Chapter 13 A

38.7K 4.1K 213
                                    

Vote and comment please.
BGM : Day6 - What can I do
***

Hera menghentikan langkahnya tepat didepan pintu masuk kediaman keluarga Romeo Arvino.

Senyumnya merekah, suasana hatinya jadi begitu baik saat memikirkan bahwa sebentar lagi, rencana pertamanya untuk menolak keputusan ayahnya akan segera terlaksana.

Hera tahu bahwa sikapnya begitu kekanak-kanakan karena rencana ini. Hanya saja, jika ayahnya tidak tiba-tiba mengatakan hal konyol seperti 'menjodohkan' padanya, Hera mungkin tidak akan mau repot-repot melakukan hal ini.

Dia bahkan sampai harus berdandan sedemikian rupa, membeli baju baru dan mengenakan perhiasan termahal yang dia miliki agar terlihat semakin mengagumkan dan membuat rencananya jadi semakin menyakitkan... terutama bagi ayahnya.

Benar-benar anak yang keterlaluan!

Hera tertawa dalam hati, tapi dia setuju dengan itu.

"Saat kau bilang butuh bantuanku, aku tidak pernah menduga bahwa itu artinya aku akan menjadi kekasih gadunganmu di pesta keluarga Arvino." Suara seorang pria yang tiba-tiba berada disebelahnya, mengacaukan lamunan Hera.

Dia menoleh, menemukan pria yang kemarin dia minta—paksa agar datang ketempat ini, sudah berdiri di dekatnya.
Mengenakan pakaian formal, stelan berwarna biru tua yang senada dengan dress yang Hera kenakan dan tatanan rambut yang rapi sesuai permintaan Hera.

Hera tertawa geli, "Aku bisa mendengar nada ejekanmu, Galaksi."

Galaksi menggerutu, "Tentu saja kau harus mendengarnya, karena sekarang kau benar-benar membuatku berjalan menuju papan kematian."

"Menjadikanku alibi untuk menghindari perjodohan dari ayahmu adalah ide paling bodoh yang pernah ku dengar dari mu. Om Aldebaran mungkin akan segera membunuhku setelah ini. Kau tau dia tidak pernah menyukaiku kan?" Cibir pria itu lagi, tapi tidak memuat Hera lantas merasa bersalah.

"Ada banyak temannya disini, aku jamin kau masih bisa selamat sampai besok pagi."

Wanita itu justru mendekat pada Galaksi, mengaitkan lengan mereka dan membawa pria itu untuk memasuki ruangan, menghidari kalau-kalau Galaksi berniat untuk kabur dan mengacaukan rencananya.

"Fuck you!" Galaksi berdecak.

Mereka memasuki ruangan setelah memberikan undangan kepada bagian penerima tamu.

Seperti yang sudah diperkirakan, ada begitu banyak orang disana, meski tidak terlalu memperdulikan tapi Hera yakin bahwa ada beberapa teman ayahnya, teman ibunya, serta pengusaha terkenal yang turut hadir pada acara itu.

Galaksi sendiri, sedikit berjengit ketika mendapati orang tuanya berada diantara pengusaha-pengusaha terkenal itu.

Bukan tanpa alasan, pasalnya Galaksi sudah menolak permintaan orang tuanya untuk datang kesini dua hari yang lalu... apa yang akan dikatakannya jika mereka menemukan Galaksi tahu-tahu sudah berada disini, malam ini?

Hera membawa langkah mereka menuju salah satu meja utama di depan ruangan, tepat ditempat ayahnya, ibunya dan beberapa orang yang membelakangi mereka tengah berbicara.

"Hai, Yah." sapa Hera, membuat orang-orang itu lantas menghentikan pembicaraannya.

"Hera!"

Aldebaran bangkit dari duduknya, memeluk dan menyambut putri tunggalnya itu dengan lega.

"Akhirnya datang juga, Ayah baru ingin menghubungimu." Kata Aldebaran.

Hera meringis.

"Ung, aku akan dalam masalah jika begitu." Balasnya, membuat ibunya di sebelah memukul lengannya Hera pelan.

at: 12amWhere stories live. Discover now