Chapter 35 (Private+ vers.)

79.1K 4.2K 550
                                    

Vote and comment please.
[ 21+ ]
please consider reading it!
***

"Hera."

"Lagi—"

"Aku merindukanmu."

Hera terkesiap, hendak melepaskan ciumannya karena perkataan itu, tapi Sean justru menahan tengkuknya dan semakin memeluk pinggang Hera begitu kehilangan kendali.

Sean menelusupkan lidahnya dalam mulut Hera, tidak sabaran, menuntut dan membiarkan dirinya sendiri tenggelam pada arus sensualitas yang terasa kuat membakar ciuman intens mereka.

Mereka saling mengecap, mengambil dan menawarkan apa yang tersisa dari mereka. Mengabaikan akal sehat yang mulai memperingatkan mereka kuat-kuat bahwa batas mereka tidak boleh terlewat lebih dari pada ini.

Hera melengguh, Sean menggigit bibir bawah dan atasnya tidak sabaran. Pria itu kemudian menurunkan salah satu tangannya yang berada di pinggang Hera menuju ujung gaun tidurnya.

Dia menyentuh, mengusap dan masuk kedalam gaun Hera untuk kembali menyentuh dan memberikan rasa mendebarkan yang membuat jantung Hera gemetaran seakan hendak keluar dari rongga dadanya.

Nafas Hera tertahan.

"Apa boleh?" Tanya Sean

Berbisik, dia memberikan kecupan pelan pada bibir Hera dan membiarkannya bernapas, saat tangannya merabah pinggul wanita itu, di depan kewanitaannya.

Hera mendongakan wajahnya, dia menutup mata saat ciuman Sean tahu-tahu menuju lehernya, dekat telinganya. Pria itu menjilat tempat asal feromon miliknya dengan begitu serakah.

"Jawab aku, Hera."

Tangan pria itu semakin masuk ke dalam inti Hera, melalui cela celana dalam Hera, dia mengusap kewanitaan wanita itu dengan gerakan teratur yang membuat nafas Hera nyaris berhenti.

"I.. ya." Hera menggit bibir mencoba mengendalikan lengguhan halusnya.

Ciuman Sean semakin turun menuju bahunya, menghisap, suara decapan pelan Sean terdengar saat dia memberikan tanda kecil disana.

Hera kelimpungan, begitu jari-jari Sean hendak memasuki dirinya, Hera menahan lengannya. Dia memaksakan diri untuk membuka mata dan menatap Sean.

"Di kamarku." Katanya.

Sean setuju, lantas melepaskan kaitan tangannya dari tubuh Hera, sedikit memberikan jarak, dia mempersilahkan wanita itu untuk mengajaknya ke manapun yang dia mau.

Hera tersenyum, lalu menggenggam tangan Sean dan berjalan sedikit tergesah menuju kamarnya.

Nafas mereka berdua menggebu, ketika akhirnya sampai dan Hera langsung mengunci pintu kamarnya, Sean hendak menarik Hera pada dinding dan menciumnya lagi.

Tapi Hera bergerak lebih cepat, dia segera mendorong Sean pada pintu, berjinjit, Hera kemudian memeluk tengkuk Sean dan memberikannya ciuman yang keras.

Sean terkejut, namun menerima ciuman itu dengan senang hati.

Lumatan Hera tidak sabaran, dia menyesap daun bibir Sean dan menggitnya pelan. Lalu memiringkan sedikit wajahnya untuk memasukan lidahnya dalam mulut Sean dan mulai membelai.

at: 12amWhere stories live. Discover now