya pada tas keranjang toko yang dia bawa.

Mereka hendak beranjak pada bagian baju santai untuk anak bayi berumur satu hingga tiga bulan, saat secara tiba-tiba Aileen tidak sengaja menyenggol bahu seorang wanita hamil yang baru datang dari arah aksesoris bayi dan membuat wanita itu jadi sedikit terhuyung.

Aileen dengan reflek memegangi lengan wanita hamil itu.

"Ah, maafkann saya. Apa anda baik-baik saja?" tanya Aileen berniat memastikan.

"Menjauh!"

Namun tiga orang pria dari arah depan yang terlihat seperti bodyguard wanita itu langsung menarik pegangan tangan Aileen dan melepaskannya dengan kasar lalu memeriksa apakah nyonya mereka baik-baik saja atau tidak.

Wanita itu mengangguk saat bodyguardnya bertanya konsisinya berkali-kali. Ketika dia berbalik hendak menghadap Aileen, saat itu juga Aileen terkejut melihatnya.

"Q-qyra?"

Aileen tidak percaya.

Dia terdiam, tidak mampu mengatakan apapun lagi.

Helen di belakang dengan sigap menahan tubuh Aileen yang hampir jatuh karena sangat terkejut.

Wanita dihadapan Aileen itu tersenyum dengan ceria, terlihat begitu baik-baik saja... sama seperti dua bulan lalu. Namun kali ini ukuran perutnya yang sedang mengandung jadi semakin lebih besar dari bulan lalu.

"Kau sedang belanja?" tanya Qyra santai.

Dia menoleh pada tas keranjang yang dibawa asisten Aileen.

Aileen menegakan dirinya, entah kenapa masih tetap merasa tidak nyaman tiap kali bertemu dengan Qyra.

"Ya." Balas Aileen singkat.

"Ah, aku juga."

Qyra mengangguk, memberikan isyarat agar para bodyguard yang tadi dengan sigap berdiri di depannya untuk mundur, karena dia butuh ruang untuk berbicara pada Aileen, meski wanita ini adalah orang nomor satu yang diperintahkan Romeo—suaminya untuk dia hindari dan jauhi, apapun alasannya.

at: 12amWhere stories live. Discover now