CHAPTER 15; KARENA NGGAK BISA TANYA

1.3K 142 17
                                    

"Jangan bertingkah seakan peduli, saat kamu berencana untuk pergi."

__someone__

Harus Mutiara tegaskan berapa kali? Bahwa ia sudah bosan menangis. Namun ... ia tidak bosan melakukan apapun untuk Raja Samudra.

Apa yang kalian para wanita cari untuk masa depan? Mutiara April tidak peduli, ia hanya menghukumkan hidupnya untuk mencari pemuda seperti Raja Samudra untuk masa depan.

Orang yang tersakiti ketika kalian tersakiti, adalah orang yang paling bisa menjaga kalian agar tidak tersakiti.

***

"Berhenti nangis, dong," ucap pemuda yang gusar atas air mata sahabatnya.

"Keluar sendiri, bukan mau gue," jawab Tiara yang juga bingung dengan air matanya. Ia masih memeluk Samudra, menumpahkan segalanya di dada bidang itu. "Lo nginep, kan?"

"Gue pergi aja, boleh?"

"Nggak, lo kudu nginep."

"Kalo gitu, ngapain nanya?"

Yang dijawab kekehan indah dari bibir merah sahabatnya.

Yang dikata Gusti Rama bukan salah, bahwa Raja Samudra akan menginap di apartemen calon pacar Rama. Nyatanya, Tiara tidak ingin ditinggal sendiri saat air matanya belum bosan untuk isi ulang.

Saat itulah, Raja Samudra merenggangkan pelukannya. Menatap mata Mutiara yang masih berkilau air mata.

"Gue ngantuk, Sam." Tiara mengusap matanya yang tidak lagi tahan untuk terbuka. Gadis itu mengerucutkan bibirnya, mengerutkan keningnya, merasa gatal di mata, bahkan bulu matanya rontok dua helai.

"Ayo tidur," ucapnya sambil terkekeh geli melihat tingkah sahabatnya.

Saat itu Mutiara April bangkit, berjalan ke walk in closet di kamarnya, ia mengambil dua selimut tebal dan dua bantal.

Gadis itu berjalan sedikit sempoyongan karena tenaga dan rasa kantuknya.

Ketika tepat sebuah tangan mengambil alih semua barang itu darinya, ia tersandung karpet halus abu-abunya. Sekali lagi, Samudra terkekeh geli melihatnya.

Sudah Mutiara April katakan bahwa sofanya ada dua jenis warna? Satu hitam dan satu putih,  sofa panjang yang lebarnya cukup nyaman untuk tidur.

Raja Samudra menatanya sedemikian rupa, tetapi tampaknya Tiara tidak suka. Maka dari itu, gadis cantik berbulu mata lentik itu mendorong jauh-jauh meja yang menjadi penghalang antara sofanya, mendorong sofa putihnya ke arah sofa hitam, hingga hanya sedikit celah antara keduanya.

"Gue cowok normal, kalo lo pepet terus, gue khilaf gimana?" Adalah Raja Samudra yang memperhatikan penampilan baju tidur satin Tiara.

"Gue percaya lo," ucap gadis itu.

Saling masuk ke selimut berwarna abu-abu. Mereka juga saling menatap, hening beberapa saat. Sampai Mutiara April kembali meneteskan air mata tanpa kendala.

"Kenapa lo segitunya sama gue?" Adalah jawaban yang dinantikan untuk moodboaster-nya.

"Karena lo penting," jawab sahabatnya.

Yang Mutiara April tidak pernah menyesal bertanya demikian, karena jawabannya adalah yang terbaik.

Tidak mungkin, Mutiara April membiarkan sahabat rasa pacarnya tidur di sofa sendirian. Bukan hanya karena merasa tak enak hati, tetapi juga ia senang sekali. Menemani Raja Samudra di setiap kesempatan adalah momen terbaik hidupnya.

ERROR (Sahabat Rasa Pacar)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang