22. PENGUNGKAPAN

2.7K 155 4
                                    

Anis baru sampai di Mansion setelah dua hari menginap di Rumah Sakit. Awal nya dia memaksa untuk langsung pulang setelah menjalani operasi, Dave melarang nya karena prosedur dari dokter yang menyatakan Anis bisa pulang setelah seminggu di Rumah Sakit untuk mendapatkan perawatan yang intensif. Namun, karena merasa kasihan kepada Anis yang sudah pastinya bosan dengan suasana rumah sakit, Dave meminta izin ke dokter agar Anis menjalani perawatan di rumah saja, dokter dengan berat hati mengizinkannya.

Dave dan Anis duduk di teras, mereka sedang menikmati suasana senja dengan ditemani oleh dua cangkir kopi hangat yang sudah berada pada meja sedari tadi.

"Nis, waktu itu,, lo bilang Reza masih hidup" ucap Dave tiba-tiba.

"hm"

"bukan nya dia udah meninggal ya?"

"belum"

"kenapa Dia bis-"

Di tengah-tengah kalimat Dave, Anis mendadak pergi ke kamar nya. Setelah Anis pergi, Dia hanya diam, tersenyum simpul dan langsung masuk ke dalam Mansion kembali.

---

Pukul 06.00 Anis sudah siap dengan seragam nya, hari ini dia baru masuk sekolah kembali setelah beberapa hari Absen dari kegiatan belajar nya. Dave memaksa nya agar mau di antar dan di jemput saat sekolah dengan alasan agar dia tidak terlalu kelelahan karena sekarang masih dalam tahap pemulihan.

Namun Anis membantah perintah Dave, dia malah membawa mobil sendiri untuk berangkat ke sekolah.

Meskipun masih dalam tahap pemulihan, tiada kata stop untuk melakukan hal-hal yang dia inginkan. Ngebut di jalanan pun tidak ada yang bisa melarang nya.

Saat sampai di Sekolah, Anis berhenti di dekat pintu mobil nya dengan memegang bagian perut bekas operasi beberapa hari lalu. Dia mencoba menahan rasa sakit yang tiba-tiba menyerangnya. Dari kejauhan Nampak Echa sedang memperhatikan nya. Sontak Anis langsung bersikap se normal mungkin untuk menyembunyikan rasa sakit nya dari Echa.

"hai Nis, kemana aja lo gak masuk sekolah beberapa hari ini?"

"liburan" jawab nya dengan santai.

"dih ni anak, jawab nya santai banget kaya gak punya beban hidup" protes Echa.

Anis berlalu meninggalkan Echa di parkiran, Ia berjalan meuju kelas nya. Saat baru melangkah menjauh menjauhi Echa, dia mendengar suara keributan dari arah belakang. Dia menoleh dan mendapati Echa sedang dikerumuni oleh tiga orang siswa, namun bukan sragam yang dikenakan bukan seragam dari SMA MERAH PUTIH. Keadaan sekolah memang masih sepi, ditambah lagi tempat parkir nya yang berada di ujung gedung dan sedikit gelap.

Echa Nampak sedikit resah dan mencoba untuk kabur, namun salah seorang pria menghalangi nya, dia ingin teriak namun di ancam oleh ketiga siswa tersebut. Echa terus saja mundur ketika tiga orang siswa itu mendekat. Dia semakin takut karena mereka tertawa dengan seringai nya yang mengerikan.

"jangan takut, kami Cuma mau main-main kok" ucap seseorang di antara nya sambil mencoba memegang lengan Echa.

Namun Echa menepis nya.

"jangan galak-galak deh, ntar gue makin suka gimana"

"ayolah jangan sok jual mahal gitu deh"

Mereka terus saja menganggu Echa dengan kalimat-kalimat nya yang mampu membuat bergidik ngeri.

Ya tuhan, ini gak ada yang mau bantu Echa apa ya? Echa takut sama tikus-tikus ini. Mana muka nya nyeremin lagi.

Echa hanya mampu menutup mata nya dan terus berharap jika ada seseorang yang akan membantu nya.

Problem [REVISI]Where stories live. Discover now