Part 03: Belajar Terbang

12.4K 920 31
                                    

Di belakang sekolah.

"Gimana sih kamu, kan udah aku ajari dari tadi masa masih gak bisa juga?!" lama-lama Adrian kesal juga mengajari gadis ini, dengan kasar lelaki itu mengacak rambutnya dengan ekspresi frustasi.

Brenda mencuatkan bibirnya kesal. "Tadi kamu ngomongnya kan pake tenaga dalam, tapi yang bagian mana, sih?" bingung nya.

"Yang bagian perut Brendaaaaa!" gemas Adrian bisa-bisa terkena darah tinggi.

Brenda meringis kaku, lalu mencoba mengulanginya lagi berkali-kali, tapi tetap gagal juga membuat Adrian yang melihatnya meraup wajahnya tertekan.

Dan seharian ini akan menjadi hari yang panjang untuk Adrian.

1 jam kemudian.

"Huwaa ..... aku bisa terbang!" seru Brenda girang bukan main saat usahanya membuahkan hasil.

Adrian memutar bola matanya malas. "Adek aku yang SD aja udah bisa terbang sendiri," sindirnya pedas.

Brenda menatap Adrian kesal. "Itukan karna Adek kamu sekelas wizard, lah aku apa cuma sekelas magician!" balas Brenda ngotot.

Adrian melengos pelan. "Makanya kalo sadar merasa gak sebanding ya ngapain kamu sekolah disini!" semburnya mulai melenggang pergi.

Brenda mengejar Adrian. "Tauk tuh Ayah sama Ibu aku yang maksa banget." Jawab Brenda malah curhat sembari menyejajarkan jalan nya dengan Adrian. "BTW kamu sekelas apa sih, Rian?" tanya Brenda menatap lelaki itu.

"Sorcerer." Jawab Adrian cuek.

Brenda membulatkan bibirnya. "Kayak Megi dan lbuku kalo gitu," gumamnya.

Adrian menghentikan langkahnya. "Memangnya Ibu kamu setingkat sorcerer?" tanyanya memastikan.

Brenda mengangguk. "Iya."

"Kalo Ayah kamu?" tanyanya jadi penasaran.

Brenda menjawab. "Necromancer."

Adrian melongo, bener-bener melongo yang gak di buat-buat. "Kamu serius?!" pekiknya.

Brenda mengernyit. "Kenapa sih emangnya?" tanya Brenda bingung.

"Setahu aku tuh gak ada pasangan sorcerer sama necromancer sepanjang sejarah, selain orang tua kamu!" terangnya memaparkan dengan menggebu.

Brenda mengangguk setuju. "Tadi temen aku juga udah bilang gitu sih." Ujarnya tenang.

"Dan yang paling aneh tuh gimana bisa kamu cuma sekelas magician (penyihir paling rendah) sedangkan orang tua kamu kelas nya tinggi?" bingung Adrian tak habis pikir.

Brenda tersenyum simpul. "Aku gak tau ya Rian, mungkin aku anak pungut kali," jawab Brenda sekenanya lalu melenggang pergi. "Aku pamit duluan ya, Rian!" lalu melambai pergi.

Meninggalkan Adrian dengan segala kekagetannya.

::::::::::::::::::

Pembagian ruangan di sekolah ini:

Ruang pengendali
-1. Ruang pengendali angin.
-2. Ruang pengendali api.
-3. Ruang pengendali air.
-4. Ruang pengendali tanah.

(Setiap siswa diwajibkan mengikuti salah satu dari pengendali tersebut, berdasarkan kemampuannya)

Ruang kelas belajar:
-kelas 1 (terdiri dari A sampai J)
-kelas 2 (terdiri dari A sampai O)
-kelas 3 (terdiri dari A sampai Z)

Sekolah Sihir [complete]Where stories live. Discover now