11. CLUB

2.8K 175 5
                                    

Sebuah mobil sport berwarna merah cerah berhenti di Mansion yang cukup besar yang sangat sunyi itu. Mansion tersebut berada cukup jauh dari keramaian kota, berdiri kokoh dengan nuansa Black and White.

Saat Ia turun dari mobil, ada dua orang laki-laki yang membungkuk pada nya. Dia berjalan di ikuti oleh dua orang laki-laki berbadan tegap nan gagah tersebut menuju sebuah ruangan yang gelap tanpa cahaya sedikit pun.

"Keluar," ucap nya dengan nada dingin.

Kedua orang tersebut langsung pergi menuruti suara yang memerintahkan nya tadi.

Tak lama kemudian, terdengar suara ketukan pintu.

"Permisi, Dia sudah datang," ucap salah seorang anak buah nya.

"Masuk,"

Kedua anak buahnya menyeret seorang laki-laki berumur 45 tahun itu kedalam ruangan yang gelap gulita tersebut.

"Hi mr, how are u?"

"Ti,, tidak usah basa basi lagi!" jawab pria berusia 45 tahun itu.

"Oh, jadi sudah lancar berbahasa Indonesia?" ucapnya dengan senyum sinis yang terukir dari bibirnya itu.

"Ma,, mau apa kau membawa ku kesini!"

"Aku? Hanya ingin sedikit bermain dengan mu," lagi-lagi senyum sinis itu terukir di bibirnya dalam kegelapan.

Dorr..

Dorr..

Dorr..

Tiga tembakan itu sukses mengenai bagian perut laki-laki paruh baya tersebut.

"Si..siap..pa kau?!" tanya laki-laki itu dengan terbata-bata.

"It not important,"

"Apa salah ku!"

"Hey pria tua! Jangan kau tinggi kan suara mu itu! Aku tidak suka!" ucapnya dengan nada tinggi.

"Tap-"

Bruk

Pria tersebut ambruk ketika mendapat serangan tiba-tiba di bagian perutnya.

"Aku tidak suka perlawanan, Tuan."

"Aku ti..tid..tidak punya masalah dengan mu!" ucap pria tersebut dengan berteriak

"SUDAH KU BILANG JANGAN TINGGI KAN SUARA MU ITU! AKU MENAHAN AGAR HASRAT KU AGAR TIDAK MEMBUNUH MU SEKARANG!" bentak nya dengan mencengkeram kerah baju laki-laki tersebut.

"BAWA PRIA INI, CAMBUK DAN IKAT DIA DI RUANG YANG SEMPIT! PASTIKAN DIA MASIH TETAP HIDUP! DIA HARUS MATI DI TANGAN KU!" lanjut nya kepada dua anak buah nya yang berada di depan pintu.

Kedua laki-laki tersebut langsung menyeret nya ke belakang Mansion yang terdapat sebuah ruangan yang sempit hanya mampu untuk menampung 2 orang pria dewasa saja.

***

Anis turun pergi ke ruang makan untuk menemui mama nya.

"Gimana sekolah kamu?" tanya Bu Sarah dengan mengelus-elus rambut Anis.

"Lancar," jawab Anis singkat.

"Nak, kenapa kamu menjadi seperti ini, coba lah untuk menjadi gadis ceria seperti lima tahun lalu."

"Seriously?"

"Iya,"

"Apakah anda tidak sadar? Siapa yang membuat saya menjadi seperti ini? Si bajingan itu, mantan suami anda!"

Problem [REVISI]Where stories live. Discover now