17. BASTARD

2.8K 142 20
                                    

Hari ini, satu minggu setelah Dave masuk ke SMA MERAH PUTIH, Dia sudah dikenal oleh banyak guru dan murid dari berbagai kalangan. Dia sudah mempunyai banyak fans, apalagi teman bergaul nya adalah Shandy yang dominan sebagai most wanted para kaum hawa di Sekolah.

Dave beserta Anis dkk berjalan di koridor sekolah, hal tersebut menuai banyak komentar dari para fans maupun haters nya. Namun hal itu sudah menjadi makanan sehari-hari mereka, para most wanted sekolah.

Mereka masih sempat mengobrol dikelas Anis, sambil menunggu bel masuk kelas.

"Oh iya Nis," ucap Shandy tiba-tiba.

"Hm?"

"Lo kapan balik ke rumah? Mama nyariin noh!"

"Gak penting,"

"Jangan gitu lah Nis, gimana pun Dia tetep mama lo, paling ngga dateng ke rumah sebentar lah buat nanyain keadaan nya," nasehat Axel.

"Maap maap ni bro, bukannya mau provokator in Anis biar gak balik ke rumah nyokap nya, tapi gimana ya, kita biarin aja lah Anis bebas berpendapat, toh Dia juga udah gede, lagi pula siapa kita bisa ngatur Dia?" Dave memberikan pendapatnya.

"Iya juga ya, gimana pun kita ngotot buat ngasih saran ataupun nyuruh Anis, Kalo Dia gak mau ya gak bakal di lakuin."

Anis sudah sangat jengah mendengar semua kalimat kalimat yang terlontar dari mulut teman-teman nya. Dia keluar meninggalkan kelas tanpa mengucap sepatah kata pun.

"Nah loh, Anis keluar. Gara-gara lo sih!" tuduh Dave kepada Shandy.

"Lah kok aing?" jawab Shandy.

"Terus saha? Kan gara-gara anjeun ngomongin mama na si Anis!"

"Tapi itu teh teu gara-gara aing, kan cuma nyampai ken amanah."

"Tetep wae gara-gara anjeun!"

"Salah keun we aing, anjing!" sarkas Shandy.

"Emang salah anjeun ini mah,"

"Gelud mo-"

"Please guys, gue gak ngerti kalian ngomong apa," protes Echa.

"Sama Ca, gua yang dari tadi diem, nyimak, mencoba untuk mencerna, hasilnya sama aja, ga ngerti," komentar Dion.

"Hahahaha mampus ga ngerti!" Shandy tertawa puas.

Kriiiiinggg...
Kriiiiiinggg..

Suara bel pertanda masuk kelas sudah berbunyi. Shandy dkk segera meninggalkan kelas XI IPS 3 itu. Kini hampir semua siswa dan siswi masuk ke dalam kelas masing-masing. Menyisakan segelintir murid yang enggan untuk masuk ke dalam kelas dan lebih memilih kantin atau pun di gazebo belakang sekolah sebagai pelarian.
- - -
Detik demi detik telah dilewati dengan sangat jengah di Sekolah. Kini tiba waktunya bebas dari segala peraturan sekolah. Dave dkk keluar dari kelas nya dengan menenteng tas masing-masing. Mereka tidak langsung ke parkiran, melainkan ke kelas Anis dahulu.

"Oyyy abang gans ada disini yuhuuu!" teriak Axel.

"Berisik lu ah," sahut Dion.

"Sirik aja lo!"

"Halah diem lu berdua, ga dimari, ga di kelas, ribut terus!" Shandy menengahi.

"Iya-iya maap," kata Axel.

Anis yang sedari tadi memperhatikan tingkah kakak kelasnya yang selalu bercanda di setiap tempat, hanya menatap nya dengan tatapan kosong dan sangat enggan untuk mengucapkan sepatah kata pun. Dia berdiri dan berjalan melalui teman dan kakak kelasnya itu.

Problem [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang