24. IT START

2.8K 149 13
                                    

Kegelapan malam seolah menyambutku dengan hangat. Memberikan sisi menarik yang lain di dalam hidupku. Kegelapan sudah menjadi sahabat yang baik dan melekat pada diri ku. Warna yang pekat dan tak tersentuh sedikit pun oleh warna lain seolah melambangkan bahwa diriku tak pernah ingin membiarkan orang lain masuk ke dalam lingkaran hitam dalami hudup ku. Ketika ada setetes warna lain yang mencoba untuk mengubah kepekatan nya,dia akan lenyap di tengah warna hitam yang sudah melekat dan enggan untuk mengizinkan warna lain ada di dalam nya. Kegelapan ini perlahan muncul ketika satu demi satu orang yang ku percayai mulai pergi. Anggap saja kuas hitam itu mulai mengoleskan kegelapan nya, lagi.

****

Setelah kejadian kemarin, Dave dan beberapa teman lain nya memang tak terlalu banyak bicara kepada Anis. Mungkin mereka marah, kecewa atau pun merasa hianati oleh nya. Dia tau, apapun yang terjadi, dia tetap harus mengungkapkan kebenaran yang selama ini Ia pendam.

Malam ini, Anis berada di tempat favorit nya, roof. Dia hanya diteman oleh laptop nya. Anis tak sekedar melamun semata, dia harus tetap mengecek data-data yang di kirim kan oleh beberapa orang dalam ondisi seperti ini. Tidak memungkin kan memang untuk menyelesaikan semua nya dalam satu malam. Tapi dia berusaha sekeras mungkin untuk cepat-cepat menyelesaikan nya dalam waktu dekat.

Mata nya masih belum terpejam sama sekali, sekarang sudak menunjukkan pukul lima pagi. Dia masih tetap stay di depan laptop nya, sampai matahari mulai menunjukkan wujud nya dari arah timur. Anis hanya memejamkan mata nya sebentar lalu bangkit dari duduk nya. Saat dia membalikkan badan dan hendak pergi dari Roof, terlihat Dave sedang mengamati nya dengan kedua tangan terlipat di depan dada.

"gak gini caranya kalo lo mau nyiksa diri" ucap Dave.

Anis tak menjawab.

"sesibuk apapun, lo harus nyempetin buat istirahat. Nanti lo bisa sakit"

"hidup atau mati, sehat atau sakit, selagi tujuan gue udah mulai tecapai, gue gak menginginkan apapun lagi di dunia ini"

Dia berlalu begitu saja meninggalkan Dave.

---

Dave hari ini mengantarkan Anis ke sekolah, karena dia tidak mau jika sewaktu-waktu perut nya sakit kembali dalam kondisi menyetir akan membahayakan nyawa nya.

Pukul 07.00, Anis sampai disekolah. Namun ada yang beda dari suasana sekolah hari ini. Di lapangan basket sudah tertata rapi bangku-bangku dan podium seperti akan diadakan sebuah acara. Anis acuh, dia langsung menuju ke kelas nya. Di koridor, semua murid tengah sibuk membicarakan sesuatu, namun Anis tak terlalu memperdulikan nya.

Saat masuk ke dalam kelas, dia melihat seorng gadis seumuran nya sedang mengobrol bersama Echa dkk. Saat gadis tersebut menoleh ke arah nya,,

Shit! Kenapa dia ada disini?-Anisa

Anis bersikap normal, dia berjalan ke arah tempat duduk nya. Echa dkk sama sekali tidak menyapa nya, hanya asyik mengobrol dengan gadis itu. Namun itu bukan masalah bagi Anis, yang menjadi masalah adalah orang yang sedang mereka ajak untuk mengobrol.

Untuk seluruh siswa dan siswi SMA MERAH PUTIH, diharapkan untuk berkumpul dilapangan sekarang.

Setelah mendengar suara tersebut, semua murid berbondong-bondong untuk pergi ke lapangan.

Semua murid telah sampai di lapangan, tak terkecuali Anis. Dia duduk sedikit menjauh dari Echa dkk, karena tidak ingin membuat suasana menjadi tidak enak.saat tengah santai duduk di tempat nya, tiba-tiba dia melihat mama nya serta Mr.Zayn dan gadis yang mengobrol bersama teman nya sedang duduk di bangku depan menghadap ke seluruh murid.

Problem [REVISI]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ