CHAPTER 13; SAMUDRA?

1.7K 206 19
                                    

"Aku berusaha untuk tidak hancur. Karena saat terbodohku adalah, ketika membiarkan orang yang kusayang melihatku hancur."

-Someone-

***

Wanita paruh baya super cantik yang sangat Mutiara April sayangi itu, ia tidak sekalipun menatap mata putrinya yang sudah berkaca-kaca. Memang benar, ia bertatap wajah dengan Tiara, tetapi selalu melewati bagian bola mata indah milik Tiara, matanya selalu menelisik wajah Mutiara takut ada kecacatan yang tercipta di sana karena menurutnya, "kamu anak seorang model internasional, jangan permaluin Bunda."

***

Kalian perlu tahu, bahwa hari ini Samudra sudah bersyukur, karena si cowok dengan kadar kepercayaan diri setinggi langit itu diberitakan bolos, besertakan geng pewayangannya.

Setidaknya, ketika si gadis cantik berbulu mata lentik itu beserta acara ngambeknya sedang berlangsung, tidak ada pengusik yang datang mengambil asik.

Namun, ketika suara ponselnya berdering nyaring tanpa ampun dan ketika diangkat hanya ada sunyi yang menyapa. Rasa syukurnya terkikis habis. Digantinya dengan rasa random dengan satu tujuan pikiran.

Begitulah, di sini pemuda jangkung berkaus hitam itu, berdiri di depan pintu apartemen si penting baginya.

Samudra menggerakkan tubuhnya untuk mendorong Mutiara April masuk ke apartemen gadis itu, demi Tuhan mereka berpelukan di depan pintu dengan CCTV menyala.

"Sam ...." Sudah lebih dari jumlah jari tangannya, gadis itu hanya menggumam namanya sedari tadi.

Samudra menutup pintu di belakangnya. Kemudian kembali ia rengkuh tubuh langsing itu. Mengusap surainya agar sang sahabat tenang.

Ketika isak tangis mereda, Samudra menjauhkan tubuhnya. Ia tahu Tiara sedikit terpaksa untuk melepaskan, tetapi ketika Raja Samudra merangkum wajah itu pada telapak tangan besarnya, Tiara menghela napas kemudian.

Raja Samudra hanya diam, menatap mata bundar itu, begitu saja selama beberapa menit berlalu.

Hening sudah pasti menggema, ketika Mutiara April berkata, "bunda dateng."

Raja Samudra hanya mengangguk, ia rasa tidak beda jauh dengan kejadian lampau, apa yang dipermasalahkan si model internasional itu pasti penampilan.

"Bunda bilang ...." Menggantung sampai di situ, mata Mutiara April kembali berkaca-kaca.

"It's okay, Ra." Ketika ia meyakinkan Mutiara April bahwa ini bukan yang pertama kali dan tidak akan jadi masalah besar, hanya seperti biasanya.

Namun, ketika gadis cantik itu berkata, "bunda bilang, adik gue mau dateng."

Raja Samudra mungkin sudah menahan diri untuk tetap terlihat tenang sebelumnya, kali ini kalian hanya perlu tahu bahwa ia tidak mampu lagi. Jadi, kepalan tangannya sudah bisa mematahkan rahang orang sekarang.

Bahwa, Mutiara April tidak main-main saat mengatakan si model internasional itu adalah wanita kesayangannya. Itu sudah dalam kapasitas tidak biasa.

Mutiara April mungkin sudah pantas disebut pengidap mother kompleks. Perasaan itu muncul dalam keadaan berbeda. Ia kelewat mencintai bundanya. Ia cenderung bukan orang menahan diri lagi ketika menyangkut bundanya.

Tidak ada manusia yang benar-benar sempuran di dunia ini.

"Gue takut ... kalo gue nyelakain dia gimana?" Akan menganggap semua orang yang mengambil alih bundanya adalah seorang musuh.

Juga, tidak ada orang yang benar-benar jahat di dunia ini. Percaya bahwa mereka punya alasan.

"Lo ada gue, kenapa harus takut?" Kalau saja bukan dalam keadaan hati buruk, mungkin Mutiara April akan membahas lebih lanjut soal kalimat ini.

ERROR (Sahabat Rasa Pacar)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang