16. OUT FROM HOME

2.7K 144 13
                                    

Anis sampai di tempat pemakaman El. Dia melihat semua orang memakai pakaian serba hitam. Mama nya juga datang untuk datang di pemakaman anak angkat nya itu.

Shandy menghampiri nya.

"Lo kemana aja?"

"Gak kemana-mana,"

"Trus itu baju lo? Kenapa ada bercak darah?"

"hewan,"

"Lo abis berburu?"

Anis mengangguk singkat dan langsung berjalan melewati Shandy.

Semua nya sedih ketika melihat El masuk ke dalam liang lahat. Tidak ada lagi sosok malaikat kecil yang mampu mengubah Anis dalam sekejap.

Ntah apa jadinya Anis setelah kepergian dua orang yang menjadi salah satu sumber kebahagiaan nya.

Suasana semakin hening ketika semua orang telah pergi meninggalkan area pemakaman dan menyisakan Anis dan teman-teman nya saja.

"Nis, sabar ya," ucap Echa mencoba menenangkan.

"Ya,"

"Kita pulang yuk? Udah mulai sore."

"Ya,"

Mereka Akhirnya meninggalkan area pemakaman.
- - -
Semua teman nya berkumpul di Ruang Tamu. Mereka masih tetap berada di dalam keheningan.

Bu Sarah turun dari kamar El menuju ke Ruang Tamu.

"Berdiri kamu," ucap Bu Sarah kepada Anis.

Ia hanya menuruti perintah mama nya itu.

"Dokter bilang El meninggal gara-gara ada peluru yang membuat pembuluh darah nya pecah! Kenapa itu bisa terjadi!"

"Anis gak tau,"

"Bohong! Kamu orang yang membawa El ke Rumah Sakit! Gak mungkin kamu gak tau kejadian nya!" bentak Bu sarah.

"Udah Ma, mungkin emang bener kalo Anis gak tau apa-apa tentang kejadian ini," Shandy mencoba meredakan emosi Bu Sarah.

"Jangan bela dia terus-terusan!"

"Kak, lo diem dulu."

Akhirnya Shandy mundur.

"Jelaskan!"

"El gak sengaja main Senapan punya Anis, dia narik tuas nya dan mengarahkan tembakan nya ke badan nya sendiri, alhasil dia kena tembak."

"Jadi semua ini gara-gara kelalaian kamu menjaga El?!"

"Ini semua takdir,"

"Tapi gara-gara kamu El meninggal! Kamu gak tau berapa biaya yang mama keluarkan untuk mengadopsi El! Mama juga sudah menganggap El sebagai anak mama sendiri!"

Uang? Semua masalahnya terletak pada masalah duniawi itu lagi? Aku sangat benci dengan hal ini.

"Berapa biaya nya? Biar saya bayar."

"Kamu jangan kurang ajar! Lagian kamu tidak akan bisa membayarnya!"

Anis berlari ke kamar nya.
Semua orang tidak paham dengan apa yang akan di lakukan Anis.

Setelah beberapa menit Dia kembali dengan ransel loreng yang menenteng pada bahunya.

Anis mengeluarkan selebar kertas dari dalam ransel dan memberikan pada mama nya.

"Tulis jumlah nya, dan semua fasilitas yang mama kasih, hari ini saya kembalikan, Cek itu tidak ada sangkut pautnya dengan uang mama, kalo gak percaya silahkan periksa semua kartu yang mama kasih, Saya pamit," ucapnya dengan menyerahkan Atm, karu kredit, kartu debit, kunci mobil dan kunci motornya pada Bu Sarah.

Problem [REVISI]Where stories live. Discover now