Chapter 33

42.8K 5.1K 1.7K
                                    

Vote and comment please.
***

"Di sini rupanya anda, dokter Sean Aldarict yang terhormat."

Sean melihat pegangan Hera pada lengan pria yang baru saja memanggilnya dengan nada mencemooh itu, tidak suka.

Sean tahu siapa dia, Hera paling sering menghabiskan waktu bersamanya, semua orang selalu menyebutnya sebagai pacar Hera, Sean bahkan pernah menergoki mereka dalam posisi intim saling berciuman panas—yang sialan membuat Sean berjam-jam berikutnya menjadi sangat emosi.

Satu-satunya pria yang selalu berada di jarak terdekat dengan Hera, Galaksi Kaenar.

Sean mengeratkan kepalan tangannya.

"Anda mencari saya?"

Sean mengangkat sebelah alisnya, seakan bertanya alasan pria itu tiba-tiba saja memanggilnya.

Pria itu melebarkan seringaiannya, mengangguk dan menghalau pegangan Hera yang semakin erat di lengannya.

"Benar, dan saya ingin bicara." Ujarnya.

Lalu sepersekian detik kemudian melepaskan pegangan Hera, tanpa mengatakan apapun lagi, berjalan tergesah menuju Sean dan menghantamkan sebuah tinjuan cepat pada rahang Sean yang mengejutkan semua orang yang berada di sekitar mereka.

"Tidak, Galaksi. Tunggu—"

Bruk.

Suara tubrukan keras terdengar dan Sean sudah tersungkur ke belakang dengan darah merembes dari sudut bibirnya.

Sean terkejut bukan main, dia sama sekali tidak tahu alasan pria itu tiba-tiba saja menyerangnya, namun sebelum dia bahkan menyadarinya, Galaksi sudah kembali memberikan tinjuan keras yang lain pada pipinya.

"Bajingan!"

Perawat, dokter dan pasien-pasien di sekitar memekik terkejut.

Namun seakan tuli, Galaksi begitu saja mengabaikan.

Wajahnya mengeras, rahangnya bergemeretak dan ketika dia meremas kerah kemeja cream Sean yang sudah tercecer darah, dia memberikan tinjuan lain.

"Pria brengsek." Geram Galaksi.

Dia seperti kesetanan, sama sekali tidak memberikan Sean kesempatan untuk menahan atau membalas serangannya, hingga wajah Sean menjadi babak belur.

Tidak ada yang berani memisahkan, Hera yang sempat syok dan panik terburu-buru berlari ke arah mereka. Mengetahui tidak banyak yang bisa dia lakukan, Hera langsung berteriak menyadarkan Galaksi.

"Galaksi hentikan!"

Galaksi lagi-lagi tidak menghiraukan.

Empat orang security yang sepertinya mendengar kegaduhan di lobby segera berlari-lari menghampiri, mereka langsung berusaha memisahkan Galaksi dari Sean yang telah meringis kesakitan.

"SIR!"

Salah seorang security berteriak.

"LEPASKAN AKU! Biarkan aku menghajar mulut sialan bajingan itu karena sudah berani mengatakan hal tidak masuk akal tentang Hera!!"

at: 12amTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang